17 MEI: Pembacaan Alkitab: 1Tawarikh 1-3 & 2Korintus 4

Meskipun berbagai usaha dicoba untuk menghindari proses penuaan namun tetap tidak ada yang dapat menyangkali bahwa kondisi fisik pasti akan menurun seiring bertambahnya usia. Rasul Paulus pun mengalami kondisi yang sama, namun bedanya dia tidak pernah membiarkan kemerosotan tubuhnya menggerogoti kekuatan rohaninya. Dengan kekuatan Roh Kudus dia menulis bahwa kondisi manusia batiniahnya terus dibaharui dari hari ke hari & dia tidak pusing sedikitpun dengan kondisi jasmaninya meskipun dirinya berada dalam penderitaan.

// Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2Korintus4:16-18) //

Perlu diketahui bahwa situasi Paulus saat itu bukanlah situasi yang ideal & menyenangkan. Beratnya tantangan pelayanan, banyaknya perlawanan dari pihak musuh, ditambah lagi siksaan badani yang dialaminya (2Kor11:23-25), tidak mampu membuat Paulus menjadi putus asa & kecewa. Stamina rohaninya masih tetap kuat & awet muda. Penderitaan besar yang diterimanya selalu dianggap ringan. Apa rahasianya? Ternyata Paulus selalu membandingkan semuanya dengan KEMULIAAN KEKAL yang akan diterimanya. Pandangan mata rohaninya yang ditujukan pada kekekalan telah memperkuat & memperbaharui manusia batiniahnya SETIAP HARI!

Mata yang hanya tertuju pada banyaknya persoalan hidup & masalah hanya akan membuat seseorang jadi cepat lebih tua & kehilangan kekuatan. Namun mata yang memperhatikan hal-hal tak kelihatan justru akan menerima KEKUATAN ILAHI, tetap kuat & tetap muda!