Yerusalem yang Baru

30 DESEMBER: Pembacaan Alkitab: Zakharia 13-14 & Wahyu 21

 

Setelah semuanya selesai, Yohanes melihat sesuatu yang BARU datang: langit baru, bumi baru, juga Yerusalem baru! Langit yang pertama & bumi yang pertama dikatakan telah berlalu & Tuhan menjadikan segala sesuatu BARU (Wah21:5).

// Lalu aku melihat langit yang baru & bumi yang baru, sebab langit yang pertama & bumi yang pertama telah berlalu & lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia & Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya & Ia akan menjadi Allah mereka. *Wahyu 21:1-3* //

Tuhan berkuasa untuk membuat sesuatu yang BARU! Ketika semua rencana Allah digenapkan & semua perkara dosa telah dilemparkan dalam lautan api, maka Allah juga membuat sesuatu yang baru! Segala ingatan akan hal-hal yang lalu benar-benar dihapus bersih (Yes65:17), hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, bahkan tidak akan timbul lagi dalam hati. Tuhan akan menghapus segala air mata & maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu (Wah21:4).

Langit baru, bumi baru, Yerusalem baru adalah 3 istilah yang dipakai Tuhan untuk menjelaskan kondisi SURGA YANG BARU, yang terdiri dari 3 tingkatan. Bangunan Kemah Suci Musa dibuat menurut segala yang ditunjukkan Tuhan (Kel25:9) & terdiri dari 3 tingkatan: halaman, Ruang Suci, Ruang Maha Suci. Rasul Paulus juga melihat tingkat yang ketiga dari surga (2Kor12:2).

Tuhan memberitahukan situasi & kondisi surga yang baru supaya umat-Nya semakin percaya & bersungguh-sungguh. Begitu indah, luar biasa & mulia, suatu tempat yang tidak memerlukan matahari & bulan untuk menyinarinya karena kemuliaan Allah meneranginya & Anak Domba Allah menjadi lampunya (Wah21:23). Tidak ada kenajisan di dalamnya (Wah21:27), sebab itu mari kita tetap hidup kudus sebagaimana Allah adalah kudus (1Pet1:15-16).

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.