Powerful Passion

Sunday Service (M887) | Mount Zion Church | 13 October 2019 | Powerful Passion | Move the Mountains | Matthew 17:19-21

 

Powerful Passion

 

Tuhan Yesus mengajarkan tentang iman yang sanggup memindahkan gunung Mat.17:19-21! Ketika itu para murid menghadapi masalah yang tampak begitu besar, mereka tidak berhasil menghadapinya, seakan-akan mustahil, mereka tidak berhasil mengusir setan dari seorang anak, masalah itu bagaikan gunung yang tidak bergerak sedikit pun! Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka harus memiliki iman sebesar biji sesawi untuk memindahkan masalah yang sebesar dan sekokoh gunung. Iman yang asli adalah iman yang datang dari pendengaran akan Firman Tuhan Rom10:17. Iman yang benar diumpamakan seperti biji sesawi, biji yang paling kecil dari segala jenis benih namun dapat bertumbuh menjadi begitu besar bahkan lebih besar daripada sayuran yang lain Mat.13:31-32. Iman yang benar akan sanggup memindahkan gunung-gunung yang ada di depan kita. Namun ternyata tidak semua gunung harus dipindahkan! Gunung yang harus dipindahkan adalah gunung-gunung yang menghalangi langkah kita menuju penggenapan janji Tuhan atas hidup kita. Minggu lalu kita belajar bahwa ada begitu banyak bangsa yang ditemui orang Israel dalam perjalanan dari Mesir menuju tanah perjanjian, namun bukan berarti semua bangsa itu harus dibasmi. Orang Israel tidak boleh menyerang pegunungan Seir karena itu bukanlah bagian yang diberikan Tuhan bagi mereka Ulg.2:4-6. Kita harus bergerak sesuai dengan panggilan yang telah Tuhan berikan bagi kita! Tuhan akan menolong dan menyertai kita untuk memindahkan gunung-gunung yang menghalangi penggenapan rencana Tuhan dalam hidup kita. Yosua dan Kaleb adalah contoh nyata bagaimana mereka memiliki iman yang memindahkan gunung dan mendapatkan apa yang telah Tuhan janjikan bagi mereka. Yosua dan Kaleb memiliki roh yang kuat di dalam mereka, yaitu kuasa Roh Kudus, kuasa yang juga akan memampukan kita untuk memindahkan gunung-gunung. Karya Roh Kudus yang kuat harus dibangun melalui persekutuan yang intim dengan Tuhan dari hari ke hari melalui saat teduh yang disiplin dan berkualitas, belajar menantikan Tuhan, duduk diam dengan tenang di bawah kaki Tuhan Luk.24:49, Yes.30:15. Karya Roh Kudus juga akan dicurahkan semakin limpah ketika kita mau membuka telinga mendengar dan menerima teguran yang keras dari Tuhan Ams.1:23. Selanjutnya kita akan belajar bagaimana Nehemia memindahkan gunung-gunung persoalan yang menghalangi panggilan ilahi dalam hidupnya untuk membangun tembok Yerusalem! Nehemia mengajarkan bagaimana kita harus memiliki gairah yang benar dan kudus. Gairah akan rumah Tuhan akan menghanguskan kita Yoh.2:17, menyalakan iman kita, menghanguskan kedagingan kita, dan memampukan kita untuk melihat karya Tuhan dalam memindahkan gunung-gunung masalah.

 

SEMANGAT YANG KUDUS & BENAR

 

Kata mereka kepadaku: “Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.” Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit. Nehemia 1:3-4

 

Nehemia hidup dan berkarya di dalam zaman yang tidak ideal, yaitu di masa ketika bangsa Israel mengalami pembuangan, berada di negeri asing. Dengan cara yang ajaib, Tuhan mempertemukan Nehemia dengan Hanani dan ketika mereka sedang berbincang-bincang Tuhan menggerakkan hati Nehemia dengan suatu gairah yang kudus dan begitu kuat. Ketika mendengar berita dari Hanani, Nehemia merasakan belas kasihan ilahi yang begitu kuat dan mendorongnya untuk berbuat sesuatu bagi bangsanya. Nehemia duduk menangis, berkabung selama beberapa hari, lalu dia berpuasa dan berdoa. Ini adalah karya Roh Kudus yang bekerja dalam diri Nehemia! Karya Roh Kudus yang sama juga akan bekerja dalam diri orang percaya yang mau meresponi suara Roh Kudus. Ketika ada masalah yang besar, problem yang sulit, sakit penyakit yang mengganggu, Roh Kudus juga sanggup mendorong kita dengan gairah yang kudus dan benar untuk memindahkan gunung-gunung persoalan tersebut! Penting untuk dicatat bahwa tujuan dari semangat yang benar harus cocok dan sejalan dengan isi hati Tuhan. Semangat Nehemia bertujuan untuk menghapuskan cela dari bangsa Israel Neh.2:17. Semangat yang serupa juga dirasakan oleh Daud dan mendorongnya untuk bertindak memindahkan gunung permasalahan yang besar di zamannya, yaitu Goliat. Tujuan Daud datang ke medan perang dan menghadapi Goliat bukanlah untuk sekedar melihat-lihat pertempuran seperti yang dikira oleh Eliab, kakak Daud 1Sam.17:28. Daud memiliki gairah dan semangat ilahi untuk menghindarkan cemooh dari Israel 1Sam17:26-27,36. Daud meresponi dorongan Roh Kudus dalam hidupnya. Apakah yang mendasari seruan doa kita pada Tuhan? Apakah keinginan kita semata-mata untuk mencari kesukaan diri sendiri atau untuk mencari kesukaan Allah Gal.1:10? Gunung masalah hanya dapat dipindahkan dengan gairah dan semangat yang kudus, yaitu untuk mendatangkan kemuliaan Tuhan, bukan untuk semata-mata memenuhi kebutuhan kita.

 

GUNUNG 1: RASA TAKUT

 

Ada banyak gunung yang harus dihadapi oleh Nehemia. Saat itu Nehemia adalah juru minuman raja. Untuk menggenapkan rencana Tuhan dalam hidupnya dan membangun tembok Yerusalem, maka Nehemia perlu meninggalkan posisinya yang nyaman dan meminta izin pada raja. Gunung pertama yang harus disingkirkan Nehemia adalah rasa takut Neh.2:1-2, 4-5. Ketakutan yang sama juga sering menyerang orang beriman, ketakutan untuk menyatakan identitas kita yang sesungguhnya, ketakutan untuk menyatakan panggilan yang Tuhan berikan dalam hidup kita, ketakutan untuk melaksanakan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Setelah Tuhan Yesus disalibkan, murid-murid juga takut untuk menyatakan diri sehingga mereka bersembunyi di balik pintu yang terkunci rapat. Jangan takut untuk menghadap ‘raja-raja’ dunia ini. Jangan takut menghadapi apa yang akan dikatakan orang lain terhadap iman kita. Jangan takut mendengar penilaian orang lain terhadap cara pandang kita sebagai murid Kristus. Daud juga harus menghadap raja Saul sebelum dia melangkahkan kaki ke medan perang menghadapi Goliat. Daud juga harus menghadapi penilaian orang di sekelilingnya yang mempertanyakan kemampuan Daud untuk mengalahkan Goliat. Gunung yang pertama ini harus disingkirkan lebih dahulu sebelum kita melangkah lebih jauh dalam rencana Tuhan. Rasul Paulus menasehatkan Timotius untuk TIDAK TAKUT karena Allah memberikan kepada Timotius, juga kepada kita semua, ROH yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban, BUKAN roh ketakutan 2Tim.1:7. Cinta akan rumah Tuhan akan memampukan kita untuk mengusir ketakutan. Kasih yang akan sempurna akan melenyapkan ketakutan 1Yoh.4:18. Gairah yang benar dan kudus akan melenyapkan ketakutan.

 

GUNUNG 2: INTIMIDASI LAWAN (MUSUH EKSTERNAL)

 

Setelah mendapatkan izin dari raja, bukan berarti perjalanan Nehemia lancar tanpa hambatan. Kitab Nehemia beberapa kali menyebut nama Sanbalat dan Tobia, dua orang yang merasa kesal dan tidak senang terhadap apa yang dilakukan Nehemia Neh.2:10. Sebenarnya mereka bukan hanya kesal terhadap Nehemia melainkan mereka kesal karena Nehemia meresponi panggilan Tuhan dalam hidupnya. Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera, rancangan yang memberikan hari depan yang penuh harapan Yer.29:11. Namun ternyata akan selalu ada orang-orang yang kesal apabila melihat kesejahteraan sedang diusahakan orang lain. Sanbalat dan Tobia bukan hanya kesal, mereka juga mengolok-olok dan menghina Neh.2:19, bahkan olok-oloknya menjadi semakin tajam seiring dengan rasa sakit hati yang semakin menyiksanya Neh.4:1,7. Kita tahu bahwa di balik Sanbalat sebenarnya ada iblis yang sedang ingin mengintimidasi Nehemia! Sanbalat juga berusaha mengadakan pertemuan dengan Nehemia dengan tujuan untuk mencelakakannya, bukan hanya sekali dua kali melainkan sampai lima kali Neh.6:1-5! Sanbalat juga tidak kehabisan akal, dia berusaha menyuap orang-orang di sekeliling Nehemia untuk menjatuhkan semangatnya Neh.6:11-14. Iblis juga tidak akan pernah tinggal diam untuk menghalangi kita melangkah dalam panggilan Tuhan atas hidup kita. Iblis bagaikan singa yang terus mengaum-aum mencari mangsa 1Pet.5:8, bahkan dia seakan-akan sabar menunggu waktu yang baik untuk menyerang orang-orang beriman Luk.4:13. Alkitab menyatakan bahwa di akhir zaman akan tampil semakin banyak pengejek yang akan berusaha mengintimidasi iman kita 2Pet.3:3. Strategi yang selalu dipakai oleh anak-anak daging adalah intimidasi, berusaha mengolok-olok anak-anak perjanjian dengan segala macam cara, sama seperti Ismael (anak daging) suka mengolok-olok Ishak (anak perjanjian) Gal.4:22-29, Kej.21:9 TL, KJV. Jangan gentar menghadapi olokan musuh, kita harus memiliki hikmat surgawi seperti Nehemia dalam mengenali, menghadapi, dan mengalahkan intimidasi musuh. Anak panah berapi dari si iblis harus dipadamkan dengan perisai iman Ef.6:16. Mari kita perkuat perisai iman kita dengan kekuatan cinta akan Firman Tuhan.

 

 

GUNUNG 3: ANTIPATI KAWAN (MUSUH INTERNAL)

 

Gunung selanjutnya yang ditemui Nehemia adalah perlawanan dalam bentuk yang lain dan perlawanan ini ternyata datang dari pihak internal! Seharusnya orang Israel mengucap syukur dan bersukacita atas kehadiran Nehemia yang bersungguh-sungguh berusaha membangun tembok Yerusalem dan menyingkirkan cela yang diderita oleh umat Tuhan, namun ternyata ada sekelompok orang yang tidak mau bersimpati dan malah menunjukkan sikap antipati! Mereka tidak mau mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan.

 

dan berdekatan dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka (KJV: their nobles put not their necks to the work of their Lord.). Nehemia 3:5

 

Tekoa adalah suatu kota di Israel (di daerah Yehuda) yang terkenal dengan orang-orang yang bijaksana 2Sam.14:2. Dari Tekoa juga muncul pemimpin-pemimpin yang hebat di zaman Daud 1Taw.11:28,27:9. Namun dalam zaman Nehemia, justru para pemuka-pemuka Tekoa yang TIDAK MAU memberikan bahu (turut mengambil bagian) untuk pekerjaan Tuhan. Yang diharapkan membantu dan menolong terkadang justru malah mengecewakan bahkan melemahkan hati kita! Sikap antipati malah kadang justru dapat muncul dari orang-orang yang ada di dekat kita. Murid-murid Tuhan Yesus yang senantiasa mendapatkan berkat pertama dari Tuhan Yesus ternyata malah melarikan diri dan meninggalkan-Nya seorang diri di tengah malam yang paling berat dan menekan bagi Tuhan Yesus Mat.26:56. Paulus juga menghadapi perlawanan dari pihak internal, orang-orang yang tidak mau berkomitmen dan malah meninggalkannya Kis.15:38, 2Tim.4:10. Gairah dan semangat Nehemia yang kuat tidak dapat dipadamkan oleh sikap antipati dari para pemimpin Tekoa. Jangan menyerah, jangan kecewa, jangan marah melihat sikap antipati yang mungkin akan muncul. Izinkan api Roh Kudus tetap membakar semangat dan gairah kita akan Tuhan sehingga kita akan dimampukan untuk memindahkan gunung-gunung persoalan.

 

CONCLUSION & CHALLENGE

 

What it’s all about?

Tuhan memanggil kita untuk menjadi rekan sekerja-Nya 1Kor.3:9. Nehemia memberikan diri untuk menjadi rekan kerja Allah dalam proyek pembangunan tembok Yerusalem. Setiap orang beriman juga dipanggil untuk memperbaiki tembok Maz.51:20, Yes.58:12, Yeh.13:5. Kita dipanggil untuk membangun tembok keselamatan atas diri kita, keluarga kita, juga seberapa banyak orang-orang yang Tuhan percayakan atas hidup kita. Milikilah gairah dan semangat yang kudus, yang datang dari Tuhan, sehingga kita akan dimampukan untuk menyingkirkan gunung-gunung penghalang yang akan kita temui.

 

Insights and impressions:

Dalam waktu 52 hari, akhirnya tembok selesai dibangun Neh.6:15-16. Segala gunung-gunung yang menghalangi disingkirkan! Semua musuh menjadi takut, mereka kehilangan muka, dan mereka sadar bahwa TIDAK ADA yang sanggup menghalangi Tuhan. Proyek pembangunan tembok Yerusalem tidak datang dari ambisi Nehemia. Proyek itu adalah milik Tuhan, Tuhan yang memberikan panggilan itu pada Nehemia dan Nehemia memberikan respon yang sangat baik. Mari kita memberikan respon yang baik atas dorongan yang Tuhan letakkan dalam hidup kita. Jangan takut dan mari melangkah dalam rencana Tuhan!

 

Next steps:

Apakah kita memiliki semangat yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan ataukah kita sedang memperjuangkan apa yang menjadi keinginan kita sendiri? Mari kita memeriksa kembali semangat yang kita miliki karena gunung-gunung persoalan hanya dapat dipindahkan dengan semangat yang kudus, yang dinyalakan oleh api Roh Kudus. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.