THE PRAETORIUM SCENE

15 FEBRUARY
Daily Bible reading: Matthew 27:27-44, Leviticus 17-18

 

THE PRAETORIUM SCENE

 

The soldiers of the governor took Jesus into the Praetorium, or the common hall, and gathered the whole garrison around Him. That was the place where Jesus was put in a big shame, being mocked, even they spat on Him, struck Him on the head. That was the place where our beloved Saviour being humiliated.

 

We must always remember how our Lord had carried our sorrows! He is despised and rejected by men, a Man of sorrows and acquainted with grief, He was wounded for our transgression, He was bruised for our iniquities, the chastisement for our peace was upon Him, and by His stripes we are healed Is.53:3-5!

 

What had happened inside the Praetorium actually was not for Jesus, but for us, the sinners. God made Jesus who knew no sin to be sin for us, that we might become the righteousness of God in Him 2Cor.5:21. With the precious blood, Jesus redeemed us from our aimless conduct received by tradition from our fathers 1Pet.1:18-19. We must not live in the old life anymore. Whenever the devil tries to bring up again the passing pleasures of sin, let’s remember what had happened inside the Praetorium. As the redeemed people, let’s always live in a new life as a new creation; old things have passed away; behold all things have become new 2Cor.5:17.

 

KEJADIAN DI DALAM PRAETORIUM

 

Para serdadu wali negeri membawa Yesus ke Praetorium, atau gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling-Nya. Itu adalah tempat di mana Yesus dipermalukan, diejek, bahkan mereka meludahi Dia, memukul kepala-Nya. Itu adalah tempat di mana Juru Selamat kita yang tercinta dihina.

 

Kita harus selalu ingat bagaimana Tuhan menanggung sengsara kita! Dia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan, Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh Yes.53:3-5!

 

Apa yang terjadi di dalam Praetorium sebenarnya bukan untuk Yesus, melainkan untuk kita, orang yang berdosa. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah 2Kor.5:21. Dengan darah yang berharga, Yesus menebus kita dari cara hidup yang sia-sia yang diwarisi dari nenek moyang kita 1Pet.1:18-19. Kita tidak boleh menghidupi kehidupan yang lama lagi. Setiap kali iblis mencoba untuk memunculkan kembali kesenangan dosa yang fana, mari kita mengingat apa yang terjadi di dalam Praetorium. Sebagai orang yang telah ditebus, mari kita selalu hidup dalam kehidupan baru sebagai ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang 2Kor.5:17.

 

Slide15


Comments are closed.

Comments are closed.