Memperkuat Iman di Tengah Kemustahilan

6 APRIL: Pembacaan Alkitab: 1Samuel 4-6 & Roma 4

 

Kondisi iman umat Tuhan tidak boleh sama dengan kondisi tubuhnya. Kekuatan jasmani akan makin merosot seiring berjalannya waktu namun kekuatan iman tidak boleh ikut menjadi lemah! Hidup Abraham harus menjadi teladan bagi orang percaya. IMAN Abraham bukan didasarkan pada ambisi pribadi melainkan pada janji Allah yang diberikan padanya. Meskipun tidak ada dasar pemikiran yang dapat dimiliki manusia namun kalau Allah sudah menjanjikan sesuatu maka kita harus tetap BERHARAP & PERCAYA!

// Sebab sekalipun TIDAK ADA DASAR untuk berharap, namun Abraham berharap juga & percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya TIDAK MENJADI LEMAH, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira 100 tahun & bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia TIDAK BIMBANG karena ketidakpercayaan, malah ia DIPERKUAT dalam imannya & ia memuliakan Allah, (Roma 4:18-20) //

IMAN adalah DASAR dari yang kita harapkan (Ibr11:1). Meskipun usianya terus bertambah & Sara memasuki masa kemustahilan untuk mengandung namun Abraham TIDAK BIMBANG & malah DIPERKUAT! Ketika janji Allah diperhadapkan dengan kenyataan yang mustahil maka kita harus tetap percaya janji Allah & jangan membiarkan iman menjadi lemah! Iman yang tidak diberi nutrisi rohani akan goyah.

MEMPERKUAT IMAN hanya dapat dilakukan ketika kita tetap melekat pada Sang Pemberi IMAN, yaitu Tuhan sendiri yang telah memberikan janji-Nya pada kita. Permata kebenaran Firman Tuhan akan mendatangkan iman sedangkan suara fakta dunia hanya akan melemahkan iman! Dukungan saudara seiman dalam tubuh Kristus juga akan memperkuat iman sementara pergaulan yang buruk akan menghancurkan iman. Mari kita bersama-sama memperkuat iman di tengah pergumulan yang sedang ataupun akan kita alami.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.