The Silver-Haired Crown

Sunday Service | Mt. Zion Church | 16 September 2018 | The Silver-Haired Crown | Eternal Crowns Series | Proverbs 16:31, 17:6

 

Tidak ada satu hal pun yang akan terluput dari mata Tuhan! Semua yang dikerjakan orang-orang beriman di atas dunia yang sementara ini akan mengikut dan menyertai sampai kekal Wah14:13. Ada mahkota untuk segala sesuatu yang kita kerjakan karena nama Kristus! Ada MAHKOTA KEHIDUPAN bagi yang setia sampai akhir. Ada MAHKOTA KEBENARAN bagi yang merindukan kedatangan Tuhan dan tetap menanti dalam jalan kebenaran. Ada MAHKOTA KEMULIAAN bagi yang mau memiliki hati seorang gembala. Dan satu mahkota lagi yang akan kita pelajari yaitu mahkota rambut putih!

 

Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. Amsal 16:31

Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka. Amsal 17:6

 

Rambut putih umumnya akan dimiliki oleh orang yang tua. Orang yang berada dalam jalan kebenaran akan melihat seperti yang dilihat oleh Tuhan. Di hadapan Tuhan, rambut putih pada orang benar adalah mahkota yang indah, menggambarkan pengalaman yang limpah dalam berjalan dengan Tuhan. Rambut putih tidak perlu dihindari ataupun ditakuti. Dalam masa tua, orang benar justru dapat melihat penuaian dari penaburan yang telah dikerjakannya, melihat anak cucu yang hidup dalam takut akan Tuhan, juga dalam berkat-berkat Tuhan Maz37:25-26. Inilah masa rambut putih yang dikehendaki oleh Tuhan! Tuhan ingin supaya kita memiliki penuaian yang baik dalam masa-masa mendatang dan tentunya penuaian yang baik juga harus diawali dengan penaburan yang baik pula. Mahkota rambut putih akan didapatkan orang-orang beriman yang mau terus berjalan dalam kebenaran dan mempersiapkan generasi penerus dengan baik sehingga anak cucunya menjadi berkat dan bukannya telaga kesukaran Ams19:13 TL. Tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar bahwa anak-anak kita hidup dalam kebenaran 3Yoh1:4. Mahkota rambut putih harus dipersiapkan oleh masing-masing orang beriman karena ini adalah tanggung jawab masing-masing pribadi. Yang paling bersukacita ketika melihat anak-anak hidup dalam kebenaran adalah masing-masing orang tuanya. Demikian pula sebaliknya, yang paling berdukacita ketika melihat anak-anak hidup dalam kejahatan adalah masing-masing orang tuanya! Hanya orang tua yang memiliki waktu paling banyak bersama dengan anak-anaknya sejak dari hari kelahirannya. Sebab itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang tua yang takut akan Tuhan untuk memilih dengan bijak dan bertindak dengan tegas sehingga masa rambut putih menjadi masa menikmati mahkota, baik di dunia yang sementara ini bahkan terus berlanjut sampai dalam kekekalan!

 

TAHAP 1: “MEMBIARKAN” ANAK-ANAK DATANG PADA TUHAN YESUS

 

Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ. Matius 19:13-15

 

Sejak dari usia dini anak-anak harus dibiarkan dan dibiasakan untuk datang pada Tuhan Yesus. Bukan hanya datang secara rutin ke Sekolah Minggu satu kali dalam seminggu melainkan juga datang pada Tuhan Yesus setiap hari bahkan setiap saat! Kitab Amsal mengajarkan: Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu Ams22:6. Anak-anak perlu dilekatkan dengan Tuhan dengan serius! Dalam kepolosannya, anak-anak perlu dibimbing dengan tekun dan teliti sehingga mereka dapat mengerti kebenaran dengan baik. Kita harus membawa anak-anak pada Tuhan ketika mereka susah, sakit, bahkan juga ketika mereka bergembira. Kita harus membawa anak-anak pada Tuhan bukan hanya di saat jam-jam ibadah melainkan juga ketika mereka belajar, bermain, dan berlibur!

Ketika Tuhan Yesus melayani orang-orang Israel, ada banyak orang tua yang membawa anak-anak kecil datang pada Tuhan Yesus. Namun sayang, sungguh ironis, bahwa pada saat itu ternyata yang menghalang-halangi anak-anak justru para murid! Dengan melihat padatnya jadwal pelayanan Tuhan Yesus bersama para murid, kita dapat mengerti mengapa murid-murid menganggap anak-anak bukan target pelayanan yang utama. Namun ternyata mereka membuat kesalahan yang besar! Kesibukan dan kepadatan hidup di akhir zaman dapat membuat siapa saja terlena dan memiliki cara pikir yang sama dengan para murid, yaitu menganggap anak-anak adalah hal sepele yang dapat disampingkan begitu saja. Tantangan dan beban hidup dapat membuat anak-anak jadi terlantar dan jauh dari Tuhan. Jauh lebih penting dan lebih berguna bagi orang-orang beriman untuk mempersiapkan warisan rohani daripada hanya sekedar warisan jasmani! Warisan rohani pasti akan menjagai anak cucu kita dan menolong mereka untuk memperoleh berkat-berkat jasmani, namun tidak sebaliknya! Warisan jasmani belum tentu menggiring anak cucu kita untuk memiliki harta rohani. Tuhan Yesus justru menyuruh anak-anak datang mendekat pada-Nya karena justru dari sikap anak-anak itulah kita dapat belajar untuk memiliki Kerajaan Surga! Tuhan Yesus sangat terbeban dengan anak-anak dan Dia tidak ingin anak-anak tersesat.

 

Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Matius 18:6

 

Di akhir zaman ini kita harus makin waspada, makin berhati-hati, bahkan makin tegas supaya anak-anak tidak sampai disesatkan, baik anak-anak jasmani juga anak-anak rohani. Segala sesuatu yang dapat menyesatkan anak-anak harus DITENGGELAMKAN ke dalam laut! Pengajaran Tuhan Yesus dalam hal ini menunjukkan ketegasan yang sangat serius. Sebab itu kita juga harus sangat serius dalam mempersiapkan mahkota rambut putih. Jangan sayang mengorbankan hal-hal lain untuk menanamkan investasi yang kekal dan mulia dalam hidup anak cucu kita.

 

TAHAP 2: MENGIMPARTASIKAN IMAN YANG KUAT & HIDUP

 

Bukan iman yang mati melainkan iman yang hidup! Iman yang mati adalah iman sebatas pengertian namun tidak ada wujud yang nyata. Rasul Yakobus mengajarkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati Yak2:17. Iman yang hidup adalah iman yang nyata melalui perkataan dan perbuatan sehingga anak cucu kita dapat dengan mudah melihat dan menirunya.

 

Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. 2Timotius 1:5

 

Iman yang dilihat Timotius adalah IMAN yang HIDUP. Iman itu pertama-tama HIDUP di dalam Lois, diwariskan pada Eunike, lalu juga HIDUP di dalam Timotius! Iman yang mati tidak akan dapat diwariskan, namun iman yang hidup akan dapat dipelajari dengan lebih mudah dan cepat. Anak cucu yang hidup dalam kebenaran tentunya juga mempelajari kebenaran itu dari orang tua mereka, karakter yang mereka jumpai dan temui sehari-hari, yang mereka percayai dari sejak masa kecilnya. Mempersiapkan mahkota rambut putih berarti harus MENGHIDUPKAN iman di hadapan anak-anak kita. Kita harus hidup dalam kebenaran bahkan sampai dalam hal-hal yang kecil karena anak-anak akan terus mengawasi dan belajar dari apa yang kita lakukan. Bagaimana sikap kita saat dalam kondisi suka maupun duka, apa yang kita lakukan dalam menghadapi kesuksesan dan kegagalan, apa yang kita katakan dalam kondisi sehat ataupun sakit, semuanya akan menjadi bahan mentah untuk dipelajari, ditiru, lalu kemudian dikembangkan oleh anak-anak kita.

Menghidupkan iman berarti mau menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja Yak1:22. Menghidupkan iman berarti bukan lagi kedagingan yang memerintah melainkan Kristus yang hidup di dalam kita Gal2:20. Menghidupkan iman berarti mau memikul salib Kristus setiap hari dan menyangkal diri setiap hari Luk9:23, sehingga anak mendapatkan figur yang kuat tentang bagaimana seharusnya menjadi pengikut Kristus. Hubungan anak dan orang tua adalah lingkungan yang paling ideal dan kondusif untuk melakukan pemuridan. Seharusnya karakter yang paling memberikan banyak pengaruh bagi anak-anak adalah karakter orang tuanya. Menghidupkan iman memang menuntut penyangkalan diri, menyalibkan daging, namun untuk itu semua Tuhan sudah menyediakan mahkota yang luar biasa, mahkota rambut putih yang mulia, yaitu di saat kita melihat anak cucu kita hidup dalam kebenaran Firman Tuhan!

 

KESIMPULAN: TETAP SETIA MENABUR YANG BAIK

 

Yang menabur angin akan menuai badai puting beliung Hos8:7. Yang menabur dalam daging akan menuai kebinasaan. Namun yang mau menabur dalam Roh akan menuai berkat yang kekal Gal6:7-8. Mari merenungkan berapa banyak anak-anak jasmani, juga rohani, yang telah Tuhan percayakan pada kita. Sesungguhnya setiap anak-anak itu akan menjadi mahkota yang mulia di saat rambut kita mulai memutih. Sesungguhnya anak-anak itu akan menjadi mahkota bagi orang tuanya. Mari makin waspada terhadap tipu daya iblis yang makin hebat dan limpah di akhir zaman ini. Iblis makin marah karena dia tahu waktunya hampir habis Wah12:12B. Jangan biarkan iblis mencuri apa yang seharusnya menjadi mahkota kita! Mari memperhatikan baik-baik dan memohon hikmat, kekuatan, juga anugerah Tuhan untuk menjagai setiap anak-anak yang sudah Tuhan percayakan bagi kita. Jangan menyerah apalagi berkecil hati dengan tantangan yang ada. Jangan tawar hati. Jangan salah mengambil keputusan. Mari mempersiapkan generasi penerus yang lebih baik, generasi penerus yang takut akan Tuhan, generasi penerus yang berani hidup di dalam kekudusan dan kebenaran. Mari sama-sama tetap menabur di dalam Roh, saling menguatkan satu dengan yang lain, karena ada mahkota indah yang akan Tuhan siapkan bagi kita. Mari merindukan dan mewujudkan anak-anak yang hidup dalam kebenaran. AMIN.

Tags: ,

Comments are closed.

Comments are closed.