3 Dimensi Mengikut Tuhan Yesus – Lukas 9:57-62

MINGGU, 3 JANUARI 2016,

 

Slide1“Mengikut Tuhan Yesus” bukan hanya sekedar pernyataan untuk diungkapkan sambil lalu. ”Mengikut Tuhan Yesus” adalah suatu deklarasi yang mengandung komitmen penting di dalamnya. Dalam suatu kesempatan ketika berjalan dengan murid-murid-Nya, Tuhan Yesus menjelaskan 3 dimensi komitmen yang harus ada dalam seseorang yang mau sungguh-sungguh mengikut Tuhan Yesus. Ini adalah suatu pelajaran penting yang disampaikan Tuhan Yesus, bukan hanya untuk murid-murid-Nya saat itu melainkan juga untuk tiap orang beriman sepanjang zaman. Ketiga komitmen ini tidak hanya untuk diketahui tetapi untuk dipegang sungguh-sungguh dan diterapkan dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus.

 

DIMENSI 1: MENYEDIAKAN TEMPAT BAGI SANG KEPALA

 

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lukas 9:57-58

 

Selincah apapun, seekor serigala harus tetap kembali ke dalam liangnya. Segesit apapun, seekor burung juga harus memiliki sarang untuk tempat tinggalnya. Tuhan Yesus meresponi pernyataan salah seorang murid-Nya dengan menjelaskan bahwa mengikut Tuhan Yesus berarti mau menyediakan tempat untuk KEPALA, suatu anggota tubuh yang paling penting dan berarti untuk berlangsungnya suatu kehidupan!

Slide7Mengikut Tuhan Yesus tidak sama dengan melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. Mengikut Tuhan Yesus juga tidak sama dengan mendaftar program sarjana di sebuah universitas. Mengikut Tuhan Yesus MELIBATKAN SELURUH kehidupan kita, bukan hanya sebagian saja. Mengikut Tuhan Yesus juga berarti mengizinkan Tuhan Yesus yang memberikan perintah, kehendak, dan izin atas segala hal yang kita lakukan dalam hidup kita. Mengikut Tuhan Yesus bukan hanya berarti menambah ataupun memindahkan jam ibadah seseorang, juga bukan hanya berarti mengubah cara seseorang beribadah. Mengikut Tuhan Yesus seharusnya benar-benar mengubah cara hidup seseorang secara total. Kalau sebelumnya yang menjadi kepala adalah kehendak diri kita sendiri namun sekarang yang menjadi kepala adalah Tuhan Yesus.

 

namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Galatia 2:20

 

Tuhan menghendaki tempat yang terpenting dalam kehidupan kita karena Tuhan juga rindu kita menikmati berkat surgawi secara utuh selagi kita masih hidup di atas bumi ini. Tuhan menghendaki posisi KEPALA karena dari situlah segala berkat ilahi dapat dicurahkan ke seluruh bagian kehidupan kita Kol2:19, Ef4:16.

 

sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya. Kolose 2:19

 

Dengan Kristus menjadi KEPALA atas hidup kita, maka sesungguhnya kita akan menerima segala pertambahan, bertambah-tambah dengan pertambahan dari Allah. Dengan Kristus menjadi KEPALA maka akan terjadi curahan berkat ilahi yang luar biasa. Dengan Kristus menjadi KEPALA maka akan tercipta terobosan-terobosan ilahi dalam tiap pergumulan dan masalah kita. Dengan Kristus menjadi KEPALA maka tidak ada hal yang terlalu sulit untuk kita atasi. Segala janji ilahi dalam Firman Tuhan akan menjadi nyata dan limpah bagi pengikut Kristus apabila Kristus selalu berada di posisi KEPALA Mzm115:14-15!

 

DIMENSI 2: MENINGGALKAN PERKARA-PERKARA KEMATIAN

 

Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Lukas 9:59-60

 

Murid yang lain berkata pada Tuhan Yesus bahwa dia ingin menunda lebih dulu keputusannya untuk mengikut Tuhan Yesus dan menunggu sampai dia menguburkan ayahnya yang pada saat itu masih belum meninggal. Tampaknya orang ini ingin mengamankan lebih dulu kondisi finansialnya dengan menantikan warisan dari ayahnya dan baru kemudian dia pergi mengikuti Tuhan Yesus. Sekalipun dia berusaha menyampaikan hal itu dengan cara yang halus dan terselubung namun Tuhan Yesus tahu dengan tepat akan alasan di balik pernyataannya dan Tuhan Yesus justru mengatakan hal itu sebagai “perkara-perkara kematian” yang memang patut untuk menyibukkan “orang-orang yang akan mati”. Alasan yang disampaikannya (keamanan finansial) memang masih tergolong masuk akal menurut perhitungan manusia namun di hadapan Tuhan hal itu tergolong “perkara-perkara kematian”. Dalam kesempatan yang lain Tuhan Yesus pernah diminta untuk menjadi hakim di antara dua orang saudara yang berebut warisan. Tuhan Yesus bukannya berfokus pada masalah pembagian harta melainkan justru berfokus pada masalah inti yang menyebabkan pertengkaran tersebut, yaitu ketamakan akan harta Luk12:13-15.

 

Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: “Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?” Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Lukas 12:13-15

 

Firman Tuhan berulang kali memberikan peringatan bagi orang beriman supaya jangan sampai menaruh harap pada kekayaan duniawi. Mengikut Tuhan Yesus berarti menempatkan dan memprioritaskan hubungan kita dengan Tuhan LEBIH daripada urusan harta dan kekayaan! Mamon adalah hal yang sangat licik dan memperdaya bahkan dikatakan sangat menjerumuskan dan menjerat manusia dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan 1Tim6:9-10. Daya tarik mamon begitu besar dan makin besar di akhir zaman ini sehingga dapat membuat orang-orang beriman yang tidak waspada akhirnya hidup menyimpang dari iman.

 

Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 1Timotius 6:9-10

 

Slide16Tuhan tidak ingin pengikut-Nya dikhawatirkan dengan masalah harta dan keuangan. Tuhan sanggup memberi hikmat pada umat-Nya untuk mengatur waktu dengan baik sehingga dapat tetap memiliki waktu saat teduh, ibadah, dan pelayanan yang terpelihara, sementara di saat yang sama juga tetap bekerja dan menyelesaikan setiap tanggung jawabnya dengan wajar. Jangan sampai menjadikan masalah harta dan keuangan sebagai batu penghalang untuk mengikut Tuhan Yesus. Mengikut Tuhan Yesus berarti harus menundukkan mamon. Kita perlu selalu waspada supaya jangan sampai memiliki dua tuan Mat6:24. Apalagi menjelang akhir zaman yang mendekat, kita harus lebih lagi waspada dan berhati-hati terhadap meterai antikris, yaitu mamon Why13:18. Sekalipun terlihat begitu menyenangkan dan menggiurkan namun mamon adalah perkara-perkara kematian yang memang pantas untuk menjadi kesibukan dan merampas waktu orang-orang yang memang akan mati. Kita adalah orang-orang yang sudah DITEBUS dan DIHIDUPKAN oleh Kristus! Sebab itu tidak sepantasnya hidup kita disibukkan oleh perkara-perkara kematian. Ada panggilan yang begitu mulia diberikan pada kita. Biarlah “orang mati” menguburkan “orang mati”. Mari kita menjadikan kepentingan Kerajaan Surga sebagai prioritas hidup kita, memberitakan Kerajaan Allah di mana-mana, mulai dari dalam keluarga kita, lingkungan kita, tempat kerja kita, dan di tiap komunitas yang telah Tuhan berikan pada kita.

 

DIMENSI 3: TETAP MEMBAJAK DAN TIDAK MENOLEH KE BELAKANG

 

Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” Lukas 9:61-62

 

Orang yang ketiga ini rupanya masih ragu-ragu untuk mengambil keputusan tegas mengikut Tuhan Yesus padahal selama ini dia sudah ikut dalam perjalanan Tuhan Yesus. Sebab itu dia mohon izin untuk pulang pada keluarganya dan memikirkannya kembali. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang ini bagaikan orang yang telah siap untuk membajak, sudah meletakkan tangannya di atas alat pembajak, namun kemudian menoleh lagi ke belakang dan mengurungkan niatnya. Sekalipun alasannya tampak halus dan terlihat memperhatikan keluarganya, namun sebetulnya di balik itu bukan keluarga yang dia perhatikan melainkan hanyalah alasan yang dipakai untuk kembali menoleh ke belakang!

Mengikut Tuhan Yesus harus dijalani dengan keputusan yang tegas dan tanpa keraguan sedikitpun. Jangan membiarkan apapun juga menggoyahkan komitmen kita untuk mengiring Kristus. Tuhan memberikan peringatan yang keras dan tegas bagi kita yang hidup di akhir zaman ini untuk tidak kembali lagi dan tidak menoleh ke belakang lagi. Yang sedang ada di peranginan di atas rumah jangan bingung dengan barang-barang di dalam rumah. Yang sedang ada di ladang jangan kembali hanya untuk mengambil pakaian Mat24:18.

 

Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Lukas 17:31-32

 

Slide26Stamina rohani di akhir zaman tidak boleh loyo, tidak boleh lebih rendah daripada kasih mula-mula. Bagi yang sedang terpuruk, bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang telah dikerjakan dalam kasih mula-mula Why2:4-5. Bagi yang tidak sedang terpuruk, tetaplah waspada dan jangan menoleh ke belakang. Tetaplah berkomitmen untuk mengikut Kristus dengan setia sampai akhir, jangan membuat lembah tetapi teruslah naik sampai ke puncak, karena mengikut Tuhan Yesus berarti harus terus meningkat. Selamat tahun baru 2016! AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.