Lebih Baik Terlambat daripada Tidak Sama Sekali

29 NOVEMBER: Pembacaan Alkitab: Yehezkiel 35-36 & Yohanes 19:28-42

 

Menghadap Pilatus & meminta izin menurunkan mayat Tuhan Yesus adalah tindakan yang membawa risiko besar saat itu. Rupanya Yusuf dari Arimatea telah membulatkan hati & mengambil komitmen yang tegas untuk menjadi murid Tuhan Yesus. Memang tampaknya sudah terlambat & saat itu Tuhan Yesus telah mati di kayu salib, namun ada perubahan yang besar dalam diri Yusuf. Yang dulunya malu-malu sekarang berani berterus terang & menyatakan diri, bahkan di depan Pilatus.

Nikodemus yang awalnya juga hanya berani mendekati Tuhan Yesus di malam hari kini berani berterus terang & menunjukkan hormatnya pada Sang Guru. Sekalipun tampak terlambat namun mereka telah mengambil keputusan yang tegas & berharga. Tuhan Yesus hanya berada dalam kubur 3 hari 3 malam & setelah itu Yusuf & Nikodemus masih beroleh kesempatan untuk belajar bersama Tuhan Yesus selama 40 hari lagi sampai Tuhan Yesus naik ke surga.

// Sesudah itu *Yusuf dari Arimatea* ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi, meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia & menurunkan mayat itu. Juga *Nikodemus* datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira 50 kati beratnya. *Yohanes 19:38-39* //

Terkadang manusia dapat mengambil keputusan yang salah dengan cara menunda untuk memutuskan yang baik. Paulus mengajarkan umat Tuhan untuk tidak malu dalam mengambil keputusan yang baik (2Tim2:15). Iman kita harus dideklarasikan dengan tegas & nyata di hadapan semua orang.

Daripada tidak sama sekali, memang yang terlambat masih lebih baik. Namun ada yang lebih baik daripada itu semua yaitu ketika kita memberi respon dengan baik & segera terhadap panggilan & kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.