Menjadi yang Terdahulu dan Tetap Terdahulu

30 JANUARI: Pembacaan Alkitab: Keluaran 23-24 & Matius 20:1-16

 

Tuhan Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga seperti seorang tuan rumah yang mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Ketika hari itu berakhir tibalah saatnya untuk memberikan upah bagi para pekerja mulai dari yang terakhir sampai yang terdahulu. Sayangnya para pekerja yang datang terdahulu lupa & belum memahami bahwa tuan rumah yang mempekerjakan mereka memiliki sikap MURAH HATI yang luar biasa. Sesuai dengan kesepakatan semula maka tiap pekerja mendapatkan upah sedinar untuk sehari termasuk pekerja yang datang belakangan & hanya bekerja 1 jam saja. Pekerja yang datang lebih awal menjadi IRI HATI & menganggap sang tuan rumah berbuat kesalahan. Itulah yang menyebabkan mereka yang datang terdahulu menjadi yang terakhir.

// Ambillah bagianmu & pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu & yang terdahulu akan menjadi yang terakhir. (Matius 20:14-16) //

Allah sebagai pemilik Kerajaan Surga tidak akan pernah salah & keliru dalam tindakan-Nya. Seharusnya para pekerja itu tidak berhak sedikit pun untuk mengeluh apalagi bersikap iri hati. Mereka yang sudah datang lebih dulu sebenarnya mendapatkan keuntungan istimewa untuk bekerja di ladang-Nya lebih lama, menikmati kebersamaan dengan Tuhan lebih lama dibandingkan dengan para pekerja yang datang belakangan & hanya sempat bekerja 1 jam saja.

Sebagai anak-anak Allah kita harus belajar, bukan hanya memahami sikap Allah Bapa yang murah hati melainkan juga memiliki sikap itu dalam hidup kita. Dengan demikian maka kita akan dimampukan untuk turut bersukacita dengan Sang Tuan Rumah & yang lebih penting dari kemurahan hati akan menjaga kita untuk tidak menjadi yang terakhir.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.