Hormatilah Bapak Ibumu

Sunday Service (M875) | Mount Zion Church | 30 Juni 2019 | Hormatilah Bapak Ibumu | Matius 15:4

 

Matius 15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu & ibumu; & dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.

(Terjemahan KJI – King James Indonesia: Sebab Allah memerintahkan (commanded),kata-Nya: Hormatilah bapak & ibumu; & ia yang berkata-kata jahat tentang (dalam dictionary KJ, diartikan speak evil of) bapak & ibunya,biarlah ia dibunuh mati.)

Kita semua punya bapak ibu yang punya peran sangat penting dalam kehidupan kita semua, yang mengasihi kita, mengasuh,merawat, membesarkan kita dengan segala keberadaannya.

 

Kita patut menghormati orang tua kita,sebab ini perintah Allah, Allah sendiri yang berfirman, memerintahkan/ Mat15 4a.

Mat 15:4a. Sebab Allah berfirman. KJI:Allah memerintahkan / commanded. Perintah yang harus ditaati, kalau tidak dibunuh mati.Perintah yang keras, tidak ada pilihan lain.Tetapi kalau ditaati akan berdampak baik dalam hidup kita. Pasti Allah tidak akan mempersulit kita, sebab Allah kasih adanya. Efesus 6:2 mengatakan bahwa menghormati bapak ibu adalah suatu perintah yang penting.

 

Keluaran 20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

 

Hukum ini tertulis pada loh batu ke dua yang ditulis oleh Tuhan sendiri dan menjadi hukum yang pertama dalam hubungan dengan sesama manusia (loh batu pertama berisi hubungan manusia dengan Allah), sebab bapak ibu adalah
wakil Allah dalam mengasihi anak-anaknya,mengasuh, memelihara anak-anak, seperti Allah memelihara kita, dengan kasih yang tanpa syarat, tanpa perhitungan dan penuh pengorbanan.

Menghormati orang tua = menghormati Allah dan Tuhan sendiri yang akan membalas. Tuhan sendiri yang menjanjikan berkat-berkat-Nya bagi anak yang menghormati orang tuanya.

Hormat, termasuk di dalamnya taat, tidak melawan, tidak berontak, tidak merasa lebih pintar sekalipun memang lebih pintar karena perjuangan orang tua. Tetap hormat sekalipun sudah lebih kaya dari orang tuanya, berkedudukan lebih tinggi dari bapak ibunya. Bahkan sekalipun orang tuanya sudah tidak berdaya lagi, menurun fisiknya, tetap patut dihormati bahkan butuh perhatian yang lebih lagi.

Orang tua adalah pahlawan bagi anak-anakMereka memperjuangkan hidup anak-anak. Kalau anak-anak ada seperti sekarang ada, peran orang tua kita sangat besar. Jangan abaikan perintah penting ini, sedini mungkin ajarkan kepada anak-anak supaya tidak seperti yang dinubuatkan dalam 2 Timotius 3:2, di akhir zaman, anak-anak akan berontak terhadap orang tuanya, melawan, tidak lagi hormat dan patuh. Sikap hormat kepada orang tua mengalami
degradasi dari generasi ke generasi, baik dalam ucapan, sikap dan perbuatannya. Biar kita yang mengerti Firman Tuhan, tidak termasuk di dalamnya dan di zaman yang semakin jahat ini, tetap ada anak-anak yang takut akan Tuhan, yang menaruh hormat kepada orang tuanya.

Perlu kerja sama yang baik antara bapak dan ibu. Kalau bapak melihat anak tidak hormat kepada ibu, bapak ambil peran untuk menasehati anak-anak, begitu juga sebaliknya. Selain nasehat (tidak cukup hanya 1-2 kali, harus berulang-ulang), juga perlu didoakan dan teladan dari orang tua sendiri.

 

Sekalipun disebut anak, setelah menikah, termasuk juga menantu, sebab pada saat menikah, masing-masing suami istri mempunyai 2 papa & 2 mama yang patut dihormati. Musa seorang menantu yang baik, dengan rendah hati menerima nasehat Yitro mertuanya untuk mendelegasikan tugas Musa yang begitu berat kepada pemimpin-pemimpin kecil Kel18:13-27. Pemimpin besar ini patuh kepada mertuanya. Waktu mertuanya datang, Musa menyongsong keluar, menyambut Yitro dengan baik dan hormat Kel18:7. Bisa sharing tentang kebaikan Tuhan dan Tuhan dipermuliakan Kel18:8-12. Ada komunikasi yang baik antara Musa & Yitro, tidak ada penghalang apapun, bebas bercengkerama.

 

Bagaimana kita menghormati orang tua kita? Kalau kita lihat ayat-ayat sesudahnya Mat15:5-6, menghormati bapak ibu terkait erat dengan pengorbanan, bukan hanya sekedar sikap hormat yang mendalam, tetapi juga dengan korban, baik korban waktu, tenaga, pikiran, perasaan, korban pemberian untuk kepentingan orang tua. Seberapapun kita memberi kepada bapak ibu,tidak akan bisa menyamai korban ayah ibu.

 

Perhatikan kebutuhannya, kesukaannya dan tanpa diminta, lakukan dengan sukarela, dengan cinta. Lakukan dengan ungkapan bahasa yang baik, termasuk juga bahasa tubuh. Dari pihak orang tua, tidak berharap kepada anak, tetapi kepada Tuhan, sebab Tuhan katakan yang berharap kepada manusia, terkutuk Yer17:5-8. Sebisa-bisanya orang tua tidak mau merepotkan anak, tidak akan ada tuntutan, dulu kamu biaya melahirkan sekian, biaya sekolah sekian, biaya ke dokter sekian dll, sekarang saatnya kamu berbuat baik kepada ibu bapak. Tidak ada orang tua yang demikian.

 

Tetapi dari pihak anak, jangan menjadi orang terkutuk karena tidak menghormati orang tua. Seperti chapter awal kehidupan manusia, bayi butuh ayah ibu mutlak. Begitu juga orang tua perlu uluran tangan kasih anak-anak (bukan karena tuntutan orang tua) untuk bisa menyelesaikan babak terakhir kehidupannya yang penuh tantangan yang tidak ringan. Bukan hanya uluran tangan dalam bentuk lahiriah tetapi juga batiniah.

 

Menghormati bukan setelah mati, dibelikan peti mati yang mahal, kuburan yang seperti istana, tetapi selagi hidup. Berikan yang terbaik, seberapa kita mampu. Saudara akan ikut berbahagia melihat orang yang sudah rapuh ini
berbinar-binar wajahnya. Penghormatan, bukan hanya pada saat hari ibu, hari bapak, tetapi kapanpun saudara temui, baik bertatap muka atau lewat telepon, WA, video call dll nyatakan rasa hormat dan kasih saudara.Perhatikan apa kebutuhannya, kebutuhan lahir batin.

 

Anak-anak yang takut akan Tuhan, tidak hidup dalam dosa Ams8:13, akan hidup bahagia Maz112:1. Orang tua akan ikut menikmati kebahagiaan anak-anak. Ketika bayi berusia 3 bulan kira-kira, belajar tertawa ngakak, bapak ibu ikut tertawa senang. Itu bukan hanya pada saat itu, tetapi sepanjang umur hidupnya, orang tua akan ikut bersukacita di dalam sukacita anak-anaknya. Sukakan hatinya dengan menjadi orang bijak, menjadi orang yang berkata-kata jujur Ams23 13-14, 23-24. Kalau anak-anak hidup dalam dosa, orang tua ikut dipermalukan, hatinya jadi berat, susah, sama seperti hati Tuhan, sakit ketika umat Tuhan berdosa Yes 44:3, memberatkan hati Tuhan Yes43:24, melelahkan Tuhan Yes7:13.

 

Anak yang tidak menghormati orang tuamelawan Allah sendiri (hukum-hukum Allah), matanya buta Ams30:11-12, buta rohani, hidup dalam gelap, tidak tahu arah, tidak bisa hidup benar. Jadi segi hidup ini jangan dianggap remeh, sebab berdampak besar dalam segi hidup yang lain. Tidak bisa melihat kemuliaan Allah dalam hidupnya, tidak bisa dipercayai pelayanan pekerjaan Tuhan yang suci.

 

Jangan mengurangi rasa hormat, ketika anak dinasehati, atau ditegur sekalipun. Itu dilakukan karena kasihnya. Anjing peliharaan, asal dielus-elus, diberi makan, leleh hatinya, dia suka, sekalipun tuannya melakukan kejahatan,
tidak akan njenggong, tetapi orang tua jangan menjadi anjing kelu yang tidak tahu menyalak, ketika anak-anak berbuat salah Yes56:10, seperti Imam Eli. Orang tua yang mengerti Firman Tuhan, tidak akan bosan-bosan menasehati anak-anak yang ada di jalan yang salah. Itu menjadi tanggung jawab orang tua. Seorang bapak Kristen, diam ketika anak gadisnya dinikahi seorang kaya raya sebagai istri ke 2, tidak menyalahkan tindakannya yang tidak sesuai Firman Tuhan. Miliki pedang yang tajam, Firman yang penuh kuasa, jangan diam, sekalipun resiko tidak disukai.

 

 

Matius 15:4b Yang berkata-kata jahat tentang bapak ibunya, dibunuh mati

 

Matius 15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilahayahmu & ibumu; & dan lagi: Siapa yangmengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukummati.

(KJI: Sebab Allah memerintahkan (commanded), kata-Nya:Hormatilah bapak & ibumu; & ia yang berkata-kata jahat tentang(dalam dictionary KJ, diartikan speak evil of)bapak & ibunya, biarlah ia dibunuh mati.)

 

Yang mengutuki ayahnya atau ibunyalangsung berkata-kata jahat kepada ayah ibunya. Dalam dictionary King James, diartikan speak evil ofdalam KJI berkata-kata jahat tentang ayah ibunya, kepada orang lain.

 

Berkata-kata jahat tentang ibu bapak adalah salah satu bentuk dari tidak menghormati orang tua. Belum pernah ada orang tua yang sempurna, yang tidak pernah salah, bahkan ada yang jahat, seperti Saul terhadap Daud. Berkata-kata jahat: membicarakan tentang kekurangannya, kesalahannya, kelemahannya atau karena penilaian yang salah / prasangka, dan membuat orang yang mendengarnya ikut tidak bersimpati yang kemudian keluar dalam ucapan, sikap dan perbuatan yang mengecilkan, tidak menghargai, tidak hormat bahkan melawan ibu bapak.

 

Setelah peristiwa air bah, Nuh mabuk anggur sampai telanjang. Sikap Ham, salah seorang anak Nuh melihat dan menceritakan ketelanjangan ayahnya, kepada Sem &Yafet, saudara-saudaranya. Kemudian Sem & Yafet mengambil kain sambil berjalan mundur, menutupi ketelanjangan bapaknya. Nasib mereka berbeda. Berkat Tuhan turun atas Sem
& Yafet, sedangkan Ham dikutuk Tuhan Kej9:21-27.

 

Jadilah seperti Daud yang sekalipun dijahati Saul mertuanya, tetap keluar kata-kata yang baik, sekalipun berulang kali mau dibunuh, Daud jadi buron, tetapi di mata Daud, Saul adalah seorang pahlawan 2Sam1:17-27.

 

Akibat berkata-kata jahat tentang ibu bapak,dibunuh mati

 

Dalam era Perjanjian Baru, tidak dibunuh secara jasmani, tetapi mati rohani. Yesaya 59:5 mengatakan: tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Ternyata berkata-kata jahat tentang ibu bapak adalah perbuatan yang sangat jahat, sampai hukumannya mati.
Kalau mati rohani, ujung-ujungnya ke neraka, kalau tidak bertobat. Sebab itu kita berhati-hati dalam berucap tentang orang tua, dalam percakapan di antara saudara, famili, teman dll jangan ajak-ajak orang lain menjadi jahat.

 

Sampai kapan tidak berkata-kata jahat tentangibu bapak?

 

Seumur hidup kita, sekalipun ibu bapak sudah tutup usia, tidak patut kita berkata-kata jahat tentang ibu bapak yang sangat mengasihi kita. Ibu bapak dipercayai Tuhan untuk membesarkan, mengasuh, mendidik kita dengan segala keberadaannya. Tanpa orang tua, kita semua tidak bisa hidup, pengorbanannya amat sangat besar kepada anak-anaknya.


Comments are closed.

Comments are closed.