Berjalan Di Atas Air – Matius 14:22-33

SUNDAY, 23 JULY 2017

Slide1Sebenarnya ada begitu banyak mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus semasa pelayanan-Nya sebagai Putra Manusia, namun tidak semuanya dapat dicatat dan dimasukkan dalam Alkitab Yoh21:25. Oleh ilham Roh Kudus 2Tim3:16, para penulis dituntun untuk menyampaikan prinsip-prinsip penting untuk membangun iman anak-anak Allah Yoh20:30-31. Tuhan Yesus berjalan di atas air adalah suatu mujizat besar yang dicatat dalam Injil Matius, Markus, Yohanes, dan tentunya peristiwa ini dicatat dengan suatu alasan penting untuk pertumbuhan rohani orang-orang beriman di sepanjang zaman! Setiap mujizat ilahi selalu terjadi untuk kepentingan orang beriman dan bukan hanya sekedar pamer kuasa. Seperti Tuhan Yesus berkuasa untuk berjalan di atas air demikian pula orang-orang beriman juga dipanggil untuk berjalan di atas air dalam arti rohani.

 

BERHENTI UNTUK BERDOA ADALAH LANGKAH AWAL MUJIZAT

 

Sesudah itu Yesus segera memerintahkan (KJV: constrained) murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Matius 14:22-23

 

Slide3Penting untuk diperhatikan bahwa malam itu Tuhan Yesus baru saja memberi makan kira-kira 5000 orang laki-laki dan kemudian Tuhan Yesus ‘memerintahkan’ murid-murid-Nya untuk berpisah dari-Nya. Dalam bahasa aslinya, kata yang dipakai untuk ‘memerintahkan’ juga dapat diterjemahkan menjadi ‘mendesak’ juga ‘mengizinkan’. Kita dapat melihat dan mengerti bahwa hari itu adalah hari yang sibuk di mana Tuhan Yesus baru saja memberi pengajaran pada orang banyak sampai hari sudah mulai malam. Tidak berhenti sampai di situ, para murid masih tetap harus bertugas dalam pelayanan untuk mencari berapa banyak makanan yang tersedia saat itu, mengatur orang banyak untuk duduk berkelompok, bahkan juga mengumpulkan kembali potongan-potongan roti yang tersisa. Setelah semua kesibukan itu berakhir ternyata Tuhan Yesus tidak segera beristirahat tetapi justru naik ke atas bukit untuk berdoa. Di saat itulah Tuhan Yesus ‘mengizinkan’ murid-murid-Nya meninggalkan Dia dan sayangnya tidak ada seorang murid pun yang memilih untuk berdoa Bersama dengan Sang Guru!

Rut juga pernah diperintahkan Naomi untuk kembali ke Moab namun semakin keras diperintah malah semakin kuat komitmennya untuk mengikut Naomi bahkan juga mengikut Allah orang Israel Rut1:8-18. Elisa juga pernah diperintahkan Elia untuk beristirahat daripada mengikutinya namun Elisa tetap memilih untuk mengikutinya sampai kemudian Elia diangkat ke surga dan Elisa mendapatkan pengurapan ganda 2Raj2:2, 4, 6.

Slide4Yang dikerjakan Tuhan Yesus tentu adalah pilihan terbaik yang seharusnya juga kita kerjakan. Namun perlu kita pahami bahwa  ternyata Tuhan juga bisa membiarkan murid-murid-Nya untuk memilih bukan yang terbaik. Mungkin bisa saja murid-murid berpikir bahwa lebih baik segera menyeberang daripada terhambat angin yang biasanya semakin kencang di malam hari, namun keputusan mereka malah tidak efektif dan mendatangkan kesulitan juga ketakutan! Berhenti untuk berdoa bukanlah menghabiskan waktu. Berhenti untuk berdoa justru akan membuat waktu-waktu kita menjadi lebih efektif dan efisien karena bukan hanya kita yang bergumul sendirian melainkan ada kuasa ilahi yang akan menyertai serentetan pekerjaan dan tanggung jawab yang harus kita hadapi hari demi hari. Tanpa kuasa doa justru aktifitas kita akan terhambat oleh angin sakal yang bergelora!

 

KEKUATAN OTOT V.S. KEKUATAN ILAHI

 

Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Matius 14:24-27

 

Slide7Sekuat apapun murid-murid berusaha mendayung namun mereka tidak kunjung tiba di seberang danau. Alkitab mencatat bahwa malam itu terjadi angin sakal, yaitu angin yang bergerak berlawanan arah (KJV: the wind was contrary). Keputusan yang mereka ambil beberapa jam sebelumnya ternyata tidak membawa mereka untuk beristirahat lebih cepa,t malah sebaliknya, mereka terjebak di tengah danau, kehabisan tenaga, kehilangan damai sejahtera, dan menjadi sangat ketakutan. Di tengah segala kesulitan yang mereka alami tiba-tiba Tuhan Yesus datang dengan berjalan di atas air! Angin sakal yang menjadi penghambat utama bagi usaha para murid ternyata sama sekali bukan hambatan bagi Tuhan Yesus yang baru saja selesai berdoa!

Slide8Tuhan selalu mencari orang-orang yang mau dengan rendah hati datang pada-Nya, yaitu orang-orang yang mau menaruh harap pada Tuhan dan bukan pada kekuatan ototnya sendiri. Orang yang rendah hati justru dikasihi, diberkati, bahkan akan ditinggikan oleh Tuhan Luk14:11, 1Pet5:5-6. Orang yang tidak mau datang di hadapan Tuhan untuk berdoa sebenarnya adalah orang yang sombong, orang yang merasa bahwa dirinya mampu untuk mengatasi segala hal tanpa perlu kekuatan ilahi. Orang yang demikian adalah orang yang terkutuk di hadapan Tuhan Yer17:5. Kutuk adalah lawan dari berkat! Hidup yang terkutuk berarti hidup yang tidak terberkati, hidup yang hampa, kosong, kering, bahkan payah dan begitu melelahkan karena semuanya dikerjakan sendiri tanpa ada campur tangan ilahi. Hidup yang terkutuk hanya akan mendapatkan berkat sesuai dengan hasil jerih payahnya sendiri tanpa ada pertolongan dan perkenanan dari Tuhan. Cara hidup yang seperti itu akan sangat melelahkan dan menjadi sangat kesepian karena tidak ada penghiburan dari Tuhan. Pada awalnya mungkin tampak berhasil namun ketika tiba di tengah danau dan muncul sesuatu yang di luar dugaan maka segala usaha mereka menjadi sia-sia.

Slide10Angin sakal juga dapat berhembus dalam kehidupan orang beriman kapan saja, di mana saja, dan dalam hal apa saja. Angin sakal dapat berbicara mengenai tantangan yang harus kita hadapi, selain itu juga dapat berbicara mengenai serangan yang ditujukan pada kita. Kunci kemenangan untuk menghadapi angin sakal hanyalah dengan kuasa doa dan bukan dengan kekuatan otot. Di akhir zaman akan muncul tantangan yang bertambah banyak, bahkan juga serangan dosa yang tidak kunjung reda. Umat Tuhan harus bersiap sedia menghadapi kondisi akhir zaman yang akan semakin sulit 2Tim3:1-5. Berhenti untuk berdoa akan mendatangkan kekuatan, kedamaian, ketenangan, bahkan juga strategi yang ampuh untuk menghadapi setiap angin sakal dalam kehidupan kita.

 

DIPANGGIL UNTUK BERJALAN DI ATAS AIR

 

Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Matius 14:28-31

 

Slide13Dalam momen itu, perahu dan dayung adalah keputusan para murid yang salah. Untungnya Petrus segera menyadari hal itu dan meminta Tuhan Yesus untuk memanggilnya mendekat pada-Nya. Seandainya keputusan itu diambil sejak awal sebelum mereka menyeberang tentunya mereka tidak akan menghadapi kesulitan angin sakal seperti itu. Tuhan Yesus memanggil Petrus untuk keluar dari perahu dan datang pada-Nya. Petrus yang bertobat ternyata juga dimampukan untuk berjalan di atas air dan berjumpa dengan Tuhan Yesus.

Kadangkala orang beriman juga bisa saja terlanjur membuat keputusan yang keliru. Dalam kondisi itu yang harus dilakukan adalah segera sadar dan bertobat! Komponen penting dalam pertobatan adalah merendahkan diri! Mengakui kekeliruan kita dan berlari kepada Kristus Sang Kebenaran adalah hal penting yang harus nyata dalam tiap diri orang yang bertobat! Tuhan Yesus sanggup memulihkan keputusan yang keliru asalkan orang itu mau bertobat dengan sungguh-sungguh. Tuhan Yesus sanggup menolong perahu yang diterjang angin sakal asalkan mereka mau mengizinkan Tuhan Yesus masuk ke dalam perahu. Dan ketika kita telah bersama dengan Tuhan Yesus jangan pernah lagi melihat tiupan angin yang dapat menimbulkan ketakutan. Pandanglah kepada Tuhan Yesus yang sanggup menolong kita bahkan menyelamatkan kita dengan sempurna Ibr7:25. AMIN.

 

Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Ibrani 7:25


Comments are closed.

Comments are closed.