Power to Live in Holiness & Faithfulness (The Power to Do More Series)

Sunday Service | Mt. Zion Church | 26 March 2017

 

MP3 file: 20170326MP_PowerToLiveInHolinessAndFaithfulness.mp3

 

Pengajaran Tuhan Yesus penuh dengan kuasa! Hal-hal baru yang disampaikan-Nya bukan hanya sekedar pengetahuan dan perintah baru melainkan juga disertai dengan kuasa baru! Sebelumnya kita telah melihat bagaimana Tuhan memberikan kuasa bagi umat-Nya untuk memiliki perkataan yang penuh dengan kasih karunia dan membangun orang lain, bukannya membunuh Mat5:21-26! Berikutnya Tuhan Yesus menegaskan supaya umat-Nya hidup di dalam kekudusan dimulai dari dalam hati.

 

Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. Matius 5:27-32

 

TANTANGAN HIDUP KUDUS

 

Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam kekudusan 1Tes4:7 karena Dia adalah Allah yang kudus 1Pet1:15-16. Kudus berarti dipisahkan, di khususkan, didedikasikan menjadi milik Tuhan Im20:26. Buah dari dosa adalah perasaan malu bahkan kematian, sedangkan buah kekudusan adalah hidup yang kekal Rm6:21-22.

 

Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku. Imamat 20:26

 

Dalam praktiknya, ada begitu banyak tantangan untuk hidup dalam kekudusan. Derasnya arus informasi melalui kecanggihan media di akhir zaman ini membuat tantangan hidup kudus semakin menggelora. Umat Tuhan seolah-olah mendapat serangan dari berbagai macam hal. Iblis selalu berusaha untuk menembakkan anak panah berapi dengan berbagai cara yang ada sesuai perkembangan zaman Ef6:16.

Dalam Perjanjian Lama, zina hanya akan mendapat hukuman apabila sudah nyata dalam tindakan. Namun dalam Perjanjian Baru kita diberi kuasa untuk mengusir godaan dosa zina mulai dari dalam hati! Tuhan Yesus berkata barangsiapa yang memandang wanita lain dan menginginkannya maka orang itu sudah melakukan dosa zina di dalam hati Mat5:28.

Pernikahan yang didefinisikan dalam Alkitab adalah pernikahan yang kudus, antara seorang pria dewasa dan seorang wanita dewasa (heteroseks monogami) Kej2:24. Komitmen pernikahan adalah komitmen yang kudus dan luhur, harus dihormati, tidak boleh ada pihak ketiga, tidak boleh dicemarkan bahkan tidak boleh ada kehadiran pihak ketiga dalam pikiran sekalipun Ibr13:4.
Tentunya perintah ini menjadi sulit dan berat bagi orang Perjanjian Lama juga orang pada umumnya. Namun bagi kita yang hidup dalam zaman Perjanjian Baru perintah ini tidaklah sulit karena Tuhan Yesus memberikan kuasa yang baru pada kita untuk melakukan LEBIH daripada yang dapat dilakukan orang dalam Perjanjian Lama!

 

MEMANGKAS SUMBER KEINGINAN YANG SALAH

 

Tuhan Yesus menunjukkan hal-hal yang berisiko untuk mendatangkan keinginan yang salah. Mata menunjukkan segala sesuatu yang dapat kita lihat dan tangan menunjukkan segala hal yang dapat kita perbuat. Tentunya segala hal yang dikerjakan tangan juga pasti dapat dilihat mata, namun tangan lebih menitikberatkan pada hal-hal yang diperbuat. Memangkas mata dan tangan bukan berarti secara hurufiah! Tuhan Yesus ingin menunjukkan betapa seriusnya kita harus bertindak tegas dalam hal kekudusan hidup nikah. Segala hal yang dapat menimbulkan keinginan yang salah harus dipotong dan dibuang. Lebih baik kita masuk dalam hidup yang kekal tanpa memiliki hal-hal yang menyesatkan daripada memiliki segala hal namun masuk dalam api neraka.
Umat Tuhan harus memiliki komitmen yang jelas dan tegas! Tuhan juga memberikan kita kuasa untuk melakukannya. Hidup ini dipenuhi dengan banyak pilihan. Pilihan yang salah dapat menjerumuskan dalam risiko yang mengerikan! Segala hal yang ditonton, yang dibaca, yang diikuti, dapat menciptakan konsep dan menimbulkan keinginan. Tontonan yang salah, bacaan yang salah, juga hobi yang salah dapat menimbulkan konsep yang salah dan menimbulkan keinginan yang salah. Tuhan Yesus berkata lebih baik hal-hal itu dipotong dan dibuang supaya kualitas hidup kita menjadi lebih baik dan tidak sampai menghalangi kita menuju pada kekekalan!
Memangkas mata dan tangan yang menyesatkan juga menunjukkan betapa luar biasa sakit yang akan dirasakan ketika proses pembersihan itu terjadi. Tuhan tidak pernah mengatakan bahwa hal itu tidak sakit. Tuhan Yesus justru mengingatkan pengikut-Nya berkali-kali untuk memikul salib dan menyangkal diri setiap hari Luk9:23. Memikul salib pasti memberikan beban pada pundak, namun beban yang diberikan Tuhan itu akan terasa enak dan ringan Mat11:29-30 sebab Tuhan Yesus juga memberikan KUASA yang BARU pada kita.
Perjalanan dan pelayanan Musa di padang gurun penuh tantangan dan cobaan. Namun karena mata Musa terus ditujukan pada apa yang tidak kelihatan, yaitu pribadi Tuhan sendiri yang kekal, maka segala penghinaan, sengsara, bahkan penderitaan yang dialaminya menjadi begitu ringan Ibr11:25-27. Memangkas hal-hal yang menyesatkan akan membuat pertumbuhan rohani menjadi begitu pesat dan akan menghasilkan begitu banyak buah dalam kehidupan kita Yoh15:2. Memangkas tontonan, bacaan, juga hobi yang tidak membangun rohani akan dapat memperbaiki kualitas pernikahan umat Tuhan, membuat hidup nikah menjadi lebih banyak berbuah, membuang segala keinginan yang salah, sehingga sukacita rumah tangga menjadi utuh, tidak bocor, bahkan berlipat kali ganda karena Tuhan bertahta dalam keluarga.

 

KUASA UNTUK SETIA SAMPAI AKHIR

 

Tuhan Yesus juga menunjukkan sesuatu yang baru, yaitu kuasa untuk tetap setia. Dalam Perjanjian Lama, orang Israel diperbolehkan untuk menceraikan pasangannya dengan syarat harus memberikan surat cerai. Meskipun pada awalnya tidak demikian namun peraturan itu akhirnya timbul juga karena kekerasan hati mereka Mat19:7-9. Dalam Perjanjian Lama orang tidak memiliki kuasa untuk menyingkirkan hati yang keras, mereka tidak memiliki kuasa untuk menyingkirkan hati yang seperti batu dan mengganti dengan hati yang lembut, yang siap untuk diolah dan dibentuk Tuhan. Dalam Perjanjian Baru kita memiliki kuasa untuk taat dalam pengolahan, dibentuk dalam ketaatan akan perintah Firman Tuhan.
Memiliki pasangan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan memang adalah mimpi buruk bagi siapapun juga. Kitab Amsal mencatat bahwa memiliki pasangan yang suka bertengkar bagaikan kebocoran di dalam rumah pada waktu hujan, yang tentunya sangat mengganggu dan menyebalkan Ams19:13, 27:15. Meskipun dalam keadaan yang tidak ideal seperti itu, Tuhan Yesus tetap mengatakan bahwa kita harus setia dan tidak boleh ada kata “cerai”. Di dalam Alkitab tidak ada alasan apapun yang dapat dipakai untuk mengizinkan perceraian Mat19:6! Pertunangan masih dapat dibatalkan seperti yang disebutkan Tuhan Yesus dalam Matius 19:9, namun pernikahan tidak dapat diceraikan di hadapan Tuhan. Tuhan membenci perceraian Mal2:15-16.

Dalam Matius 19:9 disebutkan kata “zinah” 2 kali, namun yang pertama berbeda dengan yang kedua. Kata zinah yang pertama berasal dari kata fornication / porneia yaitu dosa zina yang dilakukan ketika pasangan masih dalam tahap pertunangan dan belum masuk pernikahan. Kata zinah yang kedua berasal dari kata adultery / moichao yaitu dosa zina yang dilakukan ketika pasangan sudah hidup dalam pernikahan.

Tuhan memberikan kuasa pada kita untuk tetap mengasihi dan setia sampai akhir. Bahkan sekalipun ada pasangan orang beriman yang berkhianat Tuhan juga memberikan kuasa untuk tetap bertahan dalam keadaannya 1Kor7:14-17.

Mari kita tetap hidup di dalam kesucian dan di dalam kesetiaan. Bukan dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri melainkan mengizinkan kuasa Allah terus mengalir dan bekerja maksimal dalam kehidupan kita, sehingga kita dimampukan untuk hidup kudus dan setia seperti yang diinginkan Tuhan. Hidup dalam kekudusan adalah cara hidup yang paling enak, paling damai, paling aman, bahkan paling berbahagia dan penuh berkat karena Tuhan menyediakan upah yang kekal bagi yang mau setia sampai akhir. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.