4 Pillars of the Church

Sunday Service (M891) | Mount Zion Church | 10 November 2019 | 4 Pillars of the Church | Ekklesia Sermon Series | Matthew 16:18

 

191110-EKKLESIA-4 Pillars of the ChurchGereja ada karena Kristus! Yang membangun gereja adalah Tuhan Yesus sendiri, tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar utama selain dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus 1Kor.3:11. Selanjutnya gereja harus dibangun di atas batu karang, di atas Petrus, di atas teladan iman dan kehidupan Petrus Mat.16:18. Petrus dipercaya oleh Tuhan Yesus untuk menjadi contoh yang nyata dan kuat bagaimana orang percaya harus BERUBAH! Menjadi pengikut Kristus berarti mau berubah, mau mengizinkan Tuhan untuk mengerjakan perubahan, transformasi di dalam hidupnya, sehingga kita dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan pada Allah dan yang sempurna Rom.12:2. Gereja mula-mula dibangun di atas dasar Kristus dan dipimpin oleh Petrus beserta rasul-rasul yang lain. Roh Kudus bekerja nyata dalam momen hujan awal, mencurahkan kuasa dan urapan-Nya untuk menumbuhkan gereja. Apa yang dikerjakan Roh Kudus dengan limpah dalam hujan awal juga akan dinyatakan sekali lagi dengan kapasitas yang jauh lebih besar dalam hujan akhir untuk menyempurnakan gereja! Cara kerja Roh Kudus tidak berubah, kuasa dan karakter Allah tidak pernah berubah Yak.1:17, apa yang diinginkan Tuhan Yesus dalam hidup gereja juga tidak pernah berubah, Yesus Kristus tetap sama baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya Ibr.13:8. Alkitab mencatat bahwa dalam kehidupan gereja mula-mula ada 4 pilar penting yang dikerjakan Roh Kudus. Keempat hal ini dapat dikatakan sebagai pilar utama yang harus dikerjakan dan ditaati oleh gereja Tuhan. Dalam pimpinan Roh Kudus, para rasul dalam gereja mula-mula mengerjakan keempat hal ini dengan serius dan hasilnya begitu nyata. Gereja Tuhan di sepanjang zaman juga harus tetap memegang keempat pilar ini dengan serius karena inilah kehendak Allah yang baik, yang berkenan pada Allah, dan yang akan membawa pada kesempurnaan.

 

Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Kisah Rasul 2:41-42

 

PILAR 1: PENGAJARAN RASUL-RASUL

 

Pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta yang dicatat dalam Kisah Rasul fatsal 2 adalah tonggak awal berdirinya gereja. Segera setelah peristiwa yang luar biasa tersebut Petrus bangkit berdiri bersama dengan kesebelas rasul untuk menyatakan Kristus, membuat seluruh kaum Israel tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang telah disalibkan, menjadi Tuhan dan Kristus Kis.2:36. Dari sekian banyak orang yang berkumpul di hari itu ada yang mau menerima perkataan Petrus dan kemudian memberi diri dibaptis. Inilah orang-orang pertama yang masuk dalam gereja mula-mula dan hal pertama yang mereka lakukan adalah BERTEKUN dalam pengajaran rasul-rasul. PENGAJARAN adalah pilar penting yang harus selalu ada dalam gereja. Gereja yang tidak mengajar akan kehilangan arti penting bahkan tidak ada kuasa Allah! Di saat itu rasul-rasul mengajarkan apa yang telah mereka terima dari Kristus, pengajaran-pengajaran Tuhan Yesus, mujizat dan kuasa yang telah dilakukan Tuhan Yesus selama 3,5 tahun pelayanan-Nya di Israel dan sekitarnya, segala Firman yang keluar dari mulut-Nya. Amanat Agung juga menekankan pentingnya pengajaran. Tuhan Yesus berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman Mat.28:18-20.” TUJUAN pengajaran bukan hanya sekedar menambah pengetahuan melainkan membuat perubahan. Belajar Firman Tuhan akan membawa perubahan, membawa kemerdekaan. Tuhan Yesus berkata: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu Yoh.8:31-32.” Rasul Yakobus mencatat: “Barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya Yak.1:25.” Setiap orang beriman harus suka belajar dan diajar. Setiap orang beriman harus suka mencari GANDUM bukan jerami. Di zaman nabi Yeremia ada banyak nabi palsu yang bukannya mengajar melainkan hanya menceritakan mimpi-mimpinya yang dibuat-buat. Sebab itu Tuhan berkata: “Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum Yer.23:28?” Kita harus siap belajar dari SELURUH kebenaran Firman Tuhan Kis.20:20,27, siap menerima ajaran sehat dan bukan hanya mencari khotbah untuk memuaskan keinginan telinga kita 2Tim.4:3-4 (NKJV: have itching ears).

 

PILAR 2: PERSEKUTUAN TUBUH KRISTUS

 

Persekutuan adalah hal yang sangat penting dan harus ada dalam gereja Kristus. Gereja mula-mula selalu berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah dan di rumah masing-masing secara bergilir. Dalam pimpinan dan sukacita Roh Kudus, mereka melakukannya dengan gembira dan dengan tulus hati. Persekutuan adalah tempat yang paling tepat dan ideal untuk praktik Firman Tuhan, belajar saling mengasihi dan menerima satu sama lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Persekutuan adalah tempat di mana kita dapat belajar mengasihi Allah dan mengasihi sesama, orang yang ada di sebelah kita Mat.22:37-39. Kita dapat belajar untuk saling mendengarkan, saling memperhatikan, saling menguatkan. Kita dapat mempraktikkan buah Roh yang telah bertumbuh dalam hidup kita: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri Gal.5:22-23. Rasul Paulus menuliskan: “Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun 1Kor.14:26.” Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu Kol.3:16. Tujuan persekutuan tubuh Kristus adalah membangun yang seorang dengan yang lain, besi menajamkan besi, orang juga akan menajamkan sesamanya Ams.27:17. Persekutuan tubuh Kristus selalu menerima semua orang dengan segala keberadaannya, untuk kemudian dibawa pada pertobatan dan perubahan, metanoia dan metamorfosis Kis.2:38, Rom12:2. Tuhan Yesus menerima orang berdosa, pemungut cukai Mat.9:10-11 dan membawa mereka pada pertobatan, bahkan Tuhan Yesus disebut sebagai sahabat pemungut cukai dan orang berdosa Mat.11:19. Semakin mendekati akhir zaman dan hujan akhir, kita harus mempersiapkan diri untuk semakin giat melakukan pertemuan-pertemuan ibadah kita, bukannya malah menjauhkan diri Ibr.10:25. Dalam kehidupan yang semakin sibuk ini kita harus makin bijaksana untuk mengatur waktu kita. Roh Kudus akan menolong dan memimpin kita untuk dapat mengatur, menggunakan, dan menebus waktu dengan baik Ef.5:16. Pilar persekutuan ini sangat penting, baik persekutuan besar di gedung gereja juga persekutuan yang lebih kecil di rumah-rumah. Jangan membiarkan diri kita hanyut dengan kesibukan yang tidak akan pernah berhenti. Pintu bendungan air dapat kita kontrol, keputusan ada di tangan kita, komitmen ada di hati kita. Mari mengusahakan diri untuk dapat BERTEKUN dalam persekutuan-persekutuan yang ada dalam gereja lokal kita.

 

PILAR 3: PEMECAHAN ROTI

 

Dalam gereja awal, pemecahan roti (atau sering kita sebut sebagai perjamuan kudus) diadakan bukan hanya satu kali dalam sebulan melainkan setiap hari! Roh Kudus memimpin gereja mula-mula untuk melakukan apa yang telah diperintahkan dan diajarkan oleh Tuhan Yesus. Pemecahan roti berarti sama-sama makan dari satu roti yang dipecah-pecahkan. Dalam Wasiat Baru, istilah pemecahan roti untuk pertama kalinya dicatat ketika Tuhan Yesus membuat mujizat memberi makan 5.000 orang laki-laki Mat.14:19. Di saat  malam terakhir sebelum Tuhan Yesus disalibkan, sekali lagi Tuhan Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikan pada murid-murid-Nya  Mat.26:26. Bahkan setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus juga melakukan hal yang sama persis sehingga mata kedua murid-Nya menjadi celik dan mereka tahu bahwa orang yang sepanjang hari berjalan bersama-sama dengan mereka adalah Tuhan Yesus sendiri Luk.24:30-31. Jemaat mula-mula yang ada di daerah perantauan juga terbiasa untuk berkumpul memecah-mecahkan roti pada hari pertama dalam setiap minggu (yaitu hari Minggu) Kis.20:11. Paulus juga memecah-mecahkan roti di atas kapal yang baru saja dihempas badai yang begitu hebat Kis.27:35. Pemecahan roti adalah bentuk kepedulian dan wujud nyata kasih Kristus. Tuhan meminta orang Israel untuk memecahkan roti bagi yang lapar Yes.58:7, juga untuk menghiburkan orang yang berkabung karena kematian Yer.16:7. Rasul Paulus mengajarkan jemaat di Korintus untuk menantikan seorang akan yang lain sebelum mereka memecahkan roti 1Kor.11:33. Pemecahan roti adalah tanda persekutuan kita dengan tubuh dan darah Kristus 1Kor.10:16, komitmen kita untuk mau menjadi satu dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Yang mau dimatikan akan dibangkitkan dan berbuah banyak Yoh.12:24. Gereja Tuhan harus selalu bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus. Gereja harus selalu ingat untuk hidup seperti Kristus, memiliki tubuh Kristus, melakukan perintah Kristus, dan memperlengkapi bahkan mempersenjatai pikiran kita untuk menderita seperti Kristus 1Pet.4:1! Adalah ADIL apabila kita yang akan bersekutu dengan kemuliaan Kerajaan Allah juga bersekutu dengan penderitaan karena Kerajaan Allah 2Tes.1:5. Pemecahan roti adalah tanda kesaksian. Setiap kali kita makan roti ini dan minum cawan dalam perjamuan kudus, maka sebenarnya kita sedang memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang 1Kor.11:26. Perjamuan kudus adalah deklarasi iman bahwa kita sedang bersaksi tentang Kristus sampai Dia datang kembali menjemput kita. Pilar perjamuan kudus ini tidak boleh dihilangkan dan harus terus dilakukan bahkan dengan frekuensi yang makin meningkat di akhir zaman sesuai dengan pimpinan Roh Kudus. Kita harus belajar untuk terus memahami dan menghayati arti perjamuan kudus sehingga kita akan memperoleh berkat dan kuasa yang maksimal. Perjamuan kudus harus diterima, dimakan dan diminum dengan cara yang layak supaya kita tidak berdosa terhadap tubuh Tuhan. Tiap-tiap orang harus menguji dirinya sendiri supaya hukuman tidak terjadi atas dirinya 1Kor.11:27-31.

 

PILAR 4: BERDOA

 

Gereja bukan hanya harus sibuk dengan segala aktifitas pengajaran, persekutuan, dan pemecahan roti. Gereja mula-mula juga disiplin dan tekun untuk menarik diri dari segala kesibukan dan menyediakan waktu yang baik dan berkualitas untuk BERDOA! Setiap orang beriman harus suka berdoa dan melakukannya dengan sukacita. Tuhan Yesus suka menarik diri ke tempat yang sunyi dan berdoa Luk.5:16, Mrk.1:35. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa 1Pet.4:7. Kehidupan doa menunjukkan kualitas manusia rohani kita karena hal ini dilakukan di tempat yang tersembunyi Mat.6:6, tidak dilihat dan tidak nampak dari luar, namun sebenarnya inilah yang menjadi sumber kekuatan kita Yes.30:15. Berdoa berarti bercakap-cakap dengan Tuhan 1Sam1:15, menyembah dan meninggikan Tuhan Dan.6:11, menyampaikan segala yang menjadi keinginan dan kekhawatiran kita pada Tuhan Flp.4:6, juga menanti-nantikan Tuhan Yes.40:31. Berdoa menjadi praktik kasih kita untuk menanti dengan sabar jawaban Tuhan dan siap untuk melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Jemaat mula-mula suka berdoa dan berpuasa, itulah yang menjadi sumber kekuatan mereka bahkan sumber komando bagi mereka untuk melakukan proyek-proyek selanjutnya Kis.13:2-4. Keputusan gereja mula-mula bukan hanya ditentukan melalui rapat dan pertemuan melainkan melalui doa dan puasa! Kita perlu dan harus belajar untuk berdoa dengan tiada berkeputusan 1Tes.5:17 karena doa seharusnya bukan sebagai suatu acara melainkan menjadi gaya hidup, bahkan nafas hidup kita. Daud memberikan contoh bagaimana doa harus dengan mudah timbul dalam dada kita Maz.35:13. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk menjadi rumah doa Mat.21:13, Yes.56:7. Pilar doa harus selalu ada bahkan harus menjadi semakin kokoh dalam gereja.

 

CONCLUSION & CHALLENGE

 

What it’s all about?

Dalam gereja mula-mula ada 4 pilar penting yang dikerjakan Roh Kudus: pengajaran, persekutuan, pemecahan roti, dan doa. Keempat pilar ini harus ada dalam gereja bahkan semakin nyata menjelang hujan akhir, di mana gereja akan disempurnakan!

 

Insights and impressions:

Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Kisah Rasul 2:43-47

Keempat pilar akan membawa 4 kuasa: (1) mujizat dan tanda, (2) kesatuan, (3) cara hidup surgawi yang mengalahkan keduniawian, dan (4) jiwa-jiwa yang ditambahkan.

 

Next steps:

Pilar harus dibangun dan berdiri tegak. Pilar manakah yang sudah kita miliki? Pilar manakan yang tidak kita sukai? Pilar manakah yang rapuh dalam hidup kita? Dengan semangat perubahan dari Roh Kudus, mari kita berubah dan bertumbuh sehingga 4 pilar itu nyata dalam hidup kita, menjadi berkat bagi manusia rohani kita, bahkan juga memberi berkat bagi orang yang ada di sekeliling kita. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.