SUNDAY, 8 FEB 2015,
Proyek terbesar yang dikerjakan umat Israel justru terjadi di padang gurun. Tidak lama setelah orang Israel menyeberangi Laut Teberau, Tuhan memerintahkan kepada Musa untuk membangun Kemah Suci Kel25:8-9 sesuai dengan apa yang dilihat Musa secara ilahi di atas gunung Sinai Kel25:9, Ibr8:5. Sebab itu, semua detil Kemah Suci yang diberikan kepada kita beserta perabotannya, prosesnya, dan segala yang terjadi di dalamnya menjadi suatu PRINSIP POLA ILAHI dalam pertumbuhan rohani kita.
DILIBATKAN DALAM RENCANA-NYA
Untuk menyelesaikan proyek ilahi yang luar biasa itu ternyata Allah tidak mau bekerja sendirian. Mulai dari awal perintah Kemah Suci diberikan, dengan jelas kita melihat bahwa Allah ingin MELIBATKAN semua orang Israel. Tuhan menyuruh Musa untuk memungut persembahan khusus dari setiap orang Israel yang terdorong hatinya Kel25:2. Persembahan khusus itulah yang akan digunakan sebagai bahan untuk membuat Kemah Suci, lengkap dengan segala perabotannya.
“Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.” Keluaran 25:2
Allah tidak pernah memaksa umat-Nya untuk terlibat di dalam rencana-Nya. Roh Kudus bekerja dengan cara-Nya yang lembut untuk memberikan dorongan di dalam hati kita. Setiap pemberian kita untuk Tuhan (waktu, tenaga, kemampuan, perasaan, harta, dll) yang dilakukan dengan hati terpaksa tidak akan pernah berkenan di hadapan-Nya 2Kor9:7.
Kalau kita merenungkan kembali peristiwa keluarnya orang Israel dari Mesir, kita melihat bahwa sebenarnya semua harta yang dimiliki oleh orang Israel adalah DARI TUHAN Kel12:35-36. Tuhan MEMBUAT orang Mesir bermurah hati sehingga orang Israel menjadi KAYA LUAR BIASA dalam waktu semalam! Segala harta orang Mesir dibawa oleh orang Israel dan itu semua adalah karya Tuhan. Namun sekalipun demikian Tuhan tidak memaksa orang Israel untuk memberikan semua harta itu kepada Musa sebagai bahan membuat Kemah Suci. Yang Allah lakukan adalah menyuruh Musa untuk MENGUMUMKAN dan selanjutnya menerima persembahan dari mereka yang TERDORONG HATINYA.
Hidup kita telah ditebus oleh Tuhan dengan darah yang mahal 1Pet1:18-19. Kita telah dibeli tunai oleh Tuhan. Dan yang Tuhan inginkan adalah suatu kesadaran dan keinginan secara SUKARELA dari diri kita sendiri untuk memuliakan Tuhan dengan hidup yang kita miliki ini 1Kor6:19-20, dan bukan karena paksaan siapapun juga! Semua yang ada pada kita itu berasal dari Tuhan 1Kor4:7, baik itu waktu yang kita miliki, tenaga kita, kemampuan kita, kekuatan kita, harta kita. Kalau kita sadar itu semua dari Tuhan maka seharusnya kita mempersembahkannya kembali untuk kepentingan Tuhan.
Ada target ilahi yang diberikan Tuhan kepada kita untuk diselesaikan, baik untuk rencana Tuhan secara pribadi bagi setiap individu orang beriman, juga untuk rencana Tuhan bagi keluarga kita, gereja lokal kita, bahkan bagi persatuan tubuh Kristus secara global. Secara individual, Tuhan ingin kita terus bertumbuh semakin maksimal sampai tingkat kedewasaan yang penuh, suatu tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus Ef4:13. Dalam keluarga kita, Tuhan ingin supaya kita menjadi terang yang menyinari seisi rumah kita sehingga kita dan seisi rumah kita diselamatkan Kis16:31, dibawa beribadah dan melayani Tuhan Yos24:15. Dan untuk gereja lokal & global, Tuhan juga punya rencana supaya 3 angka kedatangan Kristus tergenapkan, yaitu (1) jumlah orang yang mendengar Injil Mat24:14, (2) jumlah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan diselamatkan Rom11:25, dan (3) jumlah orang yang sempurna Wah14:1. Tuhan ingin supaya kita terlibat aktif menggenapkan rencana ilahi ini. Mulailah dari mempersiapkan pertumbuhan rohani kita terlebih dulu sehingga kita bisa dipakai menjadi suatu batu hidup untuk pembangunan rumah rohani.
MENJADI BATU HIDUP
Tuhan ingin melibatkan semua orang tebusan-Nya untuk menggenapkan rencana ilahi. Ini adalah suatu KESEMPATAN ILAHI yang luar biasa! Kesempatan itu ditawarkan kepada kita. Suatu kesempatan untuk menjadi rekan sekerja Allah 1Kor3:9. Suatu kesempatan untuk bekerja bersama-sama menggenapkan RENCANA ILAHI yang KEKAL! Marilah kita menjadi suatu BATU HIDUP yang mau dipakai untuk pembangunan suatu rumah rohani 1Pet2:5.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai BATU HIDUP untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
1Petrus 2:5
Ada begitu banyak ajakan ilahi dalam seluruh Firman Tuhan. Dan semua ajakan itu diberikan kepada kita, BUKAN karena Tuhan tidak sanggup mengerjakannya sendirian MELAINKAN karena Tuhan ingin melibatkan kita bekerja bersama-sama menggenapkan rencana-Nya. Tuhan ingin memakai kita sebagai BATU HIDUP di dalam bangunan rumah rohani yang kekal. Menjadi “batu hidup” berarti mau dibentuk, mau ditempatkan, mau taat diatur, dan mau tetap berkomitmen untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan kita Luk10:27. Setiap anak-anak Allah diajak untuk menjadi suatu batu hidup bagi pembangunan rumah rohani, untuk menggenapkan rencana Kerajaan Allah di atas dunia ini, untuk menjadikan kehendak Tuhan di bumi seperti di dalam surga Mat6:10. Setiap orang beriman harus menyadari panggilan yang mulia ini. Kita dipanggil untuk menjadi batu hidup, dilibatkan dalam pembangunan rumah rohani.
ADA AHLI BANGUNAN YANG AKAN MENGARAHKAN
Dalam memakai kesempatan ilahi untuk turut berperan serta dalam pembangunan rumah rohani ini, maka Tuhan menyediakan arahan-arahan praktis sehingga kita dapat memakai kesempatan ini dengan seefektif mungkin. Dalam pembangunan Kemah Suci, Tuhan memakai Musa untuk menerima rancangan bangunan Kemah Suci secara ilahi di atas gunung Sinai Kel25:9, Ibr8:5. Tuhan juga memberikan secara terperinci daftar bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Kemah Suci Kel25:3-7. Tuhan juga menyiapkan dua orang yang diberi karunia secara khusus untuk memimpin pembangunan Kemah Suci, yaitu Bezaleel dan Aholiab. Kedua orang ini dipenuhi dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala macam pekerjaan, juga kepandaian untuk MENGAJAR seluruh orang Israel Kel35:30-34. Dengan demikian maka orang-orang Israel yang terdorong hatinya untuk membantu harus taat di bawah arahan dan pimpinan Bezaleel dan Aholiab.
Dalam Wasiat Baru, Tuhan juga menyediakan ahli bangunan yang akan mengarahkan umat Tuhan menggenapkan rencana ilahi. Rasul Paulus mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai seorang ahli bangunan yang cakap 1Kor3:10, yang mendapatkan karunia dari Tuhan untuk membangun umat Tuhan. Secara demikian pula Tuhan akan menempatkan pimpinan-pimpinan rohani di atas kita yang diberikan karunia untuk membangun umat Tuhan. Tuhan akan memberikan jawatan rasul, nabi, pemberita Injil, gembala, juga pengajar untuk MEMPERLENGKAPI orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, yaitu PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS. Sebab itu, menggenapkan rencana Allah dan menjadi suatu batu hidup MUTLAK memerlukan ketaatan dan penundukan diri kepada pimpinan-pimpinan rohani yang telah Tuhan tempatkan di atas kita Ibr13:7, 17. Setialah di dalam gereja lokal yang sudah Tuhan tempatkan bagi kita. Taatlah dan berperanlah aktif di dalam gereja lokal itu. Dengan begitu maka kita akan menjadi batu hidup yang dapat dipakai untuk pembangunan rumah rohani.
KESIMPULAN: KESEMPATAN ITU TERBATAS
Saat pengumuman itu dikumandangkan Musa, ternyata ada yang merespon dengan cepat dan ada juga yang merespon dengan lambat. Dan sayangnya orang yang merespon dengan lambat akan kehilangan kesempatan untuk mengambil bagian dalam rencana ilahi yang luar biasa. Alkitab mencatat bahwa ada orang-orang Israel yang dicegah untuk memberikan persembahan lagi karena semua bahan sudah cukup bahkan berlebih Kel36:6-7.
Lalu Musa memerintahkan, supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu, demikian: “Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus.” Demikianlah rakyat itu DICEGAH membawa persembahan lagi. Sebab bahan yang diperlukan mereka telah cukup untuk melakukan segala pekerjaan itu, bahkan berlebih.
Keluaran 36:6-7
Sebab itu jangan berlambat-lambat dalam merespon kesempatan ilahi yang Tuhan berikan bagi kita. Marilah kita berlomba-lomba untuk memberikan segenap hati kita, seganap kekuatan kita, segenap akal budi kita, untuk menggenapkan pekerjaan Tuhan di atas bumi ini. Marilah kita berlomba-lomba untuk mempercepat kedatangan Tuhan Yesus dengan terus aktif menggenapkan ketiga angka tersebut. Marilah kita memiliki hati yang benar untuk memuliakan nama Tuhan dengan hidup yang telah ditebus ini. Saat Tuhan Yesus datang menjemput para pekerja-Nya di atas bumi ini dalam ‘pengangkatan’, maka saat itulah kesempatan ilahi untuk membangun tubuh Kristus sudah habis! Tidak ada lagi kesempatan untuk membangun tubuh Kristus karena tubuh Kristus sudah diangkat dari atas bumi ini.
Alkitab mencatat bahwa ada begitu banyak orang Israel yang melibatkan diri dalam pembangunan Kemah Suci. Mereka yang TERDORONG HATINYA datang kepada Musa dengan membawa segala yang mereka miliki, mempersembahkan itu semua dengan SUKARELA Kel35:21-22. Para perempuan yang memiliki keahlian untuk memintal juga datang dan memberikan segenap tenaga yang mereka miliki Kel35:25-26. Pendek kata, semua laki-laki dan perempuan yang TERDORONG HATINYA datang dan memberikan apa yang ada pada mereka dengan SUKARELA Kel35:29.
Mulai hari ini, sadarilah dan akuilah bahwa segala yang ada pada kita itu berasal dari Tuhan. Sebab itu kembalikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan Mat22:21. Persembahkanlah hidup kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah Rom12:1. Persembahkanlah waktu kita, kemampuan kita, tenaga kita, harta kita untuk kemuliaan nama Tuhan. Ingatlah bahwa kesempatan itu terbatas. AMIN.