27 OCTOBER
Daily Bible Reading: John 1:1-28, Jeremiah 12-14
FULL OF GRACE AND TRUTH
Both grace and truth are not something quite familiar in the Old Testament. For the law was given through Moses, but grace and truth came through Jesus Christ Jn.1:17. Jesus Christ, the Son of God, came into this world to reveal grace and truth. The Bible wrote: “And the Word became flesh and dwelt among us, and we beheld His glory, the glory as of the only begotten of the Father, full of grace and truth Jn.1:14.”
Compared to the law that was introduced through Moses, grace is something totally different. The law teaches us to do something with our own strength, but grace is about something that we receive, even though we are not deserve for it. The law may make someone to boast about himself, but with grace no one can boast about it. For by grace you have been saved through faith, and that not of yourselves; it is the gift of God, not of works, lest anyone should boast Eph.2:8-9. Grace is about the love of God.
Jesus is full of truth because He is always declaring God. No one has seen God at any time. The only begotten Son, who is in the bosom of the Father, He has declared Him Jn.1:18. Jesus said: “The words that I speak to you I do not speak on My own authority; but the Father who dwells in Me does the works Jn.14:10.” Because He is full of truth so that no one can find no fault in Him at all. Even Pilate declared publicly about it three times how he was not able to find any fault in Jesus Jn.18:38; 19:4; 19:6. Let us keep looking unto Jesus, the author and finisher of our faith Heb.12:2. By His grace, we commence the journey of our faith, and by His truth, we will be able to complete that journey perfectly.
PENUH KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN
Baik kasih karunia dan kebenaran bukanlah sesuatu yang sering dijumpai dalam Perjanjian Lama. Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Yoh.1:17. Yesus Kristus, Putra Allah, datang ke dunia ini untuk menyatakan kasih karunia dan kebenaran. Alkitab menulis: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran Yoh.1:14.”
Dibandingkan dengan hukum Taurat yang diperkenalkan melalui Musa, kasih karunia adalah sesuatu yang sangatlah berbeda. Hukum Taurat mengajarkan kita untuk melakukan sesuatu dengan kekuatan kita sendiri, namun kasih karunia adalah tentang sesuatu yang kita terima, sekalipun seharusnya kita tidak pantas untuk mendapatkannya. Hukum Taurat dapat membuat seseorang membanggakan dirinya, namun dengan kasih karunia tidak ada yang dapat membanggakan diri. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri Ef.2:8-9. Kasih karunia adalah semata-mata tentang kasih Allah.
Yesus penuh dengan kebenaran karena Dia selalu menyatakan Allah. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya Yoh.1:18. Yesus berkata: “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya Yoh.14:10.” Karena Dia penuh dengan kebenaran maka tidak ada yang dapat menemukan kesalahan apapun pada Dia. Bahkan Pilatus menyatakan di depan umum tentang hal itu tiga kali bahwa dia tidak dapat menemukan kesalahan apapun dalam Yesus Yoh.18:38; 19:4; 19:6. Marilah kita terus memandang pada Yesus, Sang penulis dan penyempurna iman kita Ibr.12:2. Oleh kasih karunia-Nya, kita memulai perjalanan iman kita, dan oleh kebenaran-Nya, kita akan dapat menyelesaikan perjalanan itu dengan sempurna.
Tags: john1, oct27