Pembuat Hukum atau Penurut Hukum

17 OKTOBER: Pembacaan Alkitab: Yesaya 50-52 & Yakobus 4

 

Menghakimi orang lain ternyata adalah perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan! Orang yang suka menghakimi berarti merasa dirinya lebih hebat & posisinya lebih benar daripada orang lain yang sedang berada di tengah kesulitan. Menghakimi orang lain berarti sedang mencela hukum Tuhan bahkan sedang merebut posisi Tuhan! Menghakimi orang lain sesungguhnya juga mengandung risiko untuk jatuh di dalam keadaan yang sama dengan orang yang dihakimi (Rom2:1).

// Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum & menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya. HANYA ADA SATU Pembuat hukum & Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan & membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia? *Yakobus 4:11-12* //

Tuhan ingin supaya kita mengasihi sesama yang ada di sebelah kita & bukan menghakiminya. Penghakiman dari manusia justru berisiko memojokkan orang lain & mengurung orang tersebut dalam kesalahannya. Seringkali penghakiman manusia justru menjatuhkan orang lain & bukannya membangkitkan orang lain. Penghakiman lebih cenderung mengandung kebencian daripada kasih ilahi.

Hanya ada SATU pembuat hukum yang sejati & hakim yang Maha Adil, yaitu Allah sendiri. Yang Tuhan inginkan dari umat-Nya adalah menjadi PENURUT HUKUM & bersama-sama dengan saudara seiman lainnya kita saling membangun, saling mendukung, juga saling menguatkan sehingga kita dapat menjadi PENURUT HUKUM Kerajaan Surga yang setia sampai akhir. Mari berhenti menjadi ‘hakim rohani’ & mulai mengasihi dengan lebih limpah seperti yang Tuhan inginkan.

// Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! *Roma 14:13* //

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.