Mujizat, Selamat, Bertobat

16 JANUARI: Pembacaan Alkitab: Kejadian 39-40 & Matius 11

 

Menerima mujizat dari Tuhan Yesus ternyata tidak otomatis menyelamatkan penerimanya! Sangat menyedihkan saat kita membaca Alkitab hari ini karena melihat kota-kota di zaman itu yang dikecam oleh Tuhan Yesus karena mereka tidak mau bertobat, padahal orang-orang di kota itu sebenarnya sangat beruntung karena mereka melihat & menerima lebih banyak mujizat daripada kota-kota lainnya.

// Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang TIDAK BERTOBAT, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan MUJIZAT-MUJIZAT-NYA: “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus & di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat & berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus & Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (Matius 11:20-22) //

Ada maksud Tuhan di balik setiap mujizat yang dilakukan-Nya, yaitu PERTOBATAN! Menerima mujizat seharusnya diikuti dengan respon berikutnya yang jauh lebih penting daripada mujizat itu sendiri, yaitu BERTOBAT. Menerima banyak mujizat seharusnya membuat orang menjadi makin mengucap syukur & meninggikan Tuhan Yesus dalam hidupnya. Namun ternyata hal itu tidak terjadi secara otomatis. Hati yang dipertahankan keras & kaku tidak akan bertobat sekalipun melihat ataupun menerima secara langsung begitu banyak mujizat. Sebab itu kita harus memiliki hati yang lembut sehingga kita menjadi responsif dengan segala hal yang Tuhan kerjakan di dalam hidup kita, di sekitar kita, dalam zaman kita. Izinkan Tuhan yang membuat mujizat juga mengerjakan pertobatan dalam hidup kita.

// Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik & bertobat. (2Petrus 3:9) //

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.