Sunday Service | Mt. Zion Church | 26 Apr 2015 | PUASA TINGKAT RUANG SUCI | Matius 17:21, Kisah Rasul 13:2-3
Kemah Suci bukanlah sekedar bangunan Bait Allah yang dimiliki oleh orang Israel. Alkitab mencatat bahwa Kemah Suci adalah pola pertumbuhan rohani umat Tuhan. Karena itu segala hal yang terkait dengan pertumbuhan rohani kita dapat diukur dengan skema Kemah Suci, termasuk doa & puasa kita. Sebab itu saat ini kita akan mempelajari dengan lebih cermat puasa di tingkat Ruang Suci, yaitu puasa yang menyenangkan hati Tuhan dan pasti akan membawa berkat serta kuasa yang lebih besar.
SKEMA KEMAH SUCI & KAITANNYA DENGAN DOA PUASA
Daerah Kemah Suci dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Luar halaman – semua orang boleh berada di wilayah ini
2. Halaman – hanya orang Israel yang boleh masuk
3. Ruang Suci – hanya para imam yang boleh masuk
4. Ruang Maha Suci – hanya Imam Besar yang boleh masuk
Sejak kita percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima-Nya sebagai satu-satunya Juru Selamat maka berarti kita masuk melalui Pintu Gerbang dan tidak lagi berada di luar halaman. Segala perkara yang kita lakukan akan menjadi BERARTI & BERNILAI KEKAL sejak kita menjadi ciptaan baru Gal6:15. Sebab itu puasa “luar halaman” adalah puasa yang tidak mendapatkan perkenanan Tuhan. Hal-hal yang tampak baik sekalipun kalau dilakukan di luar halaman justru akan menjadi kekejian di hadapan Tuhan. Korban yang dipersembahkan orang fasik justru menjadi kekejian Ams15:8, 21:27. Doa orang yang keras hati juga menjadi kekejian di hadapan Tuhan Ams28:9. Kisah Para Rasul mencatat suatu gerakan puasa bersama yang justru dibenci oleh Tuhan. Puasa ini adalah contoh dari puasa tingkat luar halaman. Sekalipun yang dilakukan adalah hal yang tampaknya rohani (berpuasa), namun tidak diterima Tuhan, tidak mendatangkan hasil, dan justru dibenci oleh Tuhan. Orang-orang Yahudi pernah mengadakan suatu gerakan puasa bersama, yang diikuti lebih dari 40 orang, dengan tujuan untuk membunuh Paulus Kis23:12-15. Tentu saja puasa seperti ini tidak akan mendatangkan kuasa & berkat apapun dalam kehidupan orang yang melakukannya. Justru hukuman Tuhan yang akan tercurah dalam kehidupan orang-orang yang melakukan puasa dengan motivasi jahat.
Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus. Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari pada empat puluh orang.
Kisah Rasul 23:12-13
Tingkat halaman Kemah Suci menggambarkan kondisi orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan dan masih dalam proses bertumbuh untuk masuk ke dalam Ruang Suci. Dalam tingkat halaman karya Roh Kudus belum berperan secara penuh dalam kehidupan orang tersebut karena baptisan Roh Kudus digambarkan dengan Pintu Kemah menuju ke Ruang Suci. Halaman Kemah Suci juga diwarnai dengan urusan pemberesan dosa di atas mezbah korban bakaran, orang-orang yang mengalami jatuh bangun di dalam dosa. Sebab itu puasa di tingkat halaman adalah puasa yang biasanya dilakukan untuk memohon pengampunan, pemulihan, dan pemberesan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Firman Tuhan juga memberikan banyak contoh tentang hal ini.
Raja Daud juga pernah melakukan puasa seperti ini setelah dia jatuh dalam dosa perzinaan dengan Batsyeba 2Sam12:16. Daud memohonkan kesembuhan anaknya yang merupakan hasil dosa perzinaannya. Tuhan tidak menjawab permintaan Daud, anaknya akhirnya mati. Dan Daud pun tidak marah kepada Tuhan karena dia tahu bahwa Tuhan sudah mengampuni dosanya Mzm51 namun demikian tetap ada akibat yang harus Daud terima Mzm99:8. Di zaman Samuel, orang Israel juga pernah berpuasa bersama-sama untuk memohon ampun atas dosa yang telah mereka perbuat 1Sam7:6. Puasa di tingkat halaman ini adalah suatu puasa yang baik, terutama saat seseorang jatuh di dalam dosa & dia mengakui kesalahannya, merendahkan hatinya, memohon pemulihan untuk kesalahan yang telah dilakukan. Namun tentunya Tuhan tidak ingin umat-Nya hanya berpuasa berulang kali karena jatuh bangun di dalam dosa. Rencana Tuhan dalam hidup kita adalah berkemenangan atas dosa dan bukannya dikalahkan oleh dosa.
Ruang Suci adalah tempat para imam melakukan pelayanannya. Di dalam Kristus, setiap orang percaya mendapatkan panggilan untuk menjadi imam 1Ptr2:9, yaitu untuk turut mengambil bagian di dalam pelayanan, menjadi rekan sekerja Allah 1Kor3:9, masuk di dalam Ruang Suci. Inilah tingkatan setiap umat Tuhan yang seharusnya! Perjalanan rohani kita setelah menerima Kristus (Pintu Gerbang) harus dilanjutkan dengan progresif hingga menerima Baptisan Roh Kudus (Pintu Kemah) dan kemudian tinggal di dalam Ruang Suci, terus bertumbuh ke arah Ruang Maha Suci. Berada di Ruang Suci berarti menyerahkan hidup kita di dalam pimpinan Roh Kudus. Bukan lagi dipenuhi dengan kehendak sendiri melainkan dengar-dengaran dengan suara Roh Kudus, memenuhi hidup kita dengan bersekutu di dalam doa (Mezbah Dupa), Firman Tuhan (Meja Roti), pelayanan (Pelita), dan persekutuan tubuh Kristus (Papan-papan).
Di dalam tingkat ini, yang menjadi fokus puasa kita bukanlah masalah pemberesan dosa, melainkan mendekatkan diri kita untuk semakin mengerti akan kehendak-Nya, memahami isi hati-Nya, dan semakin mengenal pribadi-Nya. Inilah kerinduan yang luar biasa Flp3:10! Yang menjadi target puasa bukanlah pemulihan akibat kejatuhan, melainkan kerinduan untuk diperlengkapi dengan kuasa ilahi untuk menghadapi hal-hal di depan kita yang seringkali tidak terduga. Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka perlu berpuasa dalam mempersiapkan pelayanan. Ada begitu banyak hal di depan kita yang mungkin tidak akan pernah kita duga sebelumnya. Namun saat kita menyediakan diri untuk berdoa & berpuasa maka Tuhan akan memperlengkapi kita dengan kuasa-Nya yang luar biasa Mat17:21!
Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, –maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)” Matius 17:19-21
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa ada masalah-masalah tertentu, halangan-halangan tertentu, yang tidak dapat kita kalahkan KECUALI dengan berdoa dan berpuasa. Bukan tanpa alasan Tuhan mengizinkan hal-hal itu terjadi dalam hidup kita. Justru melalui hal-hal itulah kita diajar untuk merendahkan diri & memohon perlengkapan kuasa ilahi. Dan justru melalui hal-hal itulah kita diajar untuk selalu bersiap diri dengan berdoa & berpuasa, karena kita tidak akan pernah sanggup menghadapi kehidupan ini dengan kekuatan kita sendiri. Kita MUTLAK memerlukan pertolongan kuasa Allah. Dan kuasa ilahi itulah yang akan memampukan kita untuk hidup berkemenangan.
Dalam Kisah Para Rasul juga dicatat beberapa kali bahwa jemaat mula-mula memiliki kebiasaan untuk berdoa berpuasa bersama-sama. Puasa mereka bukan sekedar untuk memohon pemulihan atas dosa melainkan mereka merendahkan hati untuk mencari keputusan & pimpinan Tuhan untuk mengarahkan pelayanan mereka.
Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Kisah Para Rasul 13:2-3
Saat mereka berpuasa, Tuhan berbicara. Saat mereka merendahkan hati dengan berpuasa maka Tuhan begitu jelas menyatakan kehendak-Nya, menunjukkan pimpinan-Nya, memberikan damai sejahtera untuk mengambil langkah selanjutnya. Dan setelah mendapatkan jawaban pun jemaat mula-mula juga berpuasa memohon urapan, kuasa, penyertaan Tuhan atas Barnabas dan Saulus yang akan diutus ke medan pelayanan. Inilah contoh-contoh nyata dari puasa yang dilakukan dalam tingkatan Ruang Suci. Suatu doa puasa yang menghasilkan terobosan, jawaban, peningkatan, dan bahkan pelipatgandaan.
KESIMPULAN
Berdoa & berpuasa adalah cara hidup umat Tuhan. Jangan hanya berpuasa di tingkat halaman, jangan hanya berpuasa di saat terjepit karena akibat-akibat dosa. Ada suatu panggilan yang lebih tinggi bagi umat Tuhan, yaitu berpuasa dalam tingkatan Ruang Suci. Suatu puasa yang mendapatkan perkenanan Allah begitu limpah, suatu puasa yang berfokus untuk mengenal pribadi Tuhan lebih lagi, suatu puasa dengan berkat & kuasa melimpah yang akan didapatkan. AMIN.