Seberapa Rendah Kita Memposisikan Diri di Hadapan Tuhan Yesus

20 AGUSTUS: Pembacaan Alkitab: Mazmur 105-106 & Lukas 7:31-50

 

Tuhan Yesus mengajarkan prinsip yang sangat sederhana supaya kita dapat menyerap lebih banyak kasih Allah & lebih banyak mengizinkan karya-Nya bekerja dalam diri kita.

Ketika perempuan yang terkenal berdosa itu datang untuk mengurapi Tuhan Yesus, yang dipermasalahkan orang Farisi adalah DOSANYA, namun yang dilihat Tuhan Yesus adalah PERTOBATANNYA & UCAPAN SYUKUR atas kasih & penerimaan Allah yang dialaminya. Tuhan menjelaskannya dengan sangat sederhana melalui cerita orang yang berhutang.

// Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?” Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: “BETUL pendapatmu itu.” (Lukas 7:42-43) //

Bukan berarti kita harus berbuat banyak dosa lebih dulu supaya dapat merasakan kasih Allah yang lebih besar. Tuhan ingin supaya kita menyadari betapa hina diri kita sebenarnya di luar kasih Allah sehingga kita dapat lebih bersyukur & menghargai kasih-Nya yang telah kita terima. Orang yang merasa dirinya “tidak terlalu” membutuhkan Kristus juga tidak akan pernah mendedikasikan dirinya sepenuhnya pada Tuhan. Namun orang yang memposisikan dirinya begitu rendah di hadapan Tuhan & menyadari betapa dirinya memerlukan Kristus maka orang itu akan LEBIH BANYAK bersyukur & menghargai kasih Allah. Rasul Paulus menyadari dirinya ‘paling hina’ sebab itu dia sangat bersyukur akan kasih & kesempatan yang diterimanya, dia menghargai & meresponi dengan baik, bahkan mengizinkan kasih karunia itu mengerjakan begitu banyak hal dalam hidupnya (1Kor15:8-10).

KERENDAHAN HATI akan membawa kita menyelami kasih Allah lebih dalam, memampukan kita lebih lagi menghargai karya penebusan, mendorong kita berkarya & berkorban lebih banyak untuk kemuliaan nama-Nya.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.