Gunung Batu Keluputan – 1 Samuel 23:25-28

SUNDAY, 11 MAY 2014,

 

Sebelum menjadi seorang raja, Daud mengalami begitu banyak pengolahan berharga yang memperkaya pengalamannya dengan Allah. Setiap halangan dan rintangan yang dihadapinya justru membawanya lebih dekat pada Tuhan dan lebih merasakan perlindungan Allah yang tak terduga. Dalam 1 Samuel 23 Alkitab mencatat perjalanan Daud di Kehila dan di padang gurun Zif. Suatu ketika Daud dan pasukannya berada di suatu gunung di padang gurun Maon. Saul dan pasukannya yang berjumlah lebih banyak akhirnya mengepung gunung itu dan memojokkan pasukan Daud. Secara perhitungan manusia pastilah Daud dan pasukannya akan dapat dibinasakan. Namun cara Allah jauh lebih hebat! Datanglah kabar kepada Saul bahwa tentara Filistin telah menyerbu Israel sehingga Saul harus menarik pasukannya kembali untuk menyelamatkan kota. Daud dan pasukannya lega, mereka lagi-lagi lolos dari kejaran Saul. Bukan hanya lolos dengan cara dan kekuatan mereka sendiri, melainkan lolos dengan pertolongan ilahi. Gunung itu disebut orang sebagai “gunung batu keluputan” atau dalam bahasa Ibrani disebut “Sela Hammahlekoth” 1Sam23:28.

 

Dalam perjalanan kita sebagai pengikut Kristus, Tuhan juga akan mengizinkan kita menjumpai gunung batu keluputan sehingga pengalaman kita bersama dengan Tuhan menjadi lebih seru dan hidup! Sebelum ada gunung batu keluputan berarti harus ada terlebih dahulu suatu masalah yang Tuhan izinkan memojokkan kita, terasa begitu sulit dan berat untuk kita singkirkan dengan kekuatan kita sendiri, yang seakan-akan mengepung hari-hari kita. Namun percayalah bahwa Tuhan tidak akan pernah terlambat untuk menolong, Dia selalu punya cara untuk menolong kita! Saat kita melihat pertolongan-Nya yang luar biasa maka kita benar-benar bisa mengatakan bahwa Tuhan adalah gunung batu kita, tempat perlindungan kita, kota benteng kita, seperti yang dikatakan oleh Daud dalam kitab Mazmur setelah dia luput dari cengkeraman Saul Maz18:1-3. Kitab Mazmur banyak mencatat tentang keluputan-keluputan yang dialami oleh orang-orang yang takut akan Tuhan, misalnya:

 

  1. Diluputkan dari orang-orang fasik Maz17:13-14; 37:40, juga orang lalim dan kejam Maz71:4, dari orang-orang jahat Maz140:2
  2. Diluputkan dari perbantahan Maz18:44
  3. Diluputkan dari celaka Maz41:2
  4. Diluputkan dari maut Maz56:14; 68:21; 107:20; 116:8
  5. Dan keluputan-keluputan lainnya yang ajaib dan luar biasa

 

Bagi Tuhan sesungguhnya tidaklah sulit sama sekali untuk meluputkan kita. Terlalu mudah bagi-Nya untuk menolong, meluputkan, dan menunjukkan cara-Nya yang luar biasa bagi setiap umat-Nya. Ada dua prinsip dalam kehidupan Daud yang juga perlu kita miliki supaya kita bisa mengalami keluputan yang luar biasa dari Tuhan, seperti apa yang dialami oleh Daud:

 

1: Hati yang melekat pada Tuhan Maz91:14-15

Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan,
Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Maz91:14-15

 

Kita akan senantiasa mengalami pertolongan dari Tuhan kalau kita ada dekat bersama-Nya. Saat seorang anak kecil mulai belajar untuk berjalan, maka si kecil akan luput dari bahaya saat tangannya tetap melekat pada tangan ayah atau ibunya yang terus menggandengnya. Tetap melekat pada Tuhan berarti selalu memperhatikan posisi kita supaya tetap berada di dekat Tuhan dan limpah dengan perkenanan-Nya. Musa tidak pernah mau menjauh dari Tuhan. Kalau Tuhan sendiri tidak membimbingnya, Musa tidak mau berangkat Kel33:15-16. Bagi orang-orang yang ngalem kepada Tuhan seperti Musa, maka pertolongan ilahi akan dinyatakan dengan nyata dalam kehidupannya. Yohanes juga adalah seorang yang benar-benar mengasihi Firman Hidup Yoh1:1, 14, yaitu Tuhan Yesus. Alkitab mencatat bahwa Yohanes melekat pada Tuhan Yesus, duduk bersandar pada dada Tuhan Yesus Yoh21:20 TL, KJV. Sekalipun dibuang di pulau Patmos namun pertolongan Tuhan nyata luar biasa, bahkan Yohanes melihat kemuliaan Tuhan sepenuh-penuhnya dinyatakan. Sejarah mencatat bahwa Yohanes mengalami penganiayaan yang luar biasa sebelum dibuang ke pulau Patmos namun Tuhan berkuasa untuk meluputkan Yohanes dari maut. Yohanes tetap hidup dan malah mendapat kesempatan dan kepercayaan untuk menuliskan kitab Wahyu. Demikian juga dengan Daud. Daud adalah seorang yang melekat pada Tuhan. Daud adalah seorang yang suka memuji dan menyembah Tuhan dengan kecapinya. Bahkan Daud dikenal sebagai seorang yang mahir dalam memainkan kecapinya untuk memuji dan menyembah Tuhan, juga dikenal sebagai orang yang DISERTAI oleh Tuhan 1Sam16:18. Melekat pada Tuhan juga berarti melekat pada Taurat Tuhan Maz119:153. Bukan hanya menghafal dalam kepala kita melainkan suatu kerinduan yang kuat untuk melakukan kehendak Tuhan dan menggenapkan rencana-Nya di dalam hidup kita, di gereja kita, di lingkungan kita, di kota kita Maz40:8-9.

 

Orang yang melekat pada Tuhan berarti juga mengenal nama Tuhan. Mengenal nama Tuhan bukan berarti kita harus memanggil nama-Nya di dalam aneka bahasa asli seperti yang dilakukan oleh orang Israel secara jasmani. Sekalipun bangsa Israel memanggil nama Tuhan dalam bahasa asli namun Tuhan tetap berkata bahwa mereka belum mengenal nama-Nya Yes52:6. Sebab itu jelaslah bahwa bukan menyebut di dalam bahasa asli yang dikehendaki oleh Tuhan. Namun Tuhan ingin agar setiap umat-Nya mengenal nama-Nya. Orang yang benar-benar mengenal nama-Nya pasti tidak akan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan. Di dalam nama Tuhan ada kasih, ada kekudusan, ada kuasa, ada kedudukan yang tinggi melebihi apapun juga. Sehingga kalau seorang benar-benar mengenal nama-Nya maka orang itu pastilah akan hidup di dalam takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan 2Tim2:19. Daud benar-benar mengenal nama Tuhan dan dia hidup di dalam takut akan Tuhan. Sampai-sampai menjamah Saul pun Daud tidak berani untuk melakukannya karena Daud tahu bahwa Saul adalah orang yang masih dipercaya Tuhan untuk menjadi raja atas Israel dan itu berarti ada urapan Tuhan di atas Saul sebagai raja Israel. Karena Daud mengenal nama Tuhan maka Daud tidak berani mengulurkan tangan kepada orang yang diurapi Tuhan Maz105:15. Sekalipun ada kesempatan, bahkan dua kali kesempatan emas 1Sam24; 26, sekalipun diteguhkan oleh pengikutnya 1Sam24:5, sekalipun diberi kemudahan oleh pasukannya untuk hanya menganggukkan kepala dan memberikan izin 1Sam26:8, namun Daud tetap teguh dalam pendiriannya untuk tetap menjauhi kejahatan karena Daud mengenal nama Tuhan. Saat kita mengenal nama Tuhan dengan sebenarnya maka kita akan terus dimampukan untuk hidup di dalam kekudusan dan menjauhi segala macam bentuk kejahatan yang ada sekeliling kita.

 

Umat Tuhan yang mau hidup melekat dengan Tuhan dan mengenal nama-Nya pasti akan disertai oleh Tuhan. Tuhan sanggup meluputkan dari segala bahaya apapun juga. Bahkan Alkitab berkata bahwa malaikat Tuhan akan menyertai, berkemah di sekelilingnya, menjagai dengan luar biasa dan meluputkannya dari segala kegentaran di sekelilingnya Maz34:8. Keluputan dari Tuhan sebenarnya diberikan untuk semakin memuliakan nama Tuhan Maz91:15, untuk disaksikan, diceritakan, dan menjadi berkat kekuatan bagi segenap umat Tuhan yang mendengarnya, membuktikan bahwa Allah tetap berkuasa untuk memberi keluputan dari bahaya, dari maut, dari sakit penyakit, dari kerugian, dan dari segala bahaya lainnya. Melekat pada Tuhan dan mengenal nama-Nya sesungguhnya adalah inti dari PERJANJIAN BARU. Perjanjian antara Allah dengan umat-Nya, yaitu saat ada Taurat Tuhan di dalam batin kita, Firman Tuhan tertulis dalam hati kita, sehingga kita benar-benar semakin mengenal Tuhan dan isi hati-Nya Yer31:31-33. Daud tahu apa yang menjadi isi hati Tuhan, Firman menjadi penuntun hidupnya, Daud melakukan segala kehendak Allah, yaitu apa yang menjadi kehendak Allah di dalam zamannya Kis13:22, 36.

 

2: Memperhatikan yang lemah Maz41:2

Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. Mazmur 41:2

 

Kasih kita kepada Allah akan tampak dengan jelas melalui bagaimana sikap kita terhadap sesama 1Yoh4:20. Seluruh hukum Taurat diringkas ke dalam dua perintah yang utama Mat22:37-39. Dan ternyata dua perintah yang utama itu diringkas lagi oleh Tuhan Yesus menjadi satu perintah, yaitu saling mengasihi satu sama lain dengan kasih yang sudah kita terima dari Tuhan Yesus Yoh13:34. Mengapa demikian? Karena saat seorang mau mengasihi sesamanya dengan kasih Kristus maka itu berarti dia juga pasti mengasihi Allah yang tidak dilihatnya. Demikian juga rasul Paulus mencakup seluruh hukum Taurat ke dalam satu perintah, yaitu: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri Gal5:14.

 

Kita telah melihat bahwa Allah sanggup meluputkan orang-orang yang cinta akan Tuhan, orang-orang yang hidup dekat pada Tuhan, yang hatinya melekat pada-Nya, yang mengenal nama-Nya. Orang-orang yang seperti itu sudahlah seharusnya juga mau memperhatikan orang yang lemah. Inilah tanda yang lebih mudah untuk dilihat dan diamati dalam keseharian kita. Pemazmur berkata bahwa Tuhan akan meluputkan umat-Nya yang memperhatikan orang lemah Maz41:2. Tuhan tidak akan meluputkan orang yang egois karena si egois tidak mau mengasihi sesamanya. Tuhan tidak akan meluputkan orang yang mementingkan dirinya sendiri karena orang seperti ini juga tidak mau mengasihi sesamanya. Orang yang tidak mau mengasihi sesamanya dengan kasih Kristus berarti orang itu sendiri belum benar-benar mengasihi Allah. Kita banyak melihat bahwa berkat-berkat Tuhan bergantung dengan bagaimana sikap kita terhadap orang lain, misalnya:

 

  • Tuhan akan mengampuni kita kalau kita juga mau mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita Mat6:14-15
  • Tuhan akan menyatakan kemurahan-Nya kepada orang yang juga mau bermurah hati kepada orang lain Mat5:7
  • Tuhan akan mencurahkan berkat-Nya lebih lagi kepada orang yang juga mau memberkati orang lain Kis20:35
  • Dan lain-lainnya

 

Demikian pula kita akan beroleh keluputan dari Tuhan kalau kita juga mau memperhatikan orang yang lemah, menolong mereka dengan apa yang ada pada kita 2Kor8:12, membebaskan mereka dari kesesakannya dengan seberapa banyak yang bisa kita lakukan kepadanya. Tuhan tidak menuntut kita untuk memperhatikan orang yang lemah secara berlebih-lebih dengan apa yang tidak ada pada kita. Tuhan bukanlah Allah yang kejam yang memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang tidak kita miliki. Tuhan mau supaya kita menolong orang lain dengan apa yang sudah Tuhan berikan pada kita. Orang yang memperhatikan sesamanya yang lemah tidak akan menahan kebaikan bagi orang yang berhak menerimanya Ams3:27-28. Orang yang memperhatikan kaum lemah akan mendapat upah utamanya di dalam kekekalan Gal6:7-8, Mat25:40, 46B dan juga bonusnya dalam hidup di dunia ini – Tuhan akan melindungi dan memelihara nyawanya, Tuhan tidak akan membiarkannya dipermainkan oleh musuhnya, Tuhan akan membantu dia di ranjangnya pada waktu sakit, dan bahkan Tuhan sanggup memulihkannya sama sekali dari sakitnya Maz41:3-4.

 

Daud adalah seorang yang mengasihi Tuhan dengan sepenuh hatinya. Dan hal itu juga terlihat dengan sikapnya kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya. Alkitab mencatat bahwa pasukan Daud berasal dari orang-orang yang semula berada dalam kesesakan (distress), orang yang dikejar hutang, orang yang sakit hati, dan mereka semua dipulihkan, Daud menjadi pemimpin mereka 1Sam22:2. Daud memperhatikan mereka yang lemah. Alkitab tidak berkata bahwa Daud bersekutu di dalam kejahatan mereka, melainkan Daud menjadi PEMIMPIN mereka, memimpin mereka untuk keluar dari kesesakan mereka karena Daud memperhatikan yang lemah. Selain itu Alkitab juga mencatat bahwa sekalipun kondisinya belum ideal namun Daud benar-benar mengasihi orang di sekelilingnya. Daud memperhatikan orang di Kehila yang diperangi dan dijarah oleh orang Filistin sekalipun saat itu Daud juga sedang diburu oleh Saul 1Sam23:2-5. Daud rindu untuk membagikan jarahan kepada para tua-tua di Yehuda dan juga kepada teman-temannya sekalipun Daud masih berada di dalam kesesakan 1Sam30:26-31. Daud memberkati banyak orang dengan apa yang ada padanya. Daud memperhatikan orang yang lemah dan Tuhan pun tidak berlambat-lambat dalam menolong dan meluputkan Daud.

 

Tuhan akan menunjukkan pertolongan-Nya yang luar biasa kepada orang-orang yang mengutamakan-Nya, yaitu orang yang melekat pada-Nya, mengenal nama-Nya, dan itu semua nyata dalam tindakannya kepada sesama manusia di atas bumi ini. Bagi Tuhan tidak sulit untuk meluputkan kita dari orang jahat, dari celaka, dari sakit, bahkan juga dari maut. Milikilah perjanjian yang baru – yaitu Firman yang melekat di dalam hati kita – dan hidupilah perjanjian baru itu dalam tindakan kita sehari-hari maka kita pasti akan melihat keluputan luar biasa dari Tuhan. AMIN.

 

 

Download PDF


Comments are closed.

Comments are closed.