Sunday Service | Mt. Zion Church | 9 April 2017
MP3 file: 20170409MP_PowerForGoingThe2ndMile.mp3
Membalas orang lain sesuai perbuatannya adalah hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang. Bersikap baik pada mereka yang memang baik dan bersikap jahat pada mereka yang memang jahat adalah hal yang sudah umum didengar bahkan juga disetujui oleh banyak orang. Orang Israel dalam masa Wasiat Lama juga sudah terbiasa dengan konsep seperti itu. Namun ketika Tuhan Yesus datang, konsep yang lama itu diperbaiki bahkan ditingkatkan menjadi konsep yang luar biasa dalam Wasiat Baru. Tuhan Yesus membawa murid-murid-Nya untuk menghidupi prinsip Kerajaan Surga karena Dia sendiri telah memberikan teladan dan bukan sekedar teori pengajaran.
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Matius 5:38-42
SATU MIL YANG PERTAMA
Pada praktiknya, yang bisa memaksa orang Israel untuk berjalan bersamanya sejauh 1 mil hanyalah prajurit Roma. Sebagai contoh, Simon dari Kirene yang dipaksa oleh para serdadu untuk memikul salib Yesus Mat27:32. Satu mil yang pertama berbicara tentang kewajiban yang memang harus dilakukan oleh semua orang Israel di saat itu. Secara tidak langsung Tuhan Yesus juga mengajarkan pada murid-murid-Nya untuk menaati peraturan pemerintah yang ada dan bukannya melawan Mat22:21, Rom13:1-2.
Satu mil yang pertama juga berbicara mengenai standar umum yang memang disetujui oleh orang banyak, kebenaran umum yang memang diterima sudah diterima siapa saja. Bagi orang Israel di zaman itu sudah wajar kalau mereka berjalan dalam paksaan serdadu Roma sepanjang 1 mil, dan sebaliknya di hadapan serdadu Roma sudah wajar juga kalau orang Israel hanya mau dipaksa berjalan sejauh 1 mil sesuai dengan peraturan yang ada. Singkat kata, satu mil yang pertama ini adalah hal yang DAPAT dikerjakan oleh semua orang pada umumnya, tidak perlu menjadi orang Kristen untuk dapat mengerjakan mil yang pertama ini.
MIL YANG KEDUA
Mil yang kedua adalah pengajaran luar biasa yang barangkali baru pertama kali didengar oleh orang Israel. Mil yang kedua berbicara mengenai sesuatu yang hanya akan dapat dilakukan oleh pengikut Kristus! Menjalani mil yang kedua memang bukan suatu keharusan namun justru inilah yang menunjukkan kelebihan dan keistimewaan umat Tuhan. Tuhan mengajar murid-murid-Nya untuk memberikan perlakuan ekstra terhadap orang-orang yang telah berlaku jahat pada mereka.
Yang menampar pipi kanan tidak boleh dibalas malah juga harus memberikan pipi kirinya. Kalau ada yang menginginkan bajunya malah juga harus ditambah dengan diberikan jubahnya. Yang memaksa berjalan 1 mil malah harus ditemani dan dibantu sejauh 2 mil. Pengajaran dan perintah ini sungguh luar biasa karena sebenarnya Tuhan juga telah menyiapkan KUASA yang luar biasa bagi murid-murid-Nya!
1: Kuasa untuk Melihat Rencana Kebaikan Allah di Balik Kondisi Buruk
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Kejadian 50:20
Kehidupan Yusuf adalah teladan luar biasa yang menunjukkan kuasa Tuhan bagi kita untuk menjalani mil yang kedua. Yang pantas untuk diterima oleh saudara-saudara Yusuf adalah penjara dan hukuman yang berat. Yang selayaknya diterima oleh mereka adalah pembalasan yang setimpal: dimasukkan dalam sumur dan dijual ke negeri asing. Namun yang dilakukan oleh Yusuf sungguh berbeda. Yusuf tidak membiarkan emosinya berkuasa dalam hidupnya. Yusuf tidak lagi berniat membalas mereka sekalipun ayahnya sudah meninggal. Dengan kekuatan dan kuasa ilahi, Yusuf dimampukan untuk melihat bahwa rancangan kecelakaan dari saudara-saudaranya justru dipakai Allah untuk membawanya naik ke tahta menjadi penguasa Mesir!
Ketika ada orang lain yang berbuat jahat pada kita, merugikan, memojokkan, bahkan menipu kita, sebenarnya Allah sanggup mengubah itu semua menjadi sesuatu yang akan mendatangkan kebaikan bagi kita ASALKAN kita tetap bereaksi benar! Pemahaman ini akan memampukan kita untuk tetap bertahan dengan benar di tengah paksaan musuh dan tidak lagi memikirkan pembalasan! Tuhan berjanji bahwa segala sesuatu akan mendatangkan KEBAIKAN bagi mereka yang mengasihi DIA. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan Allah kerjakan dalam hidup ini di saat kita sedang menjalani mil yang kedua. Daud justru menemukan jalan keluar atas masalahnya ketika menjalani mil yang kedua dengan cara menolong orang terlantar di padang gurun padahal Daud sendiri dan pasukannya begitu lelah secara jasmani dan teramat sedih secara rohani 1Sam30:11-17. Tuhan sanggup memberikan kuasa pada kita untuk selalu dapat melihat rencana kebaikan Allah karena Allah tidak pernah keliru dan salah!
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28
2: Kuasa untuk Melihat Mahkota Kebenaran yang Telah Tersedia
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. 2Timotius 4:6-8
Sekalipun diancam maut dan dijebloskan dalam tawanan oleh orang-orang Yahudi, rasul Paulus tetap berkomitmen untuk bereaksi benar dan terus mendoakan orang-orang sebangsanya Rom9:1-4. Paulus tidak menaruh dendam atas saudara-saudara sebangsanya yang justru ingin membunuhnya. Sekalipun tidak dapat berbuat banyak seperti Yusuf namun dari dalam penjara Paulus tetap mendoakan mereka dan menyampaikan suara Tuhan melalui surat-surat yang ditulisnya. Paulus tidak mau berkata buruk tentang bangsa Israel apalagi mengutuk. Paulus tetap memilih untuk memberikan reaksi yang benar dan menjalani mil yang kedua karena ternyata Tuhan memberikan kuasa padanya untuk melihat MAHKOTA KEBENARAN yang telah tersedia untuknya.
Mahkota kebenaran juga disediakan bagi siapa saja yang merindukan kedatangan-Nya! Berulang kali Paulus menegaskan dalam suratnya tentang kedatangan Tuhan supaya kita semua tetap memiliki fokus yang benar dalam perjalanan iman kita dan tidak sampai membiarkan masalah yang ada mendominasi hati dan pikiran kita. Jangan tukarkan mahkota kebenaran dengan emosi sesaat seperti yang dilakukan oleh Esau Ibr12:16-17. Jangan tukarkan mahkota kebenaran dengan ambisi untuk membalas orang lain dan melalaikan mil yang kedua. Jangan tukarkan mahkota kebenaran dengan mengasihani diri sendiri dan hanyut dalam kesedihan di tengah kondisi yang menyesakkan.
Memandang mahkota kebenaran akan membuat rohani kita bangkit. Memandang mahkota kebenaran akan memberi kekuatan supranatural untuk menjalani mil yang kedua. Memandang mahkota kebenaran akan mencelikkan mata rohani untuk melihat panggilan kita yang sesungguhnya. Umat Tuhan diberi kuasa untuk melakukan sesuatu yang lebih besar daripada yang dapat dilakukan orang lain. Kita diberi kuasa untuk menjalani mil yang kedua. Mari saling menguatkan satu dengan lainnya. Menjalani mil yang kedua memang tidak mudah dan membutuhkan kuasa Roh Kudus. Tangan yang mulai lemah dan lutut yang mulai goyah harus terus dikuatkan Ibr12:12. Mari terus melangkah dalam perjalanan iman ini karena Tuhan sudah menyediakan mahkota kebenaran untuk kita. AMIN.