Mengubah Khawatir Menjadi Kemenangan – Matius 6:31-34; Kejadian 16

SUNDAY, 8 JANUARY 2017

 

Slide3Khawatir bagaikan musuh terselubung yang dapat menggerogoti kekuatan rohani, menjauhkan hubungan dengan Tuhan, mengacaukan fokus hidup, bahkan juga bisa menyeret seseorang dalam kejatuhan rohani yang sangat dalam! Tuhan tidak ingin umat-Nya hidup dalam kekhawatiran. Yang dijanjikan Tuhan adalah hidup bebas dari ancaman khawatir sehingga hubungan dengan Tuhan dapat dipelihara dengan baik bahkan semakin ditingkatkan.

Kisah hidup Abraham begitu kompleks dan di antaranya ada yang mengajarkan bagaimana kita harus menghindari kekhawatiran. Kita akan melihat bagaimana kekhawatiran itu menular dan memberi dampak yang sangat negatif dalam perjalanan iman Abraham. Tuhan ingin hidup anak-anak-Nya menjadi BERBEDA dan TIDAK SEPERTI orang lain di luar Kristus yang diperdaya oleh kekhawatiran. Tuhan bahkan memberikan kunci kemenangan untuk mengatasi kekhawatiran. Kunci kemenangan itu harus dipraktikkan dalam kehidupan sehingga kekhawatiran yang ada dapat dikalahkan dan disingkirkan.

 

Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Matius 6:31-34

 

BAHAYA RASA KHAWATIR

Slide7Dalam hidup Abraham, rasa khawatir bermula dari Sarai yang rupanya mulai meragukan janji Tuhan dan mulai berusaha mencari jalan keluar dengan kekuatannya sendiri, yaitu melalui Hagar Kej16:1-3. Padahal sebenaranya Tuhan sudah mengulang janji-Nya dengan begitu jelas dan gamblang sebanyak 4 kali dalam 4 peristiwa yang berbeda Kej12:7, 13:14-16, 15:3-5, 13-18. Kekhawatiran Sarai berlanjut pada Abram sehingga mereka berdua mengambil keputusan yang salah dan membawa banyak akibat, di antaranya:

  1. Posisi Sarai menjadi direndahkan dan itu diakibatkan karena ulahnya sendiri Kej16:4.
  2. Sarai dan Abram bersepakat menindas Hagar dan ternyata Tuhan justru membela dan menguatkan Hagar di tengah penindasannya Kej16:5-12.
  3. Abram mengalami masa yang sunyi sejak usia 86 tahun sampai Tuhan berbicara kembali padanya pada usia 99 tahun Kej16:16-17:1.
  4. Ishak yang adalah anak kandung mengalami olok-olok dari Ismael sampai akhirnya mereka dipisahkan dan dijauhkan Kej21:9-10, Gal4:28-30.

Slide8Dalam hidup Yerobeam (raja pertama Israel setelah kerajaan terpecah menjadi dua: Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda), rasa khawatir justru menjerumuskan dirinya untuk membuat ibadah cara baru yang menyesatkan dirinya sendiri juga menyesatkan seluruh penduduk Israel sehingga dia dibinasakan oleh Tuhan 1Raj12:26-30. Padahal seharusnya Yerobeam tidak perlu mengkhawatirkan posisinya karena Tuhan sendiri yang memberikan kepadanya 10 suku Israel untuk dipimpin 1Raj11:31.

Slide9Dalam hidup Marta, rasa khawatir membuatnya tidak betah untuk duduk diam dekat kaki Tuhan Yesus, mengacaukan fokus hidupnya sehingga bermunculan penilaian yang salah terhadap Maria bahkan mulai menganggap Tuhan Yesus juga bertindak salah karena tidak menegur Maria Luk10:38-42. Orang yang khawatir akan dikacaukan oleh begitu banyak hal sehingga menjadi kehabisan waktu dan tidak lagi mampu meletakkan prioritas pada perkara yang benar.

Slide10Dalam perumpamaan tentang penabur benih, kekhawatiran bagaikan semak duri yang selalu menghimpit benih Firman Tuhan sehingga benih itu tidak pernah tumbuh dengan baik dan tidak dapat menghasilkan buah Mat13:22. Kekhawatiran itu  menghimpit karena kekhawatiran tidak akan pernah tinggal statis. Kekhawatiran sangat merugikan pertumbuhan rohani, membuat rohani menjadi kerdil dan tidak akan pernah menghasilkan buah yang matang Luk8:14.

Dari berbagai kisah hidup dan pelajaran yang dicatat dalam Alkitab kita dapat melihat betapa bahayanya kekhawatiran yang dibiarkan berlarut-larut. Dapat disimpulkan bahwa bahaya kekhawatiran adalah sebagai berikut:

  1. Merugikan dan memojokkan diri sendiri
  2. Memicu untuk mengambil keputusan yang salah
  3. Membuat posisi menjadi jauh dari Tuhan
  4. Menimbulkan sikap dan penilaian yang salah pada Tuhan juga pada sesama
  5. Menganiaya juga menghimpit pertumbuhan rohani sehingga tidak dapat berbuah
  6. Menyesatkan dan menghancurkan diri sendiri

 

MENANG ATAS KHAWATIR

Tidak dapat dipungkiri bahwa memang kekhawatiran dapat muncul kapan saja, dalam diri siapa saja, mengenai apa saja. Terlebih di akhir zaman dengan arus informasi yang semakin deras juga semakin bias terkadang malah menambah kekhawatiran kita dan membuat jadi sulit membedakan apakah itu berita yang asli atau opini seseorang atau mungkin juga keusilan orang lain yang ingin mengambil keuntungan semata. Umat Tuhan harus tetap bertumbuh dengan baik di akhir zaman bahkan harus tumbuh makin cepat dan itu berarti tidak boleh sampai dihimpit dengan kekhawatiran.

Tuhan memberikan beberapa kunci kemenangan atas khawatir yang mengganggu:

Slide16(1) Menyerahkan kekhawatiran pada Tuhan karena Dia berkuasa untuk memelihara hidup kita 1Pet5:7. Wujud nyata menyerahkan kekhawatiran adalah menyampaikan apapun yang kita khawatirkan pada Tuhan melalui doa dan permohonan dengan ucapan syukur Flp4:6. Kekhawatiran yang belum diserahkan pada Tuhan tidak akan pernah terbereskan dan akan tetap menyiksa dan mengganggu. Sebaliknya, ketika kekhawatiran itu mulai diserahkan pada Tuhan maka mulai saat itu juga kita akan merasakan kedamaian surga dan kehadiran Allah yang Maha Kasih dan Maha Kuasa di tengah kekhawatiran kita.

 

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 4:6

 

Hati yang penuh syukur adalah kunci penting untuk meraih kemenangan atas kekhawatiran. Mengucap syukur atas keberadaan dan otoritas Allah yang Maha Kuasa yang sanggup memelihara dan menjaga hidup kita.  Mengucap syukur atas pertolongan yang sudah disediakan Tuhan untuk masalah kita. Mencurahkan isi hati pada Tuhan dengan sikap yang salah justru membuat seseorang menjadi semakin menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, menyampaikan keluh kesah pada Tuhan dengan hati yang penuh syukur akan membebaskan kita dari cengkeraman kekhawatiran dan membuka mata kita untuk melihat pertolongan Tuhan.

Slide18(2) Mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya Mat6:33. Kunci penting menang atas khawatir adalah mengalihkan fokus perhatian kita, tidak lagi berfokus pada masalah yang ada tetapi berfokus pada Tuhan Sang Pemelihara hidup kita. Dengan jelas Tuhan Yesus telah mengatakan bahwa kekhawatiran manusia tidak akan pernah dapat menambah suatupun yang baik dalam hidup ini, bahkan tidak dapat menambah perjalanan hidup kita menjadi sehasta lebih panjang Mat6:27.

Intinya, menghabiskan waktu dalam kekhawatiran tidak akan ada gunanya! Sebab itu jauh lebih bijak dan lebih bermanfaat untuk berhenti khawatir dan memakai waktu untuk mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Yang mencari akan menemukan, yang  mengetuk akan dibukakan pintu, yang meminta akan mendapat Mat7:7-8. Mencari Kerajaan Allah bukanlah hal yang sulit namun membutuhkan komitmen yang bulat dan penuh keseriusan Mat13:44-46. Tiap kali khawatir menyerang maka yang dapat kita lakukan adalah mematahkannya dengan pedang Roh, yaitu Firman Allah Ef6:17. Jangan biarkan kekhawatiran menjauhkan diri kita dari hadirat Tuhan. Tetaplah memelihara saat teduh bersama dengan Tuhan karena justru itulah kunci penting untuk membangun hubungan dengan Tuhan, semakin memahami kuasa dan karakter-Nya, membuat kepercayaan kita akan janji-Nya semakin teguh dan kokoh, dan dengan demikian tidak membiarkan kekhawatiran menguasai hati kita sedikit pun. Mari menjalani tahun yang baru ini dengan kemenangan dan bukan dengan kekhawatiran. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.