Crown of Righteousness

Sunday Service | Mt. Zion Church | 12 August 2018 | The Crown of Righteousness | Eternal Crowns Series | 2Timothy 4:8

 

Mahkota kebenaran adalah upah kekal yang disediakan bagi umat Tuhan yang tetap hidup di dalam jalan kebenaran. Dalam ilham Roh Kudus, rasul Paulus melihat dengan mata iman bahwa telah tersedia baginya sebuah mahkota, yaitu MAHKOTA KEBENARAN! Paulus menulis surat kepada Timotius dari balik penjara Roma. Meskipun tidak ditulis dengan jelas apa yang dialami Paulus di sana, namun tersirat bahwa Paulus mulai menerima aniaya dan siksaan karena nama Kristus! Secara hukum, Paulus adalah warga negara Roma karena kelahirannya dan seorang warga negara Roma tidak boleh disesah tanpa diadili Kis22:25-28. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa akhirnya Paulus mendapat hukuman mati dari pemerintah Roma. Paulus tidak gentar sedikitpun, bahkan justru di saat-saat yang terakhir Paulus menulis surat ini untuk menguatkan Timotius, juga seluruh orang beriman, supaya tetap bertanding dengan baik sampai akhir, tetap memelihara iman dengan baik, dan tetap merindukan kedatangan Tuhan!

 

Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. 2Timotius 4:6-8

 

Mahkota kebenaran tersedia bagi yang tetap berada dalam jalan kebenaran. Ada banyak jalan yang dapat kita pilih dalam sepanjang kehidupan kita di dunia ini. Memilih jalan kebenaran adalah komitmen yang harus dibuat hari demi hari bahkan langkah demi langkah. Memang tidak selalu mudah namun Tuhan Yesus berjanji untuk selalu menyertai kita!

 

TETAP MEMILIH YANG BENAR SEKALIPUN DIBENCI

 

Kehidupan YUSUF adalah contoh yang tepat untuk hal ini. Sekalipun menjadi anak yang paling kecil, namun Yusuf tetap memilih jalan yang benar. Sekalipun minoritas namun Yusuf tetap mengambil pilihan yang terbaik dan membawanya terbang lebih tinggi dalam rencana ilahi Allah!

 

Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur 17 tahun—jadi masih muda—biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. Kejadian 37:2

 

Alkitab mencatat bahwa saat itu usia Yusuf barulah 17 tahun, bahkan Alkitab juga menekankan bahwa Yusuf masih muda. Menjadi yang paling muda dalam lingkungan keluarganya BUKAN BERARTI harus ikut arus orang banyak! Yusuf memilih untuk tetap hidup benar bahkan Yusuf memberanikan diri untuk membela kebenaran dengan cara menyampaikan kabar kejahatan saudara-saudaranya kepada ayahnya sebagai kepala keluarga dan pemegang otoritas dalam keluarga. Berjalan dalam kebenaran akan mendatangkan risiko DIBENCI oleh mereka yang tidak mau ikut dalam jalan kebenaran! Jangan takut untuk hidup benar dan membela kebenaran sekalipun usia kita masih relatif muda dibanding dengan orang sekeliling kita. ELIHU juga adalah orang yang paling muda dalam lingkungannya, namun Elihu mengetahui prinsip ilahi yang penting bahwa keberadaannya tidak semata-mata ditentukan oleh jumlah usianya tetapi ditentukan oleh seberapa banyak dia mengizinkan Roh Allah dan nafas yang Maha Kuasa mengalir melalui dirinya!

 

Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: “Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi; oleh sebab itu aku malu dan takut mengemukakan pendapatku kepadamu. Pikirku: Biarlah yang sudah lanjut usianya berbicara, dan yang sudah banyak jumlah tahunnya memaparkan hikmat. Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian. Ayub 32:6-8

 

Memiliki usia yang masih muda tidak boleh dijadikan alasan untuk berkompromi dengan jalan kebenaran! Roh Kudus rindu untuk menuntun umat Tuhan selalu berada dalam jalan kebenaran tidak peduli berapapun jumlah usianya. Jangan takut untuk dibenci orang banyak karena Tuhan akan menjadi PEMBELA dan PELINDUNG kita! TIMOTIUS ditempatkan oleh Paulus untuk melayani dan menggembalakan jemaat di Efesus 1Tim1:3. Sekalipun saat itu usia Timotius kira-kira 30 tahun, namun dibanding dengan jemaat yang ada di Efesus, Timotius tetaplah lebih muda dan berisiko dibenci oleh mayoritas orang banyak di Efesus yang suka membiarkan dirinya disibukkan dengan hal-hal di luar jalan kebenaran 1Tim1:4, 4:6.

Tetap memilih jalan kebenaran akan membawa risiko dibenci banyak orang. Namun jangan gentar karena Firman Tuhan berjanji: “Sebab Engkaulah yang MEMBERKATI orang benar, ya TUHAN; Engkau MEMAGARI dia dengan anugerah-Mu seperti perisai” Maz5:13.

 

TETAP MEMILIH YANG BENAR SEKALIPUN HARUS MENUNGGU LAMA

 

Sekalipun hanya memerintah selama 40 tahun dalam zaman Perjanjian Lama, namun nama raja Daud terus disebutkan sampai kitab yang terakhir Wah22:16. DAUD (disebut 974x dalam Alkitab Terjemahan Baru) memberikan contoh yang luar biasa bagaimana dia tetap memilih untuk berada dalam jalan kebenaran sekalipun harus menunggu begitu lama sampai lawannya, Saul, dilenyapkan oleh Tuhan dan BUKAN oleh caranya sendiri! Pasukan Daud suka menawarkan jalan pintas supaya Daud cepat terbebas dari gangguan Saul dan segera naik tahta menjadi raja. Namun Daud tetap memilih untuk berada dalam jalan kebenaran sekalipun hal itu berarti harus menunggu belasan tahun!

 

Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: “Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali.” Tetapi kata Daud kepada Abisai: “Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?” Lagi kata Daud: “Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana. Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi.” 1Samuel 26:8-11

 

Daud yakin dan percaya bahwa SAUL, dengan segala keberadaanya dan kekurangannya saat itu, adalah orang yang telah dipilih dan diurapi Tuhan. Menjamah Saul berarti KELUAR dari jalan kebenaran. Tetap menghargai Saul sebagai pemimpin berarti tetap berada di DALAM jalan kebenaran. Sekalipun Daud telah diurapi Samuel untuk meneruskan tahta Saul namun Daud harus tetap menunggu waktu pengaturan Tuhan yang terbaik Pkh3:11 dan bukan menyelesaikan pergumulan dengan caranya sendiri! Tuhan tidak pernah terlambat untuk menolong kita. Tuhan tidak pernah lalai dengan keberadaan kita. Mari kita sama-sama percaya bahwa ketika Tuhan seakan-akan “membiarkan” kita bergumul dengan masalah berarti Tuhan sedang ingin mengolah sesuatu dalam hidup kita! Mungkin “sesuatu” itu begitu sulit untuk kita mengerti ataupun bahkan tidak pernah dapat kita mengerti, namun di mata Tuhan “sesuatu” itu begitu penting untuk mempersiapkan kita masuk dalam dimensi yang lebih tinggi dan lebih baik. Belasan tahun pengolahan yang dialami Daud ternyata membawa kisah hidupnya menjadi begitu penting bahkan bernilai kekal, terus disebut sepanjang Alkitab dan menjadi standar ukuran bagi orang-orang lain yang hidup setelah Daud!

Tetap memilih jalan kebenaran terkadang akan membuat kita merasa lebih lama untuk menerima hal yang lebih baik. Namun tetaplah bersabar dan jangan bosan karena momen itu juga akan menjadi kesempatan yang LEBIH LAMA untuk mengalami janji dan mujizat Tuhan yang luar biasa!

 

TETAP MEMILIH YANG BENAR SEKALIPUN RUGI DAN SAKIT

 

Berada dalam jalan kebenaran terkadang juga berarti RUGI karena kita memilih untuk mengikuti gaya hidup Kerajaan Surga sementara orang lain memakai gaya hidup kerajaan dunia ini! Dalam masa kepemimpinannya, Nehemia memutuskan untuk TIDAK MENGIKUTI cara-cara yang dipakai oleh bupati sebelumnya. Sekalipun secara hukum Nehemia memiliki hak sebagai bupati untuk memperoleh ini dan itu, namun karena kondisi Yehuda yang sedang dalam pergumulan dan kesusahan, maka Nehemia mengambil keputusan untuk mementingkan kebutuhan rakyat daripada kebutuhan dirinya sendiri. Bahkan Nehemia mengimpartasikan gaya kepemimpinan tersebut pada orang-orang lain yang ada di bawah kepemimpinannya.

 

Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi 12 tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati. Tetapi para bupati yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat. Bupati-bupati itu mengambil dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk bahan makanan dan anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat. Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah. Akupun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu. Nehemia 5:14-16

 

Bahkan pada saat itu sudah menjadi hal yang umum apabila bupati memberatkan beban rakyat dengan iuran dan tagihan ini itu. Namun tidak demikian dengan masa pemerintahan Nehemia sebagai bupati karena dia memutuskan untuk tetap berada dalam jalan kebenaran! Pemazmur mencatat bahwa salah satu kriteria orang yang dapat berdiam di atas gunung Tuhan yang kudus adalah orang yang mau tetap berpegang pada sumpah, dalam hal ini berpegang teguh pada prinsip Kerajaan Surga, SEKALIPUN RUGI!

 

Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya. Mazmur 15:1-5

 

Sekalipun dunia mengajarkan untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan segala macam cara, namun umat Tuhan harus tetap memilih berada di jalan yang benar sekalipun TAMPAK RUGI di mata dunia. Sebenarnya kita tidak akan pernah rugi karena kita sedang MENIMBUN KEUNTUNGAN di surga, kita sedang mengumpulkan harta di surga yang kekal dan tidak akan pernah layu, kita sedang mempersiapkan mahkota kebenaran yang abadi!

 

TETAP MERINDUKAN KEDATANGAN TUHAN

 

Sebagai kesimpulan, rasul Paulus menegaskan dengan sederhana bahwa mahkota kebenaran akan didapat oleh semua orang beriman yang MERINDUKAN kedatangan-Nya. Apabila kita menempatkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali sebagai KERINDUAN kita, maka pastilah kita akan selalu berusaha melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan APAPUN risikonya. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang hamba yang baik dan hamba yang jahat. Hamba yang baik akan selalu bersiap sedia menyambut kedatangan tuannya dan dengan demikian dia akan selalu melakukan apa yang benar dan menyenangkan hati tuannya. Sebaliknya hamba yang jahat tidak akan pernah mengharapkan tuannya datang lagi dan menggunakan kesempatan yang ada untuk terus berbuat jahat. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya ketika tuan itu datang Luk12:41-48. Tuhan Yesus akan datang kembali, bahkan Dia berjanji untuk MEMPERCEPAT kedatangannya Mat24:22. Marilah kita menjadi hamba yang baik, saling mengingatkan dan menguatkan, sehingga ketika Sang Tuan itu datang, kita menjadi orang yang paling berbahagia dalam kekekalan, menerima mahkota kebenaran yang tak layu, mahkota yang kekal dan abadi. AMIN.

Tags:

Comments are closed.

Comments are closed.