Kuat Gagah atau Roh Tuhan – Zakharia 4:6

MINGGU, 1 MEI 2016,

 

Slide1Setiap manusia pasti memiliki kekuatan untuk menanggung segala hal yang harus dihadapinya. Namun ternyata kekuatan itu dapat menurun bahkan juga sangat terbatas sementara tantangan yang ada di depan kita bukannya semakin berkurang melainkan terus bertambah. Pengaruh keduniawian dan dosa juga semakin merajalela di akhir zaman. Ancaman bagi yang mau hidup dalam jalan kebenaran dan kekudusan juga terus meningkat. Dalam menghadapi itu semua ternyata umat Tuhan tidak perlu berkecil hati apalagi putus asa. Dengan kekuatan diri sendiri memang akan sangat terbatas. Sebab itu Tuhan tidak pernah menyuruh anak-anak-Nya berjalan dengan kekuatannya sendiri. Yang mau mencoba untuk terus mengandalkan kuat gagahnya sendiri akan lelah, gagal, bahkan binasa. Namun yang mau taat dan mengizinkan Roh Kudus memimpin dan mengendalikan hidupnya akan mendapatkan kekuatan luar biasa dan meraih sukses yang gilang gemilang. Karena Tuhan tidak ingin kita berjalan sendirian, marilah kita belajar untuk melibatkan bahkan menyerahkan hidup kita dalam pimpinan Roh Kudus, maka kita akan melihat perubahan yang drastis, bukan hanya dalam hidup rohani kita melainkan juga dalam hal-hal jasmani yang harus kita hadapi sehari-hari.

 

JANJI TUHAN PADA ZERUBABEL JUGA PADA ANAK-ANAK ALLAH

 

Slide7Tuhan memberikan penglihatan ilahi pada Zakharia dan berita itu harus disampaikan pada Zerubabel Zak4:1-3. Zakharia adalah seorang nabi sedangkan Zerubabel adalah seorang pemimpin daerah (bupati Yehuda). Penglihatan itu sangat unik sehingga Zakharia pun tidak mengerti maksudnya. Yang dilihat Zakharia adalah sebuah kandil (KJV: candlestick, NKJV: lampstand) terbuat dari emas dengan dua pohon zaitun di sebelah kanan kirinya. Pada zaman itu orang Israel mengerti bahwa cahaya pelita digunakan sebagai lampu dan minyak zaitun digunakan sebagai bahan bakarnya. Mereka juga mengetahui bahwa kandil dan pelita adalah salah satu alat yang ada dalam Kemah Suci. Namun yang  membuat Zakharia bingung adalah tujuh corot (NKJV: pipes) yang ada di atas pelita tersebut. Ini adalah suatu pemandangan baru bagi Zakharia karena biasanya para imam bertugas untuk mengisi pelita dengan minyak yang baru sedangkan yang dilihat Zakharia adalah suatu hal yang baru dan sama sekali berbeda. Biasanya orang Israel juga mendapatkan minyak zaitun dengan cara yang sulit sedangkan yang dilihatnya adalah cairan emas yang mengalir dari pohon zaitun dan masuk ke dalam pelita.

Kebingungan Zakharia dijawab oleh Tuhan sebagai berikut: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.” Zak4:6. Penglihatan yang sedang diterima Zakharia sebenarnya menjelaskan bagaimana Roh Tuhan bekerja dibandingkan dengan keperkasaan dan kekuatan  manusia. Tuhan menyuruh Zakharia untuk menyampaikan pesan ini pada Slide10Zerubabel yang sedang memimpin suatu proyek besar di zaman itu untuk mendirikan kembali Bait Allah, suatu tugas yang kompleks, tidak mudah, dan penuh tantangan. Dengan kekuatan dan keperkasaannya sendiri Zerubabel tidak mungkin untuk menyelesaikannya. Dan memang pekerjaan itu tidak dimaksudkan untuk diselesaikan dengan kekuatan Zerubabel semata. Panggilan dan pekerjaan yang diberikan oleh Tuhan juga harus diselesaikan dengan cara Tuhan dan bukan cara manusia.

Slide11Janji yang diberikan pada Zerubabel pada zaman itu juga diberikan pada anak-anak Allah di sepanjang zaman. Selalu ada panggilan dan pekerjaan yang Tuhan berikan secara spesifik pada anak-anak-Nya. Panggilan dan pekerjaan ilahi itu dimulai dari skala kecil, yaitu panggilan kita pribadi sebagai orang beriman, dan terus meningkat sampai dalam skala keluarga inti yang Tuhan percayakan pada kita, berlanjut pada extended family, lingkungan kerja, lingkungan sosial, bahkan kota dan negara yang kita tempati. Kita harus menjadi anak-anak Allah yang tanggap dan peka terhadap tiap panggilan dan pekerjaan yang ada di sekeliling kita. Sebenarnya Tuhan bisa saja langsung membawa kita ke surga segera setelah kita percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat. Namun ternyata Tuhan memberi kesempatan pada kita untuk bekerja bersama dengan-Nya, menjadi rekan sekerja Allah 1Kor3:9, melakukan pekerjaan yang diinginkan-Nya, menggenapkan kehendak-Nya di atas dunia ini!

Seperti Zerubabel mendapat tugas besar untuk membangun Rumah Tuhan di Israel, kita pun juga mendapat tugas untuk membangun Rumah Tuhan! Dimulai dari hidup kita yang adalah Bait Allah 1Kor6:19-20, mezbah keluarga kita Yos24:15, membangun rumah Tuhan di lingkungan pekerjaan kita, membangun rumah Tuhan di komunitas kita, dalam gereja lokal, bahkan juga di kota dan negara kita 1Tim2:1-4. Pekerjaan ini memang besar dan tidak mudah. Sebab itu Tuhan tidak menyuruh kita untuk bekerja dengan kekuatan diri sendiri. Bahkan mendidik anak dalam kebenaran Firman Tuhan juga bukan untuk dilakukan dengan kekuatan diri sendiri. Ada kekuatan dan kuasa Roh Tuhan yang disediakan bagi kita untuk melakukan pekerjaan ilahi!

 

KEKUATAN ROH TUHAN

 

Slide12Bekerja dengan kekuatan Roh Tuhan akan memampukan kita untuk MERATAKAN gunung-gunung yang besar, menyingkirkan segala tantangan dan persoalan yang tampak besar dan menghalangi Zak4:7. Kekuatan Roh Kudus akan membuat persoalan yang kompleks menjadi begitu sederhana. Kuasa Roh Kudus akan memberikan damai sejahtera dan ketenangan pada umat Tuhan sehingga kita tidak lagi melihat masalah dengan cara pandang diri kita sendiri tetapi dengan cara pandang Tuhan! Manusia memandang singa sebagai binatang yang mematikan, namun cara pandang Tuhan melihat singa sebagai binatang yang terlalu mudah untuk dikatupkan mulutnya Dan6:23. Manusia memandang lautan sebagai halangan yang tidak mungkin dilalui, namun Tuhan melihatnya sebagai kerikil keci yang dapat didorong menjadi tembok di sebelah kanan dan di sebelah kiri Kel14:22,29. Manusia memandang 5 roti dan 2 ikan sebagai persediaan yang sangat minim, namun Tuhan Yesus melihatnya sebagai sumber berkat untuk mengenyangkan lebih dari 5000 orang yang kelaparan. Singkat kata, tidak ada gunung yang terlalu besar dan sulit untuk diratakan asalkan Tuhan ada di pihak kita Rm8:31.

Slide14Kuasa Roh Kudus juga akan memampukan kita untuk mengambil langkah awal yang menentukan. Pembangunan Bait Allah di zaman itu tidak pernah terwujud karena tidak ada yang melakukan terobosan untuk meletakkan batu utama. Semua penduduk Israel disibukkan dengan urusannya sendiri sehingga rupanya Zerubabel sempat pesimis untuk memulai proyek besar itu Hag1:2-4. Namun dengan dorongan Roh Kudus akhirnya Zerubabel dimampukan untuk mengangkat batu utama dan semua orang bersorak: “Anugerah, anugerah” (NKJV: grace, TB: bagus sekali). Ada anugerah kekuatan dan inisiatif yang dikerjakan Roh Kudus dalam hidup kita. Dengan kekuatan dan hikmat diri sendiri manusia berisiko untuk terjebak dalam kekhawatiran dan perhitungan risiko yang tak ada habisnya. Namun dengan kuasa Roh Kudus kita dimampukan untuk mengambil langkah awal, yaitu langkah iman yang mendatangkan kemenangan dan kesuksesan besar. Dibutuhkan dorongan dan tekad yang bulat untuk mengambil langkah awal, dan kuasa Roh Kudus akan memampukan kita untuk mengerjakan hal itu.

Slide17Kuasa Roh Kudus juga akan memampukan umat Tuhan untuk tetap setia dan tekun mengerjakan proyek ilahi sampai selesai. Roh Kudus tidak akan pernah setengah jalan. Dia akan memampukan kita untuk menyelesaikan segala sesuatu yang telah diawali-Nya melalui hidup kita Zak4:9, Flp1:6. Meletakkan batu utama adalah suatu tantangan, namun menyelesaikan proyek juga merupakan tantangan lain yang juga perlu diwaspadai. Dengan kekuatan dan keperkasaan diri sendiri seringkali kita mengalami kemacetan di tengah jalan, patah semangat, bahkan ada juga yang putus asa. Namun dengan kekuatan Roh Kudus, kita akan dimampukan untuk menyelesaikan tugas kehidupan ini sampai akhir dengan sukses dan gilang gemilang. Kuasa Roh Kudus akan memimpin kita untuk terus bergerak dengan-Nya. Elia, seorang nabi besar di zamannya, juga nyaris berhenti di tengah jalan karena menggunakan kekuatan sendiri. Elia merasa dirinya sedang bekerja segiat-giatnya untuk Tuhan semesta alam 1Raj19:10. Namun ternyata di hadapan Tuhan kerja giat Elia itu bagaikan angin besar, gempa bumi, dan api yang tidak ada hadirat Tuhan di dalamnya 1Raj19:11-12. Rupanya Elia terjebak memakai kekuatan dirinya sendiri sehingga dia merasa lelah, putus asa, sendirian, tidak berdaya, dan ingin mati! Namun setelah disadarkan dengan kekuatan Roh Tuhan yang bagaikan bunyi angin sepoi-sepoi basa (NKJV: a still small voice) akhirnya Elia kembali berjalan, mengerjakan tugasnya sampai akhir, bahkan sampai dia menjadi sempurna dan diangkat ke surga.

Mari kita berhenti menggunakan dan mengandalkan kekuatan diri sendiri karena hal itu akan melelahkan dan tidak akan membawa hasil yang diinginkan Tuhan. Mari kita menyerahkan persoalan kita dalam tangan Tuhan, mengundang Roh Kudus untuk berkarya lebih maksimal dalam hidup kita bahkan mengendalikan hidup kita, dan kita akan merasakan perbedaan yang drastis dan memberkati, bahkan akan membawa orang lain melihat kemuliaan Tuhan. AMIN.

Comments ( 1 )



Comments are closed.