HOW BIG IS YOUR DEBT?

20 AUGUST
Daily Bible Reading: Luke 7:31-50, Psalms 105-106

 

HOW BIG IS YOUR DEBT?

 

No one want to live in debts, but spiritually we all had lived in the very big debts Rm.3:23. Unfortunately, not all believers have acknowledged that their debts were so big. Jesus gave an example about two debtors, one owed 500, and the other 50. And because they had nothing with which to repay, the creditor then freely forgave them both. Jesus asked: “Tell Me, therefore, which of them will love him more?” Simon answered and said, “I suppose the one whom he forgave more.” And He said to him, “You have rightly judged Luk.7:42-43.”

 

People may like to think that they are good enough so that they do not really need forgiveness. When people felt like that, actually they were caught in the trap of the devil and it will make them difficult to receive more of God’s love. The Pharisees and the scribes assumed themselves as good persons and did not need forgiveness from God. But the sinners and the tax collectors came to Jesus with more love because they acknowledged how big their sins were Luk.18:13.

 

We must never assume ourselves as the debtor who owed 50. Instead, we are the debtors who had owed 500, even more. Please don’t take it wrong. It does not mean that we shall continue in sin first that grace may abound. Paul wrote: “Certainly not! How shall we who died to sin live any longer in it? Rm.6:1-2.” Put ourselves as the debtors who owed 500 means that we must acknowledge how big the debts we had before and how big the grace that we had received from God when we believe in Jesus! Let us be thankful for that amazing grace so that we can love God more and more as it should be.

 

SEBERAPA BESAR HUTANGMU?

 

Tidak ada orang yang mau hidup dalam hutang, namun secara rohani kita semua pernah hidup dalam hutang yang sangat besar Rm.3:23. Sayangnya, tidak semua orang percaya mau mengakui bahwa hutang mereka begitu besar. Yesus memberi contoh tentang dua orang yang berhutang, yang seorang berhutang 500, dan yang lain 50. Dan karena mereka tidak sanggup membayar, maka si pelepas uang menghapuskan hutang kedua orang itu. Yesus bertanya: “Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?” Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: “Betul pendapatmu itu Luk.7:42-43.”

 

Orang mungkin suka berpikir bahwa mereka cukup baik adanya sehingga mereka tidak benar-benar memerlukan pengampunan. Ketika orang merasa seperti itu, sebenarnya mereka sudah terjebak dalam perangkap iblis dan hal itu akan membuat mereka sulit untuk menerima lebih banyak kasih Allah. Orang Farisi dan ahli Taurat menganggap diri mereka sebagai orang yang baik dan tidak memerlukan pengampunan dari Tuhan. Tetapi orang-orang berdosa dan pemungut cukai datang pada Yesus dengan cinta yang lebih besar karena mereka mengakui dosanya yang begitu besar Luk.18:13.

 

Jangan pernah menganggap diri kita sebagai orang yang berhutang 50. Sebaliknya, justru kita adalah yang berutang 500, bahkan lebih banyak lagi. Tolong jangan salah mengerti. Hal ini tidak berarti bahwa kita boleh terus berdosa lebih dulu supaya kasih karunia makin berlimpah. Paulus menulis, “Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya Rm.6:1-2?” Memposisikan diri kita sebagai orang yang berhutang 500 berarti bahwa kita harus mengakui seberapa besar hutang yang kita miliki sebelumnya dan seberapa besar anugerah yang kita terima dari Allah ketika kita percaya pada Yesus! Mari kita bersyukur atas anugerah yang luar biasa itu sehingga kita dapat makin mencintai Allah lebih dan lebih lagi seperti yang dikatakan Firman.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.