BETWEEN FOOD AND FAITH

19 APRIL
Daily Bible Reading: Romans 14, 2Samuel 6-8

 

BETWEEN FOOD AND FAITH

 

Paul explained to believers that we can show our faith through our food! He wrote like this: “If your brother is grieved because of your food, you are no longer walking in love. Do not destroy with your food the one for whom Christ died Rm.14:15.”

 

There was a problem among believers in Romans since they judged each other for what they ate. That was a simple issue that became complicated! Paul wrote: “One believes he may eat all things, but he who is weak eats only vegetables. Let not him who eats despise him who does not eat and let not him who does not eat judge him who eats; for God has received him Rm.14:2-3.”

 

The differences of practical view among believers is something that can’t be avoided. The message is clear! We must not destroy our brother and sister in Christ with our practical view about something. Instead, we must receive them, not despise nor judge them. Paul gave a practical instruction: “Receive one who is weak in the faith, but not to disputes over doubtful things Rm.14:1.” Judgement doesn’t belong to us, it belongs to God! Let’s learn to receive other believers just like how God had received them. This is all about the love of God in us toward others. Paul concluded with this: “It is good neither to eat meat nor drink wine nor do anything by which your brother stumbles or is offended or is made weak Rm.14:21.” The love of God inside Paul just so big so he made a big decision to change his food and reached more people for the glory of God.

 

ANTARA MAKANAN DAN IMAN

 

Paulus menjelaskan pada orang-orang percaya bahwa kita dapat menunjukkan iman melalui apa yang kita makan! Dia menulis seperti ini: “Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia Rm.14:15.”

 

Saat itu ada masalah di antara orang percaya di Roma karena mereka saling menghakimi atas apa yang mereka makan. Sebenarnya itu adalah masalah sederhana namun menjadi rumit! Paulus menulis: ”Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu Rm.14:2-3.”

 

Perbedaan pandangan praktis di antara orang percaya adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pesannya jelas! Kita tidak boleh menghancurkan saudara kita di dalam Kristus dengan pandangan praktis yang kita miliki terhadap sesuatu. Sebaliknya, kita harus menerima mereka, bukannya menghina ataupun menghakimi mereka. Paulus memberikan instruksi praktis: “Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya Rm.14:1.” Penghakiman bukan milik kita, itu adalah milik Allah! Mari belajar untuk menerima orang percaya lainnya sama seperti Allah telah menerima mereka. Ini semua tentang kasih Allah dalam kita terhadap orang lain. Paulus menyimpulkan demikian: “Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu Rm.14:21.” Kasih Allah di dalam Paulus begitu besar sehingga ia membuat keputusan besar untuk mengubah makanannya supaya dia dapat menjangkau lebih banyak orang untuk kemuliaan Allah.

 

Slide19Apr

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.