Menjadi Batu yang Hidup

20 OKTOBER: Pembacaan Alkitab: Yesaya 59-61 & 1Petrus 2

 

Tuhan Yesus bagaikan batu yang diremehkan & dibuang tukang bangunan, yaitu ahli Taurat & orang Farisi di zaman itu, namun justru pada akhirnya Tuhan Yesus menjadi BATU PENJURU (1Pet2:7). *Batu penjuru* adalah batu patokan yang digunakan tukang bangunan di zaman itu untuk membangun rumah, semua ukuran akan ditarik dari batu penjuru. Tuhan Yesus adalah sumber patokan & standar kita sebagai umat Tuhan, sebab itu kita harus selalu dekat & melekat pada Kristus.

// Dan datanglah kepada-Nya, BATU YANG HIDUP itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih & dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai BATU HIDUP untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. *1Petrus 2:4-5* //

Tuhan juga MEMANGGIL kita untuk menjadi batu hidup, yaitu batu yang bisa dibentuk, diolah, juga dicocokkan dengan sang batu penjuru. Kita hidup di dunia ini dengan suatu visi ilahi yang besar, yaitu pembangunan rumah rohani, membangun tubuh Kristus di atas dunia ini. Seperti yang diajarkan Tuhan Yesus, kita harus berdoa supaya kehendak Allah terjadi di bumi seperti di surga (Mat6:10).

Menjadi batu yang hidup berarti harus menundukkan diri & taat untuk dicocokkan dengan batu penjuru. Pembangunan rumah rohani harus berlangsung sesuai kehendak Allah & bukannya kehendak kita. Tuhan berjanji akan memperlengkapi umat-Nya dengan segala berkat & fasilitas ilahi sehingga pembangunan tubuh Kristus dapat berlangsug dengan baik bahkan sampai sempurna (Ef4:12).

Menjadi batu yang hidup berarti juga harus mempersiapkan diri untuk dipersatukan dengan batu hidup lainnya, baik dalam gereja lokal, kerja sama gereja regional, bahkan pada akhirnya tubuh Kristus global. Mari mempersiapkan diri menjadi BATU HIDUP karena kedatangan-Nya sudah makin dekat!

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.