Menjadi Sahabat Allah – Yakobus 2:21-24

MINGGU, 9 OKTOBER 2016,

 

Persahabatan menunjukkan kedekatan dari relasi yang dijalin, bukan hanya menunjukkan kecocokan melainkan juga kesepakatan. Di sepanjang Alkitab ternyata hanya Abraham yang mendapat sebutan sebagai sahabat Allah Yak2:23, 2Taw20:7. Menjadi sahabat Allah tentunya mendatangkan keindahan yang luar biasa dan tidak dapat dibandingkan dengan keuntungan lainnya yang dapat ditawarkan oleh dunia. Berita baiknya, Allah tidak pernah pilih kasih Rm2:11 dan kesempatan untuk menjadi sahabat-Nya juga diberikan pada semua orang beriman. Melalui teladan hidup Abraham kita dapat belajar bagaimana sikap hidup yang dicari Allah, gaya hidup yang mendatangkan bukan hanya berkat melainkan juga mujizat, suatu cara hidup yang menyenangkan hati Allah dan layak untuk disebut sebagai sahabat Allah!

 

Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.” Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Yakobus 2:21-24

 

PERCAYA YANG DIPERHITUNGKAN SEBAGAI KEBENARAN

 

Kisah hidup Abraham dicatat mulai Kejadian 12, tetapi Allah baru memperhitungkan kepercayaan Abraham sebagai kebenaran dalam fatsal 15. Inilah tonggak perubahan kehidupan Abraham! Inilah titik tolak yang membawanya menjadi sahabat Allah. Inilah momen di mana Abraham menunjukkan imannya yang luar biasa sebagai respon atas janji Allah yang diterimanya. Prinsip ini begitu penting sehingga diulang dalam Perjanjian Baru sebanyak 3x!

 

Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Kejadian 15:6 (Roma 4:3, Galatia 3:6, Yakobus 2:23)

 

Abraham disebut sebagai bapak orang beriman Gal3:7. Abraham memberikan teladan iman yang begitu kuat dan kokoh. Sebagai orang beriman kita juga harus memiliki kualitas ‘percaya’ yang sama dengan Abraham. Inilah iman yang mendatangkan berkat dan mujizat. Inilah iman yang dicari oleh Allah Luk18:8. Inilah iman yang menyenangkan hati Allah dan layak disebut sebagai sahabat Allah.

Percaya berarti tidak bimbang sedikitpun, orang yang bimbang tidak akan menerima apapun dari Tuhan karena hal itu tidak menyenangkan hati-Nya Yak1:6-8. Janji Allah pada Abraham sebenarnya adalah janji yang diberikan di tengah kemustahilan. Abraham sudah tahu dengan tepat bahwa istrinya mandul Kej11:30 namun Allah berjanji untuk memberikan anak kandung yang akan menjadi ahli warisnya bahkan juga keturunan sebanyak bintang di langit Kej15:4-5. Pada momen itu Abraham percaya dengan segenap hatinya, tidak bimbang sedikitpun dan Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran!

Orang yang percaya pada Tuhan akan dijagai dengan damai sejahtera! Percaya yang benar akan mendatangkan kedamaian Yes26:3-4. Selama masih ada keraguan dan kekhawatiran maka berarti kondisinya masih bagaikan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Mari belajar untuk percaya sepenuhnya dan jangan menyisakan tempat sedikitpun untuk kebimbangan. Janji Tuhan yang diberikan pada kita dijamin 100% karena Dia adalah Gunung Batu yang kekal. Tuhan Yesus berulang kali mengatakan, “Percayalah kepada-KuYoh4:21, 10:38, 12:35, 14:1, 20:27. Menjadi sahabat Allah berarti mau mempercayai perkataan Tuhan dengan segenap hati kita. Sikap inilah yang akan menjadikan kita sebagai sahabat Allah dan akan terus menjaga hubungan persahabatan kita dengan Allah.

 

PERCAYA DAN MELAKUKAN

 

Iman yang hidup akan nyata melalui tindakan yang kita lakukan. Orang yang mengatakan ‘percaya’ namun tidak melanjutkannya di dalam tindakan disamakan dengan kondisi iman yang mati Yak 2:26. Abraham tidaklah demikian! Abraham percaya terhadap janji-janji Allah dan dia melakukan hal-hal yang menunjukkan kepercayaannya. Itulah kualitas iman yang harus dimiliki oleh seorang sahabat Allah! Sahabat Allah berarti harus sepakat, bukan hanya dalam perkataan melainkan juga nyata dalam tindakan. Iman yang ditunjukkan Abraham adalah iman yang bekerja sama dengan perbuatan. Iman akan menjadi sempurna apabila nyata dalam perbuatan.

Tuhan Yesus ingin menjadikan kita sebagai sahabat-sahabat-Nya, yaitu orang-orang yang mau berbuat apa yang diperintahkan pada kita Yoh15:14, namun bukan terpaksa seperti seorang hamba, melainkan dengan hati penuh cinta dan sepakat sebagai seorang sahabat.

 

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Yohanes 15:14-15

 

Menjadi sahabat Allah berarti memiliki iman yang hidup. Menjadi sahabat Allah berarti menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja Yak1:25. Menjadi sahabat Allah berarti membangun rumah di atas dasar batu karang yang kokoh Mat7:24-25.

Melakukan Firman Allah membawa konsekuensi menyakiti kedagingan kita. Seringkali kebenaran Firman Allah terasa manis ketika sampai di mulut namun menjadi pahit ketika mulai dicerna dan dilakukan Why10:9-10. Sekalipun pahit bagi daging namun seorang sahabat Allah harus tetap berkomitmen untuk melakukannya.

Ketika Tuhan menguji Abraham untuk menyerahkan anaknya yang tunggal ternyata Abraham tetap taat dan melakukannya. Imannya bergerak dari kemustahilan kepada kemustahilan. Yang dulu dihadapinya adalah kemandulan namun yang sekarang dihadapinya adalah kematian. Namun demikian Abraham tetap taat karena imannya juga telah bergerak semakin dekat pada Tuhan. Abraham percaya bahwa Tuhan yang telah membangkitkan kematian rahim istrinya juga sanggup untuk membangkitkan anaknya yang akan menjadi ahli warisnya Ibr11:17-19. Abraham tidak lari dari perintah Allah, Abraham melakukannya dengan sepenuh hati.

 

BERKAT BAGI SAHABAT

 

Tuhan mencari orang-orang yang mau menjadi sahabat-Nya, yaitu yang mau percaya dengan sepenuh hati dan melakukannya dalam tindakan. Tuhan tidak membiarkan sahabat-Nya bergumul sendirian. Tuhan akan menuntun sahabat-sahabat-Nya dalam memilih jalan yang harus dipilih. Tanda khas dari persahabatan adalah komunikasi yang baik, lancar, dan limpah. Tuhan ingin memberitahukan segala rencana-Nya pada sahabat-sahabat-Nya.

 

Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. Mazmur 25:12-14

 

Ada kebahagiaan yang melimpah bagi orang-orang yang bergaul karib dengan Tuhan. Ada mujizat tersedia bagi yang mau menjadi sahabat Allah. Bahkan berkat itu tidak hanya berhenti dalam hidup juga tetapi juga dicurahkan sampai generasi anak cucu kita, karena seorang sahabat akan mengimpartasikan janji Allah dan jalan-jalan Allah pada anak-anak dan keturunannya Kej18:19. Mari meraih berkat Abraham yang disediakan bagi sahabat-sahabat Allah Gal3:9. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.