Peduli

Sunday Service (M889) | Mount Zion Church | 27 Oktober 2019 | Peduli | 1Korintus 13:5

 

PeduliPeduli adalah suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain, atau masalah lingkungan, masalah sosial dll. Biasanya diawali dengan rasa iba, kemudian ada tindak lanjut, turun tangan untuk menolong. Orang yang pedulian, punya peluang banyak untuk melakukan kebaikan, perbuatan kasih. Seorang yang sudah diisi dengan kasih Kristus, lebih2 yang penuh Roh Kudus, akan ada buah Roh/Gal 5:22-23 dan punya kepedulian yang tinggi. Sebaliknya orang yang tidak pedulian, acuh tak acuh terhadap sekitar, masa bodoh dan egois, mengasihi diri sendiri dan yang seperti ini akan makin banyak di akhir zaman/ 2Tim3:1-2. Kepedulian adalah bagian dari kasih/1Kor13:5 tidak mencari keuntungan sendiri.

 

Yusuf anak Yakub punya rasa kepedulian yang tinggi, baik dalam keadaan terpuruk, di penjara bukan karena kesalahannya, tetapi karena fitnah istri Potifar/ Kej40:1-7, juga pada saat di puncak. Di manapun Yusuf berada penyertaan Tuhan nyata, dalam penjarapun, Yusuf mendapat kepercayaan penuh dari kepala penjara/ Kej39:20-23. Yusuf melayani orang2 penjara, termasuk juru masak dan juru minuman Firaun. Ketika melihat muka mereka murung, karena mimpinya, Yusuf merasa iba dan bertanya, “Mengapakah mukamu semuram itu?” Suatu pertanyaan yang bukan basa basi, tetapi menunjukkan kepedulian dan rasa ingin menolong. Yusuf yang disertai Tuhan, bisa mengartikan mimpi juru minuman dan juru roti dan betul2 itu terjadi. Peristiwa itu membuka jalan bagi Yusuf untuk mengartikan mimpi Firaun tentang 7 tahun masa kelimpahan dan 7 tahun masa kelaparan. Dengan hikmat Tuhan juga, Yusuf mengatakan kepada Firaun, apa yang harus diperbuat dalam masa kelimpahan dan bagaimana mengatasi masa kelaparan. Tanpa merasa syak lagi, Firaun mengangkat Yusuf menjadi penguasa dibawah Firaun. Bukan hanya di Mesir masa kelaparan terjadi, tetapi juga di Kanaan di mana Yakub dan saudara2 Yusuf tinggal. Ketika saudara2 Yusuf datang ke Mesir untuk membeli gandum, Yusuf menyatakan kepeduliannya kepada mereka yang pernah berbuat jahat terhadap dirinya. Yusuf memberi limpah gandum & limpah pengampunan kepada saudara2nya, membawa mereka ke Mesir, diberi tempat tinggal dan saudara2 Yusuf serta seluruh keluarganya terpelihara dengan baik.

 

Putra Manusia Yesus selama hidup di dunia, tampak nyata rasa kepedulian-Nya, berbelas kasihan kepada yang ditemui-Nya, ketika mendengar teriakan iman Bartimeus yang buta, “Yesus anak Daud, kasihanilah aku!” Sekalipun orang banyak menyuruhnya diam, Bartimeus makin keras berseru, sampai akhirnya Tuhan Yesus menawarkan “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu!” Tuhan peduli kepada Bartimeus si pengemis buta dan matanya dicelikkan dan menjadi pengikut Tuhan Yesus/Mrk10:46-52.

 

Dalam Luk7:11-15, ketika Tuhan Yesus beserta rombongan (murid2 & orang banyak) mau masuk kota Nain, dekat pintu gerbang kota, ketemu rombongan dukacita (janda Nain & orang banyak & ada usungan dengan anak tunggal janda Nain yang sudah mati diatasnya). Timbul rasa belas kasihan dan anak janda Nain dibangkitkan. Melihat orang banyak seperti domba tanpa gembala, lebih dari 5000 orang, hati-Nya iba dan diberi makan dengan mujizat/ Mat14:13-21 (14). Melihat Maria menangis dan tersungkur di kaki-Nya karena kematian Lazarus, saudaranya, Tuhan Yesus menangis dan Lazarus dibangkitkan/ Yoh11:1-44 (35). Roh2 jahat dalam orang gila Gadara, diusir dan untuk itu Putra Manusia Yesus harus menempuh menyeberangi danau Galilea, melewati badai/ Mrk4:35-41/5:1-20. Sampah masyarakat hidupnya jadi berarti. Dia memberitakan kabar baik di daerah Dekalpolis. Anak2 kecilpun Tuhan Yesus pedulikan/ Mrk10:13-16. Kepedulian-Nya akan jiwa2, sampai rela menanggung kelemahan dan penyakit kita, rela memberikan nyawa-Nya bagi orang2 berdosa, demi keselamatan kita semua. Kepedulian-Nya, perbuatan kasih-Nya membuat segala-galanya baik/ Mrk7:37.

 

Kalau kita membaca kitab Injil, kita akan menemukan perintah2 Tuhan Yesus kepada murid2, yang menyatakan kepedulian terhadap sesama, terutama kepedulian untuk hidup kekal/ keselamatan/ Mat28:19-20. Tuhan mau kepedulian-Nya akan jiwa2, kasihnya akan jiwa2 diteruskan oleh murid2, mereka dipanggil untuk menjadi penjala manusia dan meninggalkan profesinya sebagai penjala ikan/ Mat4:19. Panggilannya untuk menjadi penjala manusia diulang lagi ketika Petrus kembali ke profesi semula setelah Tuhan Yesus mati dan Tuhan Yesus dalam tubuh kebangkitan-Nya, menyadarkan Petrus dan murid2 yang lain akan panggilannya. Bentuk kepedulian yang lain dinyatakan Tuhan kepada Petrus juga untuk menggembalakan domba2 Tuhan/Yoh21:15-17.

 

Kepedulian Tuhan Yesus akan jiwa2 diteruskan oleh murid2 dan murid2 meneruskan kepada generasi selanjutnya, Filipus rela lari2 memberitakan kabar baik kepada sida2 Ethiopia dan dimenangkan/Kis8:26-40. Yohanes sampai dibuang ke pulau Patmos dan mati sahid. Tuhan juga memanggil Timotius, Titus, Priskila, Akwila dll, dan akhirnya sampai kepada kita semua. Tujuan pelayanan kita sebagai generasi penerus adalah menyelamatkan jiwa2, baik jiwa2 baru, juga mereka yang undur, yang jauh dari Tuhan, yang terhilang, juga menumbuhkan, membawa jiwa2 makin serupa dengan Kristus. Nyatakan kepedulian kita, orang2 yang sudah menerima kasih Kristus, yang sudah diperlengkapi dengan banyak hal dari Tuhan (talenta, Firman Tuhan, karunia Roh Kudus, pengurapan Roh Kudus, kesempatan, apa yang kita miliki) kepada orang di sekitar kita.

 

Putra Manusia Yesus waktu di dunia selama 33 ½ tahun hidup seperti kita, manusia biasa, tetapi menjadi luar biasa, punya kepedulian dalam lingkup yang luas. Bisa menjadi berkat dimana-mana, karena Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Allah menyertai-Nya/ Kis10 38. Mengapa Allah menyertai Putra Manusia Yesus? Karena Dia senantiasa melakukan yang berkenan kepada Bapa, taat 100%/Yoh8:28-29.

 

Kepedulian berdampak besar, sekalipun bukan orang yang beriman kepada Tuhan Yesus/ Mat25:41-46 (orang Kristen seharusnya lebih dari domba dalam perumpamaan ini). Suatu perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus, tentang kambing dan domba. Terjadinya sesudah zaman antikris, dalam Kursi Pengadilan Raja (KPR). Penentuan bagi orang Israel & bangsa kafir yang lolos dari zaman antikris sebab tidak ada meterai antikris. Golongan kambing masuk siksaan kekal, golongan domba masuk kerajaan 1000 tahun, sebab penuh kepedulian, sebagai orang yang diperintah. Pemerintahan oleh Tuhan Yesus sendiri beserta orang2 percaya yang ikut dalam pengangkatan dan yang dibangkitkan, dalam tubuh kemuliaan.

 

Kalau orang2 yang tidak percaya Tuhan Yesus bisa punya kepedulian seperti itu, lebih2 orang2 beriman yang sudah percaya Tuhan Yesus, yang sudah diisi dengan kasih Kristus, lebih2 yang sudah dipenuhi Roh Kudus dan mau dipimpin Roh. Itu sebabnya orang2 yang sudah percaya, ikut memerintah bersama Tuhan Yesus dalam Kerajaan 1000 tahun dalam tubuh kemuliaan. Kepedulian berdampak kekal. Kita semua perlu belajar lebih lagi. Sampai di mana kepedulian kita terhadap jiwa2 di sekitar kita, baik dalam hal2 jasmani, istimewa dalam hal2 rohani, ketika ada teman sekerja yang belum percaya, adakah rasa iba di hati kita? Pernahkah terbersit dalam hati kita, “Selamatkah dia?” Kemudian keluar dari mulut kita kabar baik?

 

Mulailah menyatakan kepedulian kita dari lingkup yang kecil, diantara suami istri, anak2, seisi rumah, dalam KK (kelompok kecil), gereja lokal, antar gereja dan makin meluas lagi. Jangan membedakan orang, seperti Tuhan Yesus peduli segala umur; orang bejat, orang “baik”; orang pintar, orang bodoh; orang kaya, orang miskin; semua butuh Yesus, sebagai pokok keselamatan, semua butuh pertolongan, butuh penghiburan, perlu damai, perlu banyak hal yang semuanya ada di dalam Yesus. Pikirkan kepentingan orang lain/Rm15:1-3/ 1Kor10:24,33/ Pil2:4, terutama kepada orang2 yang dalam tanggung jawab kita.

 

Orang yang peduli punya iman dan punya kesempatan untuk melatih iman, juga imannya tumbuh. Ketika rasa belas kasihan timbul, kita tidak berpikir, apakah kita sanggup melakukannya, tetapi melangkah sesuai dengan kehendak Tuhan. Tentunya dalam posisi benar, dengan motivasi yang benar dan dengan cara yang benar, sesuai dengan Firman Tuhan. Kita melakukannya tanpa harap imbalan. Bukan hanya iman yang tumbuh, tetapi juga pengharapan kita akan Tuhan akan makin bertambah-tambah. Seperti Putra Manusia Yesus dalam menghadapi 5000 orang lebih yang harus diberi makan, hanya dengan 5 roti dan 2 ikan. Dia bertindak dengan iman dengan penuh pengharapan kepada Bapa di Surga. Mujizat terjadi, mereka makan sampai kenyang bahkan masih sisa 12 keranjang.

 

Kasih kitapun akan tumbuh dalam kepedulian. Jangan remehkan hal2 kecil yang disuruh Tuhan untuk dilakukan. Hal2 kecil yang dilakukan dengan kasih Kristus lebih bernilai di hadapan Tuhan daripada melakukan perbuatan besar tanpa kasih/1Kor13:3. Kecil2 tetapi berkwalitas Surga, nilainya kekal dan akan mendapat penuaian di bumi dan di Surga, sejumlah pahala dan kemuliaan kekal akan kita terima.

 

Kita tidak berhenti peduli, ketika orang yang kita pedulikan, tidak peduli kita. Tuhan Yesus bukan hanya tidak dipedulikan tetapi ditanggapi jelek oleh orang2 yang tidak mau bertobat, mau didorong dari atas tebing, ditertawakan, dicari-cari salahnya, disalah mengerti, sampai akhirnya disalib. Dalam persekutuan tubuh Kristus, marilah kita saling mempedulikan/ Ibr10:24-25.

 

Ibr10 24-25 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.


Comments are closed.

Comments are closed.