27 MAY
Daily Bible Reading: 2Corinthians 13, 2Chronicles 1-3
COMPLETE
What is the ultimate calling for Christians? Following Paul’s vision about the third heaven in previous chapter, then Paul encouraged the church to be complete in Jesus. He wrote: “For we are glad when we are weak, and you are strong. And this also we pray, that you may be made complete 2Cor.13:9.” Even he repeated again in the same chapter: “Finally, brethren, farewell. Become complete. Be of good comfort, be of one mind, live in peace; and the God of love and peace will be with you 2Cor.13:11.”
The word ‘complete’ also translated as ‘perfect’. A disciple is not above his teacher, but everyone who is perfectly trained will be like his teacher Luk.6:40. Also translated as ‘perfectly joined together’. Now I plead with you, brethren, by the name of our Lord Jesus Christ, that you all speak the same thing, and that there be no divisions among you, but that you be perfectly joined together in the same mind and in the same judgment 1Cor.1:10.
At the closing chapter of his epistle, Paul repeated again the topic from the first chapter. Even though there were many mistakes and weaknesses that found in the church at Corinth, Paul prayed for their restoration and encouraged them all to become complete, to grow to the perfection. And that completeness can be seen easily through their strong fellowship in the body of Christ: perfectly joined together. Being complete in Jesus never means that we will do that alone. Instead, perfection will happen in togetherness, within the body of Christ. Let’s grow together to fulfil that ultimate calling.
KOMPLET
Apakah panggilan tertinggi bagi orang Kristen? Melanjutkan penglihatan Paulus tentang surga tingkat ketiga dalam fatsal sebelumnya, berikutnya Paulus mendorong jemaat untuk menjadi komplet dalam Yesus. Dia menulis: “Sebab kami bersukacita, apabila kami lemah dan kamu kuat. Dan inilah yang kami doakan, yaitu supaya kamu menjadi sempurna 2Kor.13:9.” Bahkan dia mengulanginya lagi dalam fatsal yang sama: “Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu 2Kor.13:11!”
Kata ‘sempurna’ dalam ayat tersebut juga diterjemahkan sebagai ‘tamat’. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya Luk.6:40. Juga diterjemahkan sebagai ‘erat bersatu’. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir 1Kor.1:10.
Pada fatsal penutup dari suratnya, Paulus mengulangi kembali topik yang ada di fatsal pertama. Meskipun ada banyak kesalahan dan kelemahan yang ditemukan dalam jemaat Korintus, Paulus berdoa untuk pemulihan mereka dan mendorong mereka semua untuk menjadi komplet, untuk bertumbuh dengan sempurna. Dan kesempurnaan itu dapat dilihat dengan mudah melalui persekutuan mereka yang kuat dalam tubuh Kristus: disatukan dengan sempurna. Menjadi komplet di dalam Yesus tidak pernah berarti bahwa kita akan melakukannya sendirian. Sebaliknya, kesempurnaan justru terjadi dalam kebersamaan, di dalam tubuh Kristus. Mari kita bertumbuh bersama-sama untuk memenuhi panggilan tertinggi itu.