22 SEPTEMBER: Pembacaan Alkitab: Pengkhotbah 10-12 & Lukas 23:26-56
Salib adalah hukuman yang mengerikan di zaman itu. Orang yang disalib dianggap terkutuk, tidak hanya tersiksa sampai mati tetapi juga dipermalukan di depan orang banyak. Namun ternyata orang yang disalibkan dapat memiliki respon yang berbeda satu sama lain! Alkitab mencatat bahwa ada 2 penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Penjahat yang satu rupanya memutuskan untuk mengeraskan hati & mempertahankan karakternya sebagai penjahat sejati. Meskipun kematiannya sudah di depan mata namun dia masih tetap tidak mau bertobat & malah mengolok Tuhan Yesus. Tidak demikian dengan penjahat yang satunya. Rupanya dia tahu dengan baik siapakan Tuhan Yesus. Dia mengakui bahwa Tuhan Yesus TIDAK BERBUAT SALAH, dia tahu bahwa Tuhan Yesus disalibkan bukan karena kesalahannya. Alasan Tuhan Yesus disalibkan benar-benar berbeda dengan alasan dirinya disalibkan. Orang ini mau menyadari kesalahannya & dengan rendah hati datang pada Tuhan Yesus, memohon pengampunan dari-Nya!
// Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” (Lukas 23:40-42) //
Orang yang tetap mengeraskan hati sampai akhir akan diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi (Ams29:1). Namun yang mau menyadari kesalahan & kemudian bertobat akan disayangi (Ams28:13). Bertobat lebih awal tentunya akan membawa berkat yang lebih besar, namun daripada mengeraskan hati sampai akhir jauh lebih baik bertobat di saat akhir.
Tags: luk23, sep22// Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43) //