Saat Teduh (SA-TE) – Mazmur 1:2-3

SUNDAY, 25 MAY 2014,

 

Ini bukan pernyataan ahli-ahli Taurat atau orang-orang Farisi, tetapi pernyataan pemazmur, salah satunya ialah Daud, yang sejak muda sangat mencintai firman Tuhan (walau hanya gembala domba). Direnungkannya sepanjang hari, tetap bekerja dengan pekerjaannya sehari-hari. Firman Tuhan tidak pernah lepas dari pikirannya.

… tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Mazmur 1:2-3

 

 

Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Mazmur 119:97

 

Kelebihan-kelebihan Daud, orang yang saat teduhnya mantap:

 

1. Tetap suci dan bersih

 

Menjaganya sesuai dengan firman-Nya yang disimpan dlm hatinya (Maz119:9,11). Isai dan anak-anaknya dikuduskan dulu oleh nabi Samuel sebelum ikut ke upacara pengorbanan (1Sam 16:5). Sedangkan Daud tidak perlu (Tuhan tahu), dan ia diurapi sebagai calon raja Israel (ay 12-13) dan Roh Tuhan berkuasa atas Daud.

 

2. Merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air (Yer 17:7-8)

 

Orang yang “sate”nya teratur dan melekat pada Tuhan, seperti Daud, maka ia akan seperti pohon yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air.
Akar biasanya terletak dalam tanah, menghisap sari makanan, tak nampak dari luar.
Begitu pula Daud, hidupnya memperkenankan Tuhan sejak muda, bahkan bapaknya tidak tahu tetapi Tuhan tahu dan memilihnya jadi calon raja.

 

3. Pengalaman bersama Tuhan

 

Waktu menggembalakan kambing domba ayahnya, datang singa atau beruang menerkam seekor dombanya. Ia mengejar dan menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Ia menangkap janggutnya lalu menghajar dan membunuhnya.
Jika singa dan beruang telah dihajarnya, maka Goliat pun akan sama seperti binatang itu. Tuhan yang sama, yg akan melepaskan dia dari tangan orang Filistin itu (1Sam 17: 34-37).

 

4. Dalam hatiku aku menyimpan janji-janji-Mu

 

Tak terpengaruh kata orang-orangnya, yang memakai nama Tuhan, untuk membunuh Saul (1Sam 24:5). Bahkan hati Daud berdebar-debar, karena ia telah memotong punca Saul (ay 6).
Daud memakai dasar ayat Firman Tuhan untuk tidak menjamah orang yg diurapi Tuhan (Maz 105:15)
Bahkan ia mencegah orang-orangnya menyerang Saul dengan Firman Tuhan itu. Juga untuk kesempatan kedua kalinya (1Sam 26:9).

 

5. Menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan (1Sam 25:33).

 

Walau Daud penuh kemarahan hendak membunuh Nabal, tetapi ia dapat mengenali Firman Tuhan yang disampaikan oleh Abigail, istri Nabal, musuhnya (ay 32- 35).
Karena Daud menyimpan janji-janji Tuhan dalam hatinya maka ia tidak sampai berdosa terhadap Tuhan, karena Dia mencegahnya.

 

6. Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN,Allahnya(1Sam 30:6).

 

menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis.(ay 4)
Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu.
Bertanyalah Daud kepada TUHAN dan Ia berfirman kepadanya (ada hubungan pribadi).
tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

 

7. Tidak bersukacita dengan kematian Saul

 

Seorang Amalek datang kepada Daud membawa kabar tentang kematian Saul dan Yonatan dengan mengakui ia yang membunuh Saul atas permintaannya sendiri.
Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga (teladan yg baik). Ia membunuh orang yang mengaku membunuh Saul, orang yang diurapi Tuhan.

 

Kesimpulan:

 

Sate- seperti akar yang memberi makan pohon kehidupan rohani kita, baik di saat badai atau saat tenang, di saat kering atau saat hujan. Makin dalam akar itu makin tidak terpengaruh cuaca luar, apalagi jika akar itu menemukan
sumber mata air. Walau musim kering setahun lamanya, tetap hijau daunnya dan tetap berbuah.
Firman Tuhan menyatakan Tuhan akan mengirimkan kelaparan dan kehausan akan mendengarkan Firman Tuhan
(Amos 8:11-13). Bersiaplah!

 

Download PDF


Comments are closed.

Comments are closed.