Untuk Dilihat Orang atau Untuk Dilihat Tuhan

5 FEBRUARI: Pembacaan Alkitab: Keluaran 36-38 & Matius 23:1-22

 

Tuhan Yesus menasehati orang banyak & murid-murid-Nya supaya tidak melakukan kesalahan yang sama dengan ahli Taurat & orang Farisi. Sebenarnya mereka memberikan pengajaran yang baik karena yang diajarkan adalah hukum Taurat yang memang diberikan Tuhan melalui Musa. Namun pada praktiknya ternyata mereka tidak benar-benar melakukan yang diajarkannya. Segala hal yang mereka kerjakan hanya dimaksudkan supaya dilihat orang sehingga mereka mendapat penghormatan di depan orang banyak namun tidak mendapatkan perkenanan Allah!

// Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar & jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan & di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar & suka dipanggil Rabi. (Matius 23:5-7) //

Tuhan Yesus tidak mengajarkan pengikut-Nya untuk bersikap munafik seperti itu. Ketekunan & semangat kita dalam ibadah & pelayanan jangan sampai dilakukan hanya untuk dilihat orang banyak namun ternyata dalamnya begitu rapuh & mengerikan! Memang segala hal yang kita kerjakan pada akhirnya akan dapat dilihat & diamati orang lain yang ada di sekitar kita & hal itu tidak dapat dihindari. Namun bukan itu yang menjadi tujuan utama kita. Ketekunan & semangat yang dilatarbelakangi kemunafikan tidak akan tahan lama, melelahkan karena berpura-pura, rapuh karena dalamnya kosong, tidak ada damai sejahtera karena Roh Kudus tidak beserta, bahkan miskin berkat ilahi karena tidak diperkenan oleh Allah. Kemunafikan bagaikan ragi, sesuatu yang tampak kecil namun memberikan dampak kerusakan begitu besar (Luk12:1). Sebab itu marilah kita membuang segala ragi kemunafikan & mulai melakukan semuanya dengan tulus, hanya karena Tuhan & BUKAN ditujukan semata-mata untuk dilihat orang lain,karena Tuhan berkenan pada yang tulus & murni!

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.