Yang Boleh Berdukacita adalah yang Tak Berpengharapan

22 JULI: Pembacaan Alkitab: Mazmur 31-32 & 1Tesalonika 4

 

Kehilangan orang yang dikasihi tentu bukanlah perkara yang ringan untuk dihadapi. Namun sebagai orang beriman kita diajarkan untuk TIDAK BERDUKACITA seperti orang dunia pada umumnya. Mereka yang di luar Kristus memang patut berdukacita karena tidak ada pengharapan yang dimiliki & tidak ada pula yang memberikan jaminan. Namun kita yang telah menjadi anak-anak Allah memiliki PENGHARAPAN yang KOKOH di dalam Kristus yang menjadi JAMINAN IMAN kita!

// Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu JANGAN BERDUKACITA seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati & telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. (1Tesalonika 4:13-14) //

Paulus mengingatkan pada jemaat Tesalonika & juga semua orang beriman bahwa kematian hanyalah perpisahan sementara karena mereka yang meninggal dalam Kristus sesungguhnya berpindah ke surga & tubuhnya akan dibangkitkan di akhir zaman, SESAAT sebelum terjadi pengangkatan. Selanjutnya baik orang beriman yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dalam Kristus akan bertemu kembali, juga bersama dengan Tuhan untuk selama-lamanya, suatu pertemuan yang MULIA & LUAR BIASA!

// Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru & sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga & mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu HIBURKANLAH seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini. (1Tesalonika 4:16-18) //

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.