THE LAST SONG

26 JUNE
Daily Bible Reading: Mark 15:33-47, Job 5-7

 

THE LAST SONG

 

A heart that full of God’s Words will always bring out praise and worship in any situation. The Bible told us: And at the ninth hour Jesus cried out with a loud voice, saying, “Eloi, Eloi, lama sabachthani?” which is translated, “My God, My God, why have You forsaken Me Mrk.15:34?” People might hear it as a cry, but truly it was a song, it was a psalm.

 

Deep down in the heart of Jesus, He was recalling and fulfilling what already written in the Psalms hundred years before. “To the Chief Musician. Set to ‘The Deer of the Dawn.’ A Psalm of David. My God, My God, why have You forsaken Me? Why are You so far from helping Me, and from the words of My groaning Psa.22:1?” No complaint, no anger, no grumble was found in His heart. His heart just full of the Words!

 

Paul and Silas were also praying and singing hymns to God from inside the prison and the prisoners were listening to them Ac.16:25. Persecutions, pressures, and tribulations will effectively reveal what is the real treasure from the deepest of our heart. Our praise and worship must not only decorate the appearance of believers, but it must fill all corners of our heart so that there will be no space anymore for vain words. Let’s be the true worshippers that will always bring out heavenly song until the last breath.

 

NYANYIAN YANG TERAKHIR

 

Hati yang penuh dengan Firman Allah akan selalu mengeluarkan pujian dan penyembahan dalam situasi apa pun. Alkitab berkata: Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku Mrk.15:34?” Orang mungkin mendengarnya sebagai teriakan, tetapi sesungguhnya itu adalah sebuah lagu, itu adalah sebuah mazmur.

 

Jauh di dalam hati Yesus, Dia sedang mengingat kembali dan menggenapi apa yang sudah ditulis dalam Mazmur ratusan tahun sebelumnya. “Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud. Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku Mzm.22:1-2?” Tidak ada keluhan, tidak ada kemarahan, tidak ada persungutan ditemukan dalam hati-Nya. Hati-Nya hanya penuh dengan Firman!

 

Paulus dan Silas juga berdoa dan menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Allah dari dalam penjara dan para tahanan mendengarkan mereka Kis.16:25. Penganiayaan, tekanan, dan kesengsaraan akan dengan efektif membongkar apakah harta yang sebenarnya di lubuk hati kita yang terdalam. Pujian dan penyembahan tidak boleh hanya untuk menghiasi penampilan luar orang-orang percaya, tetapi hal itu harus memenuhi semua sudut hati kita sehingga tidak ada lagi ruang untuk perkataan yang sia-sia. Mari menjadi penyembah sejati yang akan selalu mengeluarkan nyanyian surgawi sampai nafas yang terakhir.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.