Kemuliaan yang Mengubahkan Rupa – Matius 17:1-13

MINGGU, 31 JANUARI 2016,

 

Slide4Alkitab mencatat bahwa suatu kali Tuhan Yesus mengajak 3 orang murid-Nya naik ke sebuah gunung yang tinggi. Tidak ada orang lain di atas gunung itu selain dari mereka berempat. Tuhan Yesus mengajak mereka untuk berdoa. Alkitab tidak mencatat berapa lama mereka berada di sana namun kelihatannya tidak sampai berhari-hari karena mereka tidak sampai mendirikan kemah. Di hadapan ketiga murid itulah Tuhan Yesus berubah rupa ketika Ia sedang berdoa! Wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang, bahkan berkilat-kilat, tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang (NKJV: laundry) pakaian seperti itu. Kemuliaan surgawi tercurah mengubahkan rupa Tuhan Yesus, juga memberikan kekuatan dan dukungan ilahi melalui Elia dan Musa karena Tuhan Yesus akan menghadapi jalan salib. Kemuliaan ilahi itu ternyata bukan hanya diberikan pada Tuhan Yesus. Ketiga murid-Nya mendapat pesan khusus untuk menceritakan pengalaman ilahi ini pada semua orang beriman karena ternyata janji kemuliaan ilahi itu juga diberikan pada tiap orang beriman – kemuliaan yang akan mengubahkan rupa kita!

 

DIAJAK UNTUK MENGALAMI KEMULIAAN ILAHI

 

Slide9Tuhan Yesus mengajak ketiga murid-Nya bukan tanpa alasan, juga bukan hanya untuk menemani-Nya di atas gunung yang tinggi. Tuhan Yesus mengajak mereka untuk berdoa bersama-sama di atas gunung Luk9:28. Selain itu ketiga murid-Nya juga diajak untuk selanjutnya diberi tugas menceritakan pengalaman itu pada orang banyak setelah Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati Mrk9:9, Mat17:9.

 

Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: “Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.” Matius 17:9

 

Slide11Segala hal yang dijanjikan oleh Allah dalam Firman-Nya ternyata bukan hanya untuk sekedar kita ketahui melainkan juga untuk kita alami 2Raj2:10. Catatan sejarah tentang Tuhan Yesus dimuliakan di atas gunung diberikan pada kita supaya kita juga dapat menyaksikan apa yang disaksikan oleh ketiga murid tersebut dan juga supaya kita dapat mengalaminya. Mengalami kemuliaan Tuhan bukan hanya sekedar melihat cahaya yang menyilaukan. Mengalami kemuliaan Tuhan bukan hanya sekedar perasaan emosional. Ada banyak berkat rohani luar biasa yang terjadi ketika kemuliaan Tuhan dinyatakan.

Injil Lukas mencatat bahwa ketiga murid itu malah tertidur ketika Tuhan Yesus mengajak berdoa. Namun ketika kemuliaan ilahi itu turun melingkupi Tuhan Yesus maka yang terjadi adalah ketiga murid itu (1) terbangun, (2) mereka merasakan suatu kebahagiaan yang belum pernah mereka alami sebelumnya, (3) sehingga mereka ingin tinggal lebih lama lagi di tempat itu. Dalam kemuliaan surgawi itu Musa dan Elia juga datang untuk (4) menjelaskan tujuan kepergian Tuhan Yesus ke Yerusalem. (5) Allah Bapa sendiri juga menyatakan kasih-Nya pada Tuhan Yesus karena Allah sangat berkenan akan apa yang telah diperbuat oleh-Nya selama ini.

 

Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lukas 9:32-33

 

Slide16Alangkah luar biasanya pengalaman yang diterima oleh Petrus dan kedua temannya. Pengalaman itu juga disediakan bagi kita yang MAU diajak Tuhan Yesus untuk naik ke atas gunung yang tinggi, bukan untuk tidur melainkan untuk berdoa! Ketika kita mau mendedikasikan waktu untuk berdoa maka sesungguhnya kita sedang selangkah lebih dekat untuk mengalami kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita mulai membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan maka yang akan terjadi adalah rohani kita akan DIBANGUN, iman yang letih lesu akan dikuatkan, pengharapan yang tertidur akan dibangunkan sehingga kita memiliki pengharapan yang baru dan kokoh, api pelayanan yang mulai redup juga akan dinyalakan kembali sehingga membakar setiap orang yang dilayani dengan kuasa api Roh Kudus. Ketika kita mulai berdoa maka kita juga akan mengalami KEBAHAGIAAN ILAHI, suatu kebahagiaan yang tidak dapat diberikan oleh dunia ini. Kemuliaan ilahi juga akan membuat kita nyaman, tenang, penuh damai, sehingga kita dibuat menjadi betah untuk berlama-lama dalam suasana surgawi. Berdoa dengan setengah hati akan menghasilkan kejenuhan, bosan, dan hanya merasa seperti membuang waktu. Namun ketika kita mau mulai sungguh-sungguh berdoa seperti yang dilakukan Tuhan Yesus maka yang kita rasakan justru kenyamanan ilahi yang luar biasa! Dalam kemuliaan Tuhan itu kita juga dimampukan untuk menerima PENJELASAN ilahi. Mungkin ada begitu pertanyaan dalam pikiran kita, baik tentang masa depan, kekhawatiran, pergumulan, ataupun hal-hal lain yang tidak kita mengerti, hal-hal jasmani ataupun rohani, ternyata semua itu dapat dijabarkan dalam kemuliaan Tuhan. Seperti Allah mengutus Musa dan Elia untuk memberikan penjelasan pada Tuhan Yesus maka demikian pula Tuhan akan mengirimkan Roh Kudus bagi kita untuk memberikan pikiran Kristus sehingga kita dimampukan untuk menjadi lebih mengerti dan lebih kuat 1Kor2:10,16. Dalam kemuliaan ilahi kita juga akan merasakan kasih Allah yang tak berujung! Kasih yang akan menenteramkan hati kita, menguatkan kita, menerima kita, dan menguatkan kita!

Kita diajak untuk bersama-sama mengalami kemuliaan ilahi yang luar biasa itu. Jangan melewatkan kesempatan emas ini. Mari mengambil waktu lebih banyak, lebih disiplin, lebih konsisten, sehingga kita tidak semakin tertidur di akhir zaman ini tetapi justru tetap berjaga-jaga dalam doa Luk21:36.

 

KEMULIAAN YANG MENGUBAHKAN RUPA

 

Slide17Setiap kali kemuliaan Tuhan dinyatakan ternyata hal itu akan mengubah rupa orang yang masuk dalam kemuliaan. Wajah Tuhan Yesus menjadi bersinar dalam kemuliaan. Wajah Musa juga bercahaya ketika masuk dalam kemuliaan Kel34:29. Demikian juga wajah anak-anak Allah juga akan mulai berubah ketika masuk dalam kemuliaan Allah dan bercakap-cakap dengan Allah. Sekalipun wajah kita tidak bercahaya secara jasmani, sekalipun cahaya kemuliaan itu tidak dapat dilihat oleh orang lain, namun dengan iman kita dapat mengerti bahwa tiap kali kita berdoa dan bercakap-cakap dengan Tuhan maka Allah telah mengerjakan sesuatu dalam hidup kita, yaitu menambahkan cahaya kemuliaan-Nya dalam hidup kita.

 

Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 2Korintus 3:18

 

Kemuliaan itu datangnya dari Tuhan dan akan mengubahkan rupa kita menjadi serupa dengan gambar-Nya Kej1:27. Tuhan menjanjikan kemuliaan yang semakin besar ketika kita mulai memberikan waktu untuk berdoa dan berdiam dalam hadirat-Nya. Kemuliaan Tuhan yang kita terima bukan hanya membuat kita bahagia melainkan juga akan mengerjakan perubahan, membentuk karakter kita, menundukkan kesombongan dan keangkuhan hati kita, membuang segala sampah-sampah dosa, menyatakan kesalahan, kekeliruan, dan segala kekerasan hati kita, sehingga kita menjadi makin serupa dengan gambar-Nya dan dianggap layak untuk bersama-sama masuk dalam pengangkatan di hari yang mulia itu. Marilah kita meresponi ajakan Tuhan untuk naik ke gunung yang tinggi itu karena ada kemuliaan Allah yang menanti di sana, kemuliaan yang akan menjawab segala kebutuhan kita, bahkan kemuliaan yang akan mengubahkan rupa kita. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.