Menuju Bukit Sion – 1 Tawarikh 11:4-9

SUNDAY, 7 JUNE 2015,

Secara georafis, bukit Sion seharusnya menjadi wilayah kepunyaan Israel sejak mereka tiba di tanah perjanjian. Namun pada kenyataannya, bukit Sion dihuni oleh bangsa Yebus yang sangat kuat dan tidak dapat dihalau oleh orang Israel. Bertahun-tahun lamanya orang Yebus tetap mendiami Yerusalem, yaitu bukit Sion, bersama-sama dengan orang Israel Yos15:63, Hak1:21. Orang-orang Yebus ini suka tinggal di pegunungan Bil13:29 dan hal itu menguntungkan mereka untuk tetap mempertahankan wilayahnya. Bani Yehuda & bani Benyamin pernah mencoba untuk menghalau mereka namun gagal. Rupanya tidak ada lagi orang Israel yang mencoba untuk menghalau mereka sampai akhirnya Daud memutuskan untuk maju menyerang mereka. Itu sebabnya wilayah gunung yang didiami oleh bangsa Yebus, yang juga disebut kubu pertahanan Sion, akhirnya disebut sebagai kota Daud.

 

Lalu Daud dengan seluruh orang Israel pergi ke Yerusalem; itulah Yebus, dan di sana orang Yebus adalah penduduk negeri itu. Penduduk Yebus berkata kepada Daud: “Engkau tidak sanggup masuk ke mari.” Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. 2Tawarikh 11:4-5

 

Secara rohani, bukit Sion adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membawa kita lebih tinggi lagi, membawa kita masuk lebih lagi ke dalam rencana ilahi-Nya. Seringkali apa yang telah dijanjikan Tuhan belum kita terima secara maksimal karena ada penghalang-penghalang yang berusaha untuk melemahkan semangat kita sehingga kita berpuas diri dengan keadaan saat ini dan bermalas-malas dalam zona nyaman kita. Menuju bukit Sion juga berarti menghalau segala ikatan dosa sehingga kita dapat menerima janji Tuhan secara utuh. Raja Daud tidak membiarkan penduduk Yebus merusak rencana Allah bagi umat Israel. Tanah pusaka yang telah dijanjikan Tuhan harus direbut & pasti akan dapat direbut karena Tuhan telah menjanjikannya. Kebenaran Firman Tuhan tentang menuju bukit Sion akan memampukan kita untuk mencapai rencana-rencana Allah yang lebih tinggi lagi dalam hidup kita.

 

MENERIMA JANJI TUHAN SECARA UTUH

 

Menuju bukit Sion berarti merebut gunung yang telah dijanjikan oleh Tuhan. Tuhan tidak akan menyertai umat-Nya untuk merebut sesuatu yang memang tidak pernah dijanjikan-Nya. Namun Tuhan berjanji untuk menyertai kita dalam merebut hal-hal yang memang dijanjikan-Nya pada kita. Sebagai umat Tuhan kita harus menyadari bahwa ada begitu banyak janji-janji Tuhan yang telah diberikan kepada kita. Misalnya: janji keselamatan untuk seisi rumah kita, janji Tuhan untuk hidup bebas khawatir, janji Tuhan untuk masa depan yang penuh harapan, dan ada begitu banyak janji Tuhan yang lain di dalam Firman-Nya. Kadangkala apa yang telah dijanjikan Tuhan ternyata masih diduduki oleh musuh, seperti yang terjadi dengan bukit Sion yang masih diduduki oleh penduduk Yebus. Yang harus kita lakukan adalah bergerak maju bersama dengan Tuhan dan jangan hanya bersikap pasif! Tuhan pernah berpesan bahwa penduduk asli Kanaan yang dibiarkan akan menjadi seperti selumbar bagi mata dan seperti duri yang menusuk lambung.

 

Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu. Bilangan 33:55

 

Keberadaan selumbar & duri dalam tubuh akan sangat mengganggu penglihatan & proses pertumbuhan. Demikian pula membiarkan segala macam ikatan dosa & kelemahan rohani juga akan menggangu penglihatan rohani & pertumbuhan rohani kita. Jangan biarkan selumbar & duri mengganggu karena Tuhan ingin kita menerima janji-janji-Nya secara utuh.

 

MEWASPADAI INTIMIDASI ORANG YEBUS

 

Orang Yebus ternyata bukan hanya menduduki bukit Sion, mereka juga berusaha melemahkan semangat orang Israel dengan berkata bahwa tidaklah mungkin orang Israel dapat mengalahkan mereka. Bahkan mereka begitu merendahkan orang Israel dengan berkata bahwa penduduk Yebus yang paling lemah sekalipun (orang-orang buta & timpang) akan sanggup mengalahkan mereka 2Sam5:6. Iblis akan terus berusaha mengintimidasi orang percaya dengan mengatakan bahwa kita tidak akan sanggup untuk bertumbuh lebih lagi, tidak akan sanggup untuk meningkat lebih lagi, tidak akan sanggup untuk hidup lebih suci, dan berbagai intimidasi berbahaya lainnya. Seringkali iblis juga memakai fakta-fakta yang ada di sekitar kita untuk melemahkan iman kita, apakah itu fakta tentang penyakit, ancaman, bahaya, juga perkara-perkara dosa yang ada. Kita harus waspada & selektif dalam menerima fakta-fakta yang beredar di sekeliling kita. Segala sesuatu yang tidak cocok dengan kebenaran Firman Tuhan tidak boleh kita terima begitu saja. Hati yang dipenuhi dengan janji-janji Firman Tuhan akan semakin kuat dan bertumbuh dalam iman. Namun hati yang dipenuhi dengan kebenaran-kebenaran manusia saja bagaikan keranjang yang dipenuhi dengan kain kotor Yes64:6.

Orang yang terintimidasi akan menjadi lebih percaya kepada hal-hal lain daripada percaya kepada suara Tuhan. Orang yang terintimidasi akan menjadi ciut imannya dan mengalami kelemahan rohani, terpuruk di bawah kaki iblis yang telah berhasil menipunya. Orang Israel juga bertahun-tahun lamanya terintimidasi dengan penduduk Yebus. Iblis juga berusaha untuk mengintimidasi Tuhan Yesus setelah Dia berpuasa 40 hari. Namun Tuhan Yesus tidak mau dikalahkan oleh segala macam intimidasi iblis. Segala tipuan si jahat harus dikalahkan dengan Firman Tuhan. Setiap kebenaran Firman Tuhan yang kita miliki akan menjadi pedang Roh untuk mematahkan setiap tipuan iblis. Raja Daud tidak mau terintimidasi oleh penduduk Yebus. Segera setelah Daud diangkat menjadi raja atas seluruh Israel, maka hal pertama yang dilakukan Daud adalah pergi ke Yerusalem dan menyerang Yebus 2Sam5:3-7. Alkitab tidak mencatat peperangan melawan Yebus sebagai peperangan yang besar. Rupanya Daud dan pasukannya tidak mengalami kesulitan terlalu besar saat mengalahkan Yebus. Benteng terbesar yang harus dikalahkan ternyata terletak pada intimidasi yang terus mereka lancarkan. Inilah sebenarnya peperangan kita! Bukan melawan darah dan daging melainkan melawan penguasa-penguasa di udara Ef6:12 yang terus beredar-edar & mengaum-aum mencari mangsa 1Pet5:8. Intimidasi iblis sebenarnya adalah sesuatu yang hampa dan tidak berdasar. Tuhan Yesus telah mengalahkan iblis di atas kayu salib, dan kemenangan-Nya diberikan kepada kita. Apapun yang dilontarkan iblis dalam intimidasinya, ketahuilah bahwa iblis adalah musuh yang sudah kalah dan akan tetap kalah. Jangan mau diperdaya dengan iblis yang suka bermulut besar.

 

DIREBUT, DITEMPATI, DIPERKUAT, DIBANGUN

 

Setelah Daud dan pasukannya berhasil merebut bukit Sion mereka tidak berpuas diri dengan kemenangan yang telah diperoleh. Alkitab mencatat bahwa Daud memutuskan untuk menetap di kubu pertahanan tersebut dan bahkan memperkuatnya. Yoab juga diperintahkan untuk membangun selebihnya dari kota itu 1Taw11:7-8. Daud tidak membiarkan kubu pertahanan Sion begitu saja. Daud tidak mau membiarkan penduduk Yebus menyerang kembali dan merebut kubu pertahanan tersebut.

 

Lalu Daud menetap di kubu pertahanan itu, sebab itu orang menamainya: Kota Daud. Ia memperkuat kota itu sekelilingnya, mulai dari Milo, bahkan sekelilingnya seluruhnya, sedang Yoab membangun kembali selebihnya dari kota itu. 1Tawarikh 11:7-8

 

Kemenangan yang tidak ditindaklanjuti akan hilang dan dijajah kembali oleh musuh. Rumah hati yang telah dimenangkan namun tidak ditempati & dibiarkan kosong akan dijajah kembali oleh roh jahat, bahkan dia datang bersama dengan 7 roh lain yang lebih jahat daripadanya Mat12:44-45. Sebab itu kita harus memiliki sikap & prinsip yang benar sehingga kemenangan yang telah kita raih dapat tetap terpelihara. Segala ikatan dosa dapat dihancurkan oleh Tuhan Yesus. Namun setelah lepas dari ikatan dosa maka kita bertanggung jawab untuk tetap menjauhi segala hal yang dapat menjatuhkan kita. Rumah hati yang telah dibersihkan harus tetap dipelihara dengan ditempati, diisi, dan diperkuat dengan hikmat kebenaran-kebenaran Firman Tuhan Ams24:3-4.  Segala kelemahan rohani dapat dipulihkan oleh Tuhan. Namun setelah kita dipulihkan maka menjadi tanggung jawab kita untuk tetap memelihara stamina rohani dan menjauhi hal-hal yang dapat melemahkan kita kembali. Pergaulan yang merugikan & dapat merusak kebiasaan yang baik tetap harus dihindari. Sekalipun kita sudah mahir berjalan di dalam pimpinan Roh kita harus tetap membatasi diri & mewaspadai hal-hal yang berbahaya. Firman Tuhan tetap menyuruh kita untuk LARI menjauh & menghindari segala bentuk mara bahaya yang ada Ams22:3.

Segala kemenangan, bahkan kemenangan sebesar apa pun, akan menjadi sia-sia apabila tidak dipelihara dengan baik. Sebab itu kita harus tetap menjaga & bahkan memperkuat kemenangan-kemenangan yang telah kita terima bersama dengan Tuhan. Jangan menyia-nyiakan kemenangan yang telah direbut Tuhan & diberikan Tuhan kepada kita. Isi, perkuat, dan bangun rumah rohani kita dengan perkara-perkara yang kekal. Jangan biarkan ‘bukit Sion’ kita tetap diduduki oleh ‘orang Yebus’. Bangkitlah & rebut ‘bukit Sion’ karena Tuhan telah menjanjikannya bagi kita. AMIN.

 

 

Download PDF

Pl@y MP3


Comments are closed.

Comments are closed.