WHY DO WE KEEP PRAYING IN TONGUE?

9 MAY
Daily Bible Reading: 1Corinthians 14:1-20, 2Kings 7-9

 

WHY DO WE KEEP PRAYING IN TONGUE?

 

Praying in tongue was happened at the first time in the day of Pentecost as the sign of baptism in the Holy Spirit Ac.2:4. The church at Corinth also experienced praying in tongue. And up until now, the believers may continue to pray in tongue because the Holy Spirit that worked at the day of Pentecost is still working mightily until now! In this chapter, Paul was not trying to stop believers praying in tongue. Even he wrote that he spoke with tongues more than all Corinthians. But whenever Paul did his ministry for other people in the church, he would rather not speak words in tongue 1Co.14:18.

 

We may not be able to understand it, unless someone interprets it, but still praying in tongue will definitely edify the person who did it 1Cor.14:4. Paul wrote: “For he who speaks in a tongue does not speak to men but to God, for no one understands him; however, in the spirit he speaks mysteries 1Cor.14:2.” What is these mysteries? Back to the days of Pentecost, when the disciples were speaking in tongue people heard them speaking the wonderful works of God Ac.2:11. For the believers at Rome, Paul explained praying in tongue as groanings which cannot be uttered with human words but then Holy Spirit makes intercession for believers according to the will of God Rm.8:27.

 

Do not be hesitate to keep praying in tongue because Paul wrote: “Do not forbid to speak with tongues 1Cor.14:39.” The gift of tongue was given by God so that the believers may experience stronger and deeper relation with the Holy Spirit. Let’s use that accordingly and keep praying in tongue.

 

MENGAPA KITA TETAP BERDOA DALAM BAHASA ROH?

 

Berdoa dalam bahasa roh untuk pertama kalinya terjadi pada hari Pentakosta sebagai tanda baptisan Roh Kudus Kis.2:4. Jemaat di Korintus juga mengalami berdoa dalam bahasa roh. Dan sampai sekarang, orang-orang percaya dapat terus berdoa dengan bahasa roh karena Roh Kudus yang bekerja pada hari Pentakosta masih terus bekerja dengan dahsyat sampai sekarang! Dalam fatsal ini, Paulus tidak sedang berusaha untuk menghentikan orang percaya berdoa dalam bahasa roh. Bahkan dia menulis bahwa dia berbicara dengan bahasa roh lebih dari semua orang Korintus. Tetapi setiap kali Paulus melakukan pelayanannya untuk orang lain di gereja, dia lebih suka untuk tidak mengucapkan kata-kata dengan bahasa roh 1Kor.14:18.

 

Kita mungkin tidak dapat memahami bahasa roh, kecuali ada seorang yang menafsirkannya, namun demikian berdoa dalam bahasa roh pasti akan membangun hidup orang yang melakukannya 1Kor.14:4. Paulus menulis, ”Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia 1Kor.14:2.” Apakah hal-hal rahasia ini? Kembali ke peristiwa di hari Pentakosta, ketika para murid berbicara dalam bahasa roh, orang-orang mendengar mereka berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah Kis.2:11. Kepada jemaat di Roma, Paulus menjelaskan berdoa dalam bahasa roh sebagai suatu keluhan yang tidak terucapkan dengan bahasa manusia tetapi kemudian Roh Kudus menaikkan doa syafaat untuk orang-orang percaya sesuai dengan kehendak Allah Rm.8:27.

 

Jangan ragu untuk terus berdoa dalam bahasa lidah karena Paulus menulis, “Janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh 1Kor.14:39.” Karunia bahasa roh diberikan oleh Allah supaya orang-orang percaya dapat mengalami hubungan yang lebih kuat dan lebih dalam dengan Roh Kudus. Mari kita memakainya dengan tepat dan tetaplah berdoa dalam bahasa lidah.

 

Slide9

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.