THE ANGRY BROTHER

6 SEPTEMBER
Daily Bible Reading: Luke 15:11-32, Psalms 148-150

 

THE ANGRY BROTHER

 

Jesus spoke about the parable of the lost son. While the younger brother was lost physically, somehow the older brother was also lost spiritually. The big brother was not able to flourish the same heart just like his father even though for so long he always lived together with his dad in the same house! Jesus said: “But he was angry and would not go in. Therefore, his father came out and pleaded with him Luk.15:28.”

 

The big brother could be angry for lots of reasons. The same anger could arise within those who fail to have a true relationship with the Father in the heaven! Peter exhorted believers: And above all things have fervent love for one another, for “love will cover a multitude of sins 1Pet.4:8.” No matter how big the sins of the younger brother, the father’s love had covered all of his sins, mistakes, and failures.

 

What will we feel when we see a bad sinner we know before in the earth suddenly appear in heaven because Father God had already forgiven him? Are we going to be angry like the older brother and refuse to go in? Are we going to be angry like Jonah who said: “It is right for me to be angry, even to death Jon.4:9!” Is it right for us to be angry? Jesus said: “Is your eye evil because I am good? So, the last will be first, and the first last Mat.20:15-16.” How sad to know that the angry brother stays at the outside while the younger brother goes inside. Let’s have a heart like the father who filled with love from heaven.

 

SAUDARA YANG MARAH

 

Yesus menyampaikan perumpamaan tentang anak yang terhilang. Sementara sang adik terhilang secara jasmani, ternyata sang kakak juga terhilang secara rohani. Sang kakak tidak mampu menumbuhkan hati yang sama dengan ayahnya meskipun selama ini dia selalu tinggal bersama dengan ayahnya di rumah yang sama! Yesus berkata: “Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia Luk.15:28.”

 

Sang kakak dapat saja marah karena berbagai banyak alasan. Kemarahan yang sama juga dapat muncul dalam diri mereka yang gagal memiliki hubungan yang sejati dengan sang Bapa di surga! Petrus menasehati orang-orang percaya: Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa 1Pet.4:8.” Tidak peduli seberapa besar dosa sang adik, cinta sang ayah telah menutupi semua dosa, kesalahan, dan kegagalannya.

 

Apa yang akan kita rasakan ketika seorang pendosa jahat yang kita kenal sebelumnya di bumi tiba-tiba muncul di surga karena Allah Bapa telah mengampuni dia? Apakah kita akan marah seperti sang kakak dan menolak untuk masuk? Apakah kita akan marah seperti Yunus yang berkata: “Selayaknyalah aku marah sampai mati Yun.4:9!” Layakkah engkau marah? Yesus berkata: “Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir Mat.20:15-16.” Betapa menyedihkan karena kita melihat sang kakak yang marah tetap berada di luar sementara si adik masuk ke dalam rumah. Marilah kita memiliki hati seperti sang ayah yang dipenuhi dengan kasih dari surga.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.