Church as the Bride of Christ

Sunday Service (M892) | Mount Zion Church | 24 November 2019 | Church: The Bride of Christ | Ekklesia Sermon Series | Ephesians 5:25-27

 

191124-EKKLESIA-Bride of ChristTuhan Yesus yang membangun gereja, bahkan Tuhan Yesus juga mengasihi dan menyerahkan diri-Nya untuk gereja! Kasih Tuhan Yesus untuk gereja begitu besar karena ada rencana yang luar biasa untuk gereja: ditempatkan dengan cemerlang di hadapan tahta Allah, penuh kemuliaan, tanpa cacat. Hubungan Tuhan Yesus dengan gereja digambarkan sebagai hubungan suami dan istri. Hal ini menjadi teladan, pola, dan target bagi hubungan pernikahan Kristiani, demikianlah seharusnya suami mengasihi istri dan istri tunduk pada suami. Pernikahan Kristiani mencerminkan hubungan Kristus dengan gereja-Nya. Dengan demikian kehidupan bergereja bukan hanya rutinitas seminggu sekali melainkan menjadi bagian hidup kita, hidup yang beribadah, bahkan senantiasa mengingatkan kita bahwa gereja adalah mempelai Kristus!

 

Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat (NKJV: the church) dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat (NKJV: glorious church) di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Efesus 5:25-27

 

GEREJA DAN TANTANGAN ZAMAN

 

Dalam perjalanannya, gereja menghadapi begitu banyak tantangan dan siksaan. Gereja mula-mula di Yerusalem mengalami penganiayaan yang hebat sehingga semua jemaat, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh Yudea dan Samaria Kis.8:1. Namun di tengah-tengah segala tantangan, gereja mula-mula tetap merasakan kasih Kristus, kasing Sang Mempelai, yang tidak akan pernah berhenti mengalir! Penganiaya terhebat dalam zaman gereja mula-mula, Saulus, justru dijamah dan diubahkan Tuhan menjadi seorang saksi Kristus yang begitu radikal dan membawa begitu banyak orang pada Kristus. Tantangan dan siksaan yang serupa, bahkan juga lebih besar dan lebih hebat, akan dihadapi oleh gereja akhir zaman. Gereja tidak akan pernah dapat menghindar dari penganiayaan. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan 2Tim.3:12-13. Kepada kita dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia Flp.1:29. Jangan gentar menghadapi ‘Saulus’ yang akan makin banyak bermunculan di akhir zaman. Mari kita beriman bahwa Tuhan sanggup mengubahkan penganiaya-penganiaya gereja menjadi alat Tuhan yang dipakai untuk membawa kemuliaan Kerajaan Surga. Kristus tidak akan pernah meninggalkan mempelai-Nya untuk bergumul sendirian! Seperti Boas berjanji untuk melindungi Rut dan mengurus masalahnya sampai tuntas Rut.3:10-13, pasti perlindungan Kristus lebih besar dan lebih sempurna bagi mempelai-Nya yang adalah gereja. Tugas mempelai pria adalah: TIDAK AKAN BERHENTI sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga Rut.3:18. Penebus seringkali digambarkan seperti suami yang mengembangkan sayapnya untuk melindungi istrinya Rut.3:9. Tuhan berkata pada Israel: Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi Yes.54:5. Kristus akan menyertai gereja-Nya menghadapi segala proses dan tantangan yang ada. Kristus sudah mengasihi dan akan terus mengasihi gereja. Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya bagi gereja. Jika Allah di pihak kita siapakah yang akan melawan kita? Allah yang tidak menyayangkan Putera-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi gereja, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada gereja Rom.8:31-32. Kasih Kristus akan menopang gereja dalam menghadapi tantangan, siksaan, dan penganiayaan. Kasih Kristus akan terus membangun gereja dan menguduskannya sampai sempurna. Sekalipun saat ini kita melihat ada begitu banyak serangan dan tekanan terhadap gereja di mana-mana, jangan berkecil hati, jangan patah semangat, jangan mengundurkan diri dari gereja. Mari tetap setia dan tetap berada dalam jalur penyempurnaan gereja Tuhan di akhir zaman ini.

 

PROSES PERSIAPAN MEMPELAI KRISTUS

 

Ada 5 hal penting yang akan dilakukan Kristus bagi gereja dalam mempersiapkannya untuk menjadi gereja yang cemerlang: mengasihi (loved the church), menyerahkan diri (gave Himself for her), menguduskan (sanctify), menyucikan (cleansed), memandikan (the washing of water by the word), menempatkan (present her to Himself). Inilah yang sudah, sedang, dan akan terus dikerjakan oleh Kristus bagi gereja. Gereja harus mengerti rencana Kristus sehingga kita dapat menikmati segala proses yang harus dialami. Akan tiba saatnya di mana gereja akan diangkat dari muka bumi ini dan itulah saatnya bagi gereja untuk bertemu dengan Sang Mempelai Pria, yaitu Kristus sendiri. Allah mengasihi kita dengan kasih yang kekal Yer.31:3. Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa Rm.5:8. Gereja yang telah dibeli dengan darah Kristus tidak akan dibiarkan begitu saja tetapi akan diproses, dikuduskan dan disucikan! Dikuduskan (sanctify; hagiazō) berarti mau dipisahkan, didedikasikan, dijauhkan dari kesukaan duniawi, tidak menjadi serupa dengan dunia, tidak menjadi sahabat dunia karena persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah Yak.4:4. Kristus sebagai Mempelai Pria ingin melihat gereja dikuduskan! Disucikan (cleansing; katharizō) berarti mau dibersihkan, dimurnikan, menyisihkan sanga dari perak Ams.25:4, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah Maz.12:7. Proses pemurnian tidak akan selesai dalam semalam. Proses pemurnian harus terus dikerjakan berulang-ulang, tujuh kali, diulang terus sampai benar-benar sempurna. Gereja juga akan terus dicuci dengan air Firman Tuhan. Kebenaran Firman Tuhan yang memerdekakan Yoh.8:32, hukum yang sempurna Yak.1:25, harus terus diberitakan dan diterima dengan kerelaan hati untuk kemudian direnungkan, dipelajari dan diselidiki bersama-sama seperti yang dilakukan oleh gereja di Berea Kis.17:11. Inilah hal-hal penting yang harus selalu ada di dalam gereja dan harus disukai oleh setiap orang beriman. Tujuan akhir dari semua proses ini adalah menempatkan gereja di hadapan Kristus dengan cemerlang (glorious church).

 

Dalam zaman Ester juga dilakukan proses yang serupa untuk mempersiapkan seorang mempelai perempuan. Untuk mencari pengganti ratu Wasti maka kerajaan mencari gadis yang layak untuk menempati posisi tersebut. Sebelum menghadap raja maka harus dilakukan perawatan sesuai dengan standar kerajaan, dirawat selama 12 bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: 6 bulan untuk memakai minyak mur dan 6 bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan Est.2:12. Sekalipun terlihat lama dan begitu banyak, namun seluruh persiapan tersebut sebenarnya tidak sulit sama sekali. Yang harus dilakukan oleh Ester adalah TAAT dan SETIA di dalam seluruh proses tersebut. Pihak kerajaan juga telah menyiapkan sida-sida yang akan membantu dan mendampingi dalam proses persiapan tersebut. Ketika Ester mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia Est.2:15. Karakter Ester yang taat penuh membuat dirinya dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti Est.2:17.

 

Tuhan Yesus naik ke surga namun bukan berarti gereja ditinggalkan sendirian. Roh Kudus diberikan untuk menolong, mendampingi, mengingatkan, menghibur, dan memimpin gereja untuk bersiap diri Yoh.14:16-18. Yang perlu kita miliki adalah karakter seperti Ester yang mau TAAT dan SETIA di dalam proses. Tuhan Yesus PASTI akan datang kembali untuk menjemput mempelai-Nya, yaitu gereja Kis.1:11. Janji kedatangan-Nya tidak akan diperlambat malah akan dipercepat Mat.24:22. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kita, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat 2Pet.3:9. Gereja harus selalu berjalan dalam pimpinan Roh Kudus Gal.5:16, Rom.8:14 sehingga kita dapat terus berjalan dalam rencana Allah sampai sempurna.

 

PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA

 

7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. 8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) 9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.” Wahyu 19:7-9

 

Kitab Wahyu mencatat nubuatan bahwa di akhir zaman akan terjadi peristiwa besar yang disebut perjamuan kawin Anak Domba. Yang menjadi mempelai pria adalah Tuhan Yesus sendiri, yang mana dalam hal ini digunakan istilah Anak Domba untuk menekankan karya penebusan Kristus bagi gereja. Tuhan Yesus adalah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia Yoh.1:29. Tuhan Yesus seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian Yes.53:7, menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia 1Tim.2:6. Peristiwa ini disebut sebagai perjamuan kawin untuk menjelaskan betapa besar sukacita, sorak-sorai, dan kebahagiaan yang akan terjadi. Secara umum, pernikahan adalah peristiwa besar karena dua orang menjadi satu, dipersatukan di dalam Kristus, dipersatukan oleh Allah dan tidak boleh diceraikan oleh manusia Mat.19:5-6. Pernikahan juga merupakan tingkat hubungan tertinggi antara 2 pihak di mana semuanya terbuka dan tidak ada yang tersembunyi, hubungan yang paling dekat yang dapat dibangun adalah pernikahan! Gereja digambarkan sebagai mempelai Kristus karena demikianlah Tuhan Yesus ingin begitu dekat dengan gereja-Nya, menjadi satu dan tidak terpisahkan. Dalam Wahyu fatsal 12 juga digambarkan tentang gereja yang sempurna. Yohanes melihat suatu tanda besar di langit: seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya Wah.12:1. Ini adalah gambaran dari gereja di akhir zaman yang bertumbuh sampai sempurna melalui karya Allah Bapa (matahari), Allah Putra (bulan), dan Allah Roh Kudus (12 bintang). Sekalipun mungkin saat ini kita melihat ada begitu banyak tantangan bahkan juga masih ada kekurangan dalam gereja, namun kita harus beriman dan memandang jauh ke depan pada rencana Allah bagi gereja. Gereja dibangun oleh Tuhan Yesus dengan darah yang mahal, dengan proses ilahi, sehingga gereja memiliki potensi kuat untuk terus bertumbuh sampai sempurna. Setiap orang beriman yang dapat melihat dan menyadari karya agung ini pasti akan memberikan dirinya untuk menjadi batu hidup yang mau dibentuk dan dipakai untuk pembangunan rumah rohani 1Pet.2:5. Menjadi batu hidup untuk pembangunan Bait Allah secara rohani juga secara jasmani, baik dalam gereja lokal, juga memberikan kontribusi dan dukungan yang baik dan sehat untuk pertumbuhan gereja regional, nasional, bahkan global.

 

CONCLUSION & CHALLENGE

 

What it’s all about?

Hubungan Tuhan Yesus dengan gereja digambarkan sebagai hubungan suami dan istri. Kristus akan menyertai gereja-Nya menghadapi segala proses dan tantangan yang ada. Kristus sudah mengasihi dan akan terus mengasihi gereja. Sekalipun saat ini kita melihat ada begitu banyak serangan dan tekanan terhadap gereja di mana-mana, jangan berkecil hati, jangan patah semangat, jangan mengundurkan diri dari gereja. Ada 5 hal penting yang akan dilakukan Kristus bagi gereja dalam mempersiapkannya untuk menjadi gereja yang cemerlang: mengasihi, menyerahkan diri, menguduskan, menyucikan, memandikan, menempatkan. Gereja digambarkan sebagai mempelai Kristus karena demikianlah Tuhan Yesus ingin begitu dekat dengan gereja-Nya, menjadi satu dan tidak terpisahkan.

 

Insights and impressions:

Ada masa depan yang begitu cerah dan cemerlang bagi gereja. Gereja akan masuk dalam pengangkatan dan bersukacita dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba yang begitu meriah. Sementara di bumi terjadi siksaan antikris yang begitu mengerikan selama 3,5 tahun, gereja akan menerima sukacita besar di surga, bertemu dengan Kristus sebagai Mempelai Pria.

 

Next steps:

Setiap orang beriman harus memiliki komitmen yang kuat dan semakin diperkuat dari hari ke hari untuk tetap setia dan bertumbuh dalam gereja lokal yang Tuhan telah tempatkan. Mari tetap setia dalam 5 proses yang akan dikerjakan Kristus bagi gereja-Nya. Dikuduskan, disucikan, dan dicuci memang tidak nyaman bagi daging, namun itulah yang Tuhan Yesus inginkan. Mari saling mengingatkan dan saling menguatkan satu sama lain untuk tetap setia sampai akhir. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.