MINGGU, 8 MEI 2016,
Rencana Tuhan yang disediakan bagi anak-anak-Nya adalah rencana yang utuh. Panggilan Tuhan yang diberikan bagi kita adalah panggilan yang utuh. Berkat ilahi yang disiapkan bagi kita juga adalah berkat yang utuh. Janji-janji Tuhan yang disampaikan pada kita adalah janji yang utuh dan tidak pernah setengah-setengah. Tuhan selalu serius dengan setiap perkataan-Nya dan tidak ada satupun ucapan-Nya yang hanya sekedar omong kosong belaka. Kasih-Nya adalah kasih yang utuh, pengampunan-Nya adalah pengampunan yang total, karya penebusan di atas salib juga adalah karya yang utuh, yang menebus dan menerima kita sepenuhnya. Penerimaan yang utuh itu dijelaskan pada kita dalam istilah ‘anak-anak Allah’. Kita yang dulunya jauh dijadikan dekat Ef2:13, kita yang dulunya adalah seteru kini diperdamaikan dan dijadikan sebagai ANAK. Di dunia ini tidak ada yang dapat mengerjakan karya luar biasa seperti yang telah dikerjakan Allah. Sebab itu tidak heran kalau kadang manusia juga tidak dapat memahami rencana panggilan Allah dalam hidupnya secara utuh. Namun kita harus mengucap syukur karena Roh Kudus diberikan supaya kita dapat dibawa untuk meraih janji Allah seutuhnya, menikmati keintiman dengan Allah sepenuhnya, hidup sebagai ciptaan yang baru dengan maksimal, menjadi anak-anak Allah yang menikmati kepenuhan hidup bersama Sang Bapa!
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah (NKJV: the Spirit of adoption). Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Roma 8:13-17
KERINDUAN MENGENAL SANG BAPA
Tidak dapat disangkali bahwa sebenarnya ada kerinduan yang besar dalam diri setiap manusia untuk mengenal Sang Penciptanya. Firman Tuhan menunjukkan bagaimana Filipus, yang saat itu mewakili murid-murid lainnya, sangat rindu untuk bertemu dengan Allah Bapa Yoh14:8. Pelayanan Tuhan Yesus selama 3,5 tahun membuka tabir baru bagi orang Israel untuk mengenal Sang Bapa dengan lebih dekat dan lebih jelas. Berulang kali Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah satu Yoh10:30. Karya Bapa dinyatakan begitu jelas dalam diri Tuhan Yesus. Segala yang dikatakan Tuhan Yesus adalah perkataan Bapa sendiri Yoh8:26. Bahkan segala pekerjaan yang dilakukan Tuhan Yesus juga adalah pekerjaan Bapa Yoh5:17. Dengan demikian Tuhan Yesus sebenarnya sedang menunjukkan pada umat Tuhan karakter Allah Bapa dan semua orang begitu senang, baik dengan setiap perkataan yang keluar dari mulut-Nya Luk4:22, dengan cara Tuhan Yesus mengajar yang penuh kuasa Mat7:28-29, juga dengan setiap tindakan yang dilakukan-Nya sehingga ada begitu banyak orang yang mengikuti-Nya. Orang banyak pada saat itu rupanya dapat melihat dan merasakan secara langsung suatu hal yang benar-benar berbeda, suatu kedekatan dan keintiman karena hadirat Allah benar-benar nyata dalam pelayanan Tuhan Yesus.
Namun sayangnya kebersamaan itu tidak dapat berlangsung lama karena Tuhan Yesus harus menggenapkan kehendak Bapa dan menuju ke Golgota. Beberapa saat sebelum berpisah Tuhan berkata bahwa Roh Kudus akan diutus untuk menolong umat Tuhan, mereka tidak akan ditinggalkan sendirian, dan justru pelayanan Roh Kudus itulah yang akan memampukan setiap umat Tuhan untuk mengenal Allah dengan benar bahkan dengan utuh Yoh14:16-18. Kehadiran Roh Kudus dimaksudkan supaya kita tidak pernah sedikitpun merasa sendirian. Sekalipun kita tidak dapat melihat keberadaan Allah namun hadirat Roh Kudus diberikan supaya kita dapat mengenal Sang Bapa dengan lebih erat. Sebenarnya yang mengutus Roh Kudus adalah Allah Bapa sendiri, supaya kita dapat memiliki pengenalan yang benar dan hubungan yang intim dengan-Nya Yoh14:26. Keputusan kita untuk mengikut Tuhan Yesus sebenarnya bukan hanya untuk sekedar menghindari api neraka yang mengerikan, kebinasaan kekal, melainkan supaya kita menerima hidup yang kekal, selalu berada bersama dengan Allah di dalam hadirat-Nya Yoh3:16, seperti yang pada mulanya direncanakan oleh Allah saat Adam dan Hawa diciptakan lalu ditempatkan di taman Eden.
DIADOPSI MENJADI ANAK ALLAH
Dengan demikian maka kita dapat lebih memahami mengapa saat seseorang menerima Tuhan Yesus dalam hatinya maka bukan hanya jaminan lolos dari neraka yang diberikan oleh Tuhan melainkan kuasa untuk menjadi anak-anak Allah Yoh1:12! Inilah yang memang direncanakan Allah sejak mulanya, suatu umat yang mengasihi Allah dan berada dalam tingkat hubungan yang paling dekat dengan-Nya, yaitu menjadi anak-anak-Nya! Dalam pengertian kita sehari-hari istilah yang lebih mudah dipahami adalah dijadikan anak angkat, yaitu yang dulunya bukan anak namun kini diangkat sebagai anak, diterima dan diperlakukan sebagai anak. Kita yang dulu jauh dari Allah bahkan menjadi musuh Allah karena hidup di dalam kutuk dosa dan maut, namun sekarang dijadikan dekat, didamaikan, dan diterima sepenuhnya menjadi anak-Nya. Menjadi seorang anak angkat memang tidak mudah karena ada begitu banyak cara hidup yang baru, juga kebiasaan, budaya, bahkan juga cara memanggil yang baru, yang mana semuanya itu harus dipelajari, diterapkan, dan dilakukan setiap hari sampai kita benar-benar dapat memposisikan diri dan bersikap sebagai seorang anak yang dapat datang mendekat kepada orang tua yang baru dengan penuh keyakinan dan keberanian! Keberadaan kita sebagai anak-anak Allah lebih unik daripada sekedar menjadi anak angkat karena kita belum dapat melihat keberadaan Allah sebagai Bapa yang telah mengangkat kita menjadi anak-Nya. Dengan langkah iman kita menerima undangan pendamaian yang dikerjakan Kristus di atas kayu salib dan selanjutnya Roh Kudus yang akan memegang tangan kita, membawa kita pada segala kebenaran, masuk dalam pengalaman-pengalaman ilahi sehingga kita semakin diteguhkan dan diyakinkan bahwa kita adalah anak Allah!
Yang dibutuhkan oleh seorang anak adalah penyertaan dan kehadiran sang bapak. Roh Kudus diutus untuk menyertai kita selama-lamanya Yoh14:16. Roh Kudus adalah pribadi Allah sendiri yang penuh kuasa, memberikan keberanian pada kita sehingga kita tidak lagi menjadi penakut, Roh Kudus membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban 2Tim1:7. Yang dibutuhkan oleh seorang anak adalah teguran dan nasehat, perhatian yang berkelanjutan, dan Roh Kudus memampukan kita untuk menerima semua komponen itu. Roh Kudus menginsafkan umat Tuhan tentang dosa, tentang kebenaran, juga tentang penghakiman Yoh16:8. Karya Roh Kudus membuat kita semakin yakin bahwa kita bukanlah anak-anak gampang melainkan anak yang sebenarnya, yaitu anak yang dibentuk, diolah, dididik, diperingatkan Ibr12:6-8. Roh Kudus juga terus mengingatkan kita akan segenap ajaran dan perintah Firman Allah yang telah disampaikan oleh Tuhan Yesus Yoh14:26. Yang dibutuhkan oleh seorang anak juga termasuk pengakuan, kebanggaan dari orang tua, sukacita, dan Roh Kudus juga mengerjakan itu semua dalam hidup orang beriman Rom14:17. Roh Kudus akan memberikan keyakinan dalam hati kita di saat Tuhan berkenan akan apa yang sedang kita kerjakan. Roh Kudus akan memberikan damai sejahtera untuk memimpin kita Yoh14:27. Yang dibutuhkan seorang anak juga adalah komunikasi, bukan hanya sekedar komunikasi formal ataupun sebatas laporan melainkan suatu tingkat komunikasi yang intim bahkan juga sampai pada hal-hal yang ada di dalam hati namun tidak dapat kita sampaikan. Betapa luar biasa karena itu semua juga dikerjakan Roh Kudus dalam hidup kita. Melalui bahasa roh sebenarnya Roh Kudus sedang berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan Rom8:26-27.
Singkat kata dapat dikatakan bahwa Roh Kudus benar-benar berkarya bagaikan Pengadopsi yang bukan hanya menjelaskan secara teoritis dan terbatas melainkan juga membawa kita secara langsung dan mendampingi kita sepenuhnya untuk merasakan kehidupan sebagai anak-anak Allah secara utuh, sehingga kita dibawa untuk semakin mendekat pada Allah. Betapa indahnya dan luar biasanya panggilan istimewa yang telah kita terima. Siapakah kita namun Allah Pencipta langit dan bumi mau menerima kita sebagai anak-Nya, bahkan menyediakan segala sesuatunya bagi kita untuk dinikmati dalam kekekalan kemuliaan-Nya. Mari kita memberikan tangan kita dan membuka hati kita untuk menerima pimpinan Roh Kudus dalam hidup kita. Bukan lagi diri sendiri yang berkehendak, melainkan Roh Kudus yang mengambil alih pimpinan hidup sehingga kita dapat menikmati semua yang dimaksudkan Allah dalam hidup kita secara UTUH, karena 100% itulah kehendak Allah. AMIN.