The Table for The Showbread

Sunday Service | Mount Zion Church | 10 February 2019 | The Table for The Showbread | The Presence Series | Exodus 25:23-30

 

Kemah Suci dibuat supaya Tuhan berdiam di tengah-tengah umat-Nya Kel.25:8. Kemah Suci adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga. Musa bersama orang Israel membuat semuanya menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadanya di atas gunung Sinai Ibr.8:5. Kemah Suci menggambarkan pola pertumbuhan rohani orang beriman, mulai dari pintu gerbang sampai menuju tabut perjanjian, mulai dari menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat sampai menuju kesempurnaan, ukuran pertumbuhan yang penuh seperti Kristus Ef.4:13.

Membangun tempat kediaman Tuhan harus dijadikan prioritas pertama dalam kehidupan rohani kita Mat.6:33. Hanya dalam waktu 3 bulan setelah orang Israel keluar dari Mesir (meninggalkan hidup yang lama dalam perbudakan dosa), Tuhan memerintahkan untuk membuat Kemah Suci. Rumah rohani tidak boleh dibiarkan kosong Mat.12:43-45. Umat Tuhan harus mau naik ke atas gunung dan mulai membuat rumah Tuhan Hag.1:8. Tuhan terlebih rindu untuk tinggal dan berdiam di tengah-tengah umat-Nya. Kita harus memberikan respon yang baik terhadap hal ini.

Membangun tempat kediaman Tuhan juga harus dilakukan sebagai persembahan sukarela. Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita, bukan dengan sedih hati ataupun karena paksaan 2Kor9:7. Ibadah, pelayanan, bahkan juga saat teduh, harus dilakukan dengan hati yang sukacita dan sukarela. Tuhan menyuruh Musa untuk HANYA menerima persembahan yang diberikan dengan sukarela Kel.25:2. Umat Tuhan harus menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki sebenarnya adalah dari Tuhan, semuanya kita terima dari Tuhan 1Kor.4:7, sehingga sudah seharusnya dan sepantasnya kita memberikan apa yang kita miliki untuk kemuliaan nama Tuhan dengan sukacita dan sukarela 2Kor.4:7.

Membangun tempat kediaman Tuhan juga harus dilakukan sesuai dengan pola dan instruksi yang telah diberikan Tuhan Kel.25:9, tidak boleh dengan sekehendak hati kita. Tuhan menunjukkan struktur Kemah Suci pada Musa, juga memanggil Bezaleel dan Aholiab, bahkan memenuhi mereka dengan Roh Allah Kel.31:2-6 sehingga mereka dimampukan untuk mengerti apa yang dimaksud oleh Musa, sekaligus diberi kemampuan untuk mengajar seberapa banyak orang Israel yang mau memberikan diri untuk terlibat dalam pembangunan Kemah Suci. Semua yang terlibat harus bekerja dalam satu arahan yang sama, yaitu Roh Kudus! Roh Kudus akan membawa umat Tuhan pada segala kebenaran Yoh.16:13, Roh Kudus akan mengingatkan kita akan segala pola kebenaran Firman Tuhan untuk kita ikuti dan taati Yoh14:26. Membangun kediaman Tuhan harus dicocokkan dengan kehendak hati Tuhan, apa yang menyenangkan hati Tuhan, dengan kantong anggur yang baru Luk.5:38.

Hal pertama yang diinstruksikan Tuhan adalah membangun tabut perjanjian (the ark of testimony) Kel.25:10-22. Tuhan tidak mulai menjelaskan dari pintu gerbang yang paling depan tetapi justru memulai dengan tabut yang diletakkan jauh di dalam kemah, yaitu di Ruang Maha Suci. Inilah isi hati Tuhan yang paling dalam, memanggil kita untuk diam dekat, bahkan sangat dekat dengan Tuhan, bercakap-cakap dengan Tuhan. Inilah panggilan yang paling mulia dan utama dalam hidup kita, yaitu bertumbuh sampai ukuran yang penuh menuju kesempurnaan, menjadi sama seperti Kristus, bertumbuh sampai menjadi serupa dan segambar dengan Allah sendiri Kej.1:26-27.

Hal kedua yang diinstruksikan Tuhan adalah meja roti pertunjukan (the table for the showbread) Kel.25:23-30. Bersama dengan 2 alat lainnya (pelita emas dan mezbah dupa), meja roti pertunjukan ini diletakkan di dalam Ruang Kudus. Orang Israel awam tidak boleh masuk ke dalam Ruang Kudus. Area ini hanya dikhususkan untuk para imam dan imam besar. Di atas meja ini ada 12 roti dengan ukuran yang cukup besar, masing-masing roti dibuat dari dua persepuluh efa (sekitar 3,4 kilogram), diatur menjadi 2 susun Im.24:5-6. Roti ini diletakkan di atas meja emas untuk ditunjukkan di hadapan hadirat Allah dan setiap Sabat diganti dengan roti yang baru Im.24:8.

 

ROTI PERTUNJUKAN

 

Di dalam hadirat Tuhan harus dibuat meja roti pertunjukan. Roti adalah lambang dari Firman Allah, makanan untuk jiwa kita. Tuhan Yesus berkata bahwa manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah Mat.4:4. Umat Tuhan bukan hanya memerlukan makanan jasmani melainkan juga makanan rohani supaya roh kita tetap hidup, iman tetap sehat dan kuat, roh kita tetap berapi-api dan bersemangat mengikut Tuhan, kuat menghadapi segala tantangan hidup, menang mengatasi segala persoalan, bahkan menjadi lebih dari pemenang Rom8:37-39.

Tuhan Yesus adalah roti hidup Yoh.6:48. Tuhan Yesus mau memberikan diri-Nya untuk ‘dimakan’ oleh umat-Nya, masuk ke dalam kehidupan kita, mengalir ke seluruh hidup kita, bahkan membangun hidup kita. Orang beriman dipanggil untuk menjadi imam di hadapan Tuhan 1Pet.2:5, kita dipanggil untuk makan roti yang kudus, roti yang di hadapan Allah. Ini bukan hanya tawaran melainkan keharusan bagi yang mau mempunyai hidup kekal Yoh.6:54.

 

Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Yohanes 6:57-58

 

Setiap roti dibuat dari dua persepuluh efa (2 gomer; 1 gomer = 1/10 efa Kel.16:36). Ini adalah ukuran dobel dari jatah makan orang Israel dalam sehari Kel.16:16. Tuhan ingin umat-Nya memakan Firman Tuhan dengan cukup bahkan berlimpah! Elia, yang sedang dalam kesesakan dan diintimidasi oleh ancaman Izebel, ‘dipaksa’ oleh  malaikat Tuhan untuk makan 2 kali lipat: “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” 1Raj.19:7. Sadarkah kita bahwa sebenarnya tidak ada permasalahan hidup yang terlalu berat kalau kita mau menaati perintah Tuhan untuk makan 2 kali lipat! Di hadapan hadirat Tuhan ada rahmat, inilah tempat di mana kita dapat menemukan kasih karunia, bahkan mendapat pertolongan kita pada waktunya Ibr.4:16. Mengabaikan persekutuan dalam pembacaan Firman Tuhan akan membuat rohani menjadi lapar, tersesat, tidak menemukan pertolongan Tuhan, dan akhirnya kalah karena ditelan oleh iblis 1Pet.5:8.

 

Roti Firman Tuhan adalah hukum yang sempurna, hukum yang memerdekakan orang Yak.1:25, yang akan membawa kebahagiaan bagi kita yang mau menaatinya. Firman Tuhan akan memerdekakan kita dari belenggu ketakutan, kekhawatiran, bahkan juga ikatan dosa apapun juga (keuangan, tabiat lama, pornografi, dan perkara-perkara daging lainnya Gal.5:19-21). Segala macam belenggu dosa akan menjauhkan kita dari hadirat Tuhan, namun Firman Tuhan yang sempurna akan membawa kita makin mendekat dalam hadirat Tuhan.

 

Roti Firman Tuhan juga adalah cermin yang dapat menunjukkan kondisi dan situasi hidup kita Yak.1:23, Maz.139:23-24, Ibr.4:12. Mulai dari Kejadian sampai Wahyu, dengan begitu jujur, terbuka, dan gamblang, Tuhan menunjukkan semua kondisi dan permasalahan hidup manusia. Firman Tuhan tidak menutupi dosa Daud supaya orang yang jatuh dalam dosa zina juga dapat bercermin dan belajar bagaimana Daud bertobat dari dosanya. Firman Tuhan tidak menutupi pelanggaran Nadab dan Abihu supaya setiap pelayan Tuhan jangan sampai membawa api yang asing ke hadapan hadirat Tuhan. Firman Tuhan adalah pedang yang LEBIH TAJAM daripada pedang bermata dua manapun di dunia ini. Dan untuk itulah Firman Tuhan harus dengan tegas dan gamblang menyebutkan segala macam dosa yang menjadi permasalahan umat manusia! Masih ada banyak lagi bentuk kekuatan Firman Tuhan bagi orang beriman. Firman juga adalah pelita yang akan menerangi langkah hidup kita Maz.119:105; seperti api dan palu yang akan menghancurkan segala hati yang keras dan memurnikan segala dosa Yer.23:29; seperti benih yang akan bertumbuh menjadi besar Luk.8:11. Orang Yahudi di kota Berea menjadi lebih baik hatinya dibanding orang Yahudi di Tesalonika karena mereka menerima Firman dengan segala kerelaan hati dan setiap hari menyelidiki kebenaran Kitab Suci Kis.17:11.

 

Kuasa Roh Kudus akan berjalan dengan nyata bagi yang mau berjalan dalam kebenaran. Roh Kudus dan Firman Tuhan akan selalu berjalan beriringan. Roh Kudus tidak pernah bekerja di luar jalur Firman Yoh.16:13, dan Firman tidak akan hidup tanpa karya Roh Kudus 2Kor.3:6. Memakan roti Firman Tuhan akan menyediakan material yang sangat penting dalam kerohanian kita untuk dikerjakan oleh Roh Kudus! Roti Firman Tuhan harus dimakan dengan cara yang baik sehingga roti ini menjadi pertunjukan di hadapan hadirat Tuhan, menyenangkan hati Tuhan. Memakan roti Firman Tuhan bukan hanya membaca karena tuntutan atau paksaan, melainkan sebagai suatu pemberian sukarela karena kita mau mencintai Tuhan dan rindu mengenal-Nya lebih dalam lagi. Sida-sida dari Etiopia begitu mengasihi Tuhan, dia menempuh perjalanan jauh menuju Yerusalem untuk beribadah, bahkan di sepanjang perjalanan dia membaca kitab nabi Yesaya sekalipun tidak mengerti seluruhnya yang dia baca Kis.7:27-31. Jangan menyerah dan berhenti membaca Firman hanya karena tidak mengerti seluruhnya apa yang kita baca. Tetaplah setia dan bertekun karena Tuhan juga akan mengerjakan bagian-Nya untuk mengirimkan Roh Kudus juga saudara seiman ataupun pemimpin rohani yang akan membimbing kita! Mari kita menyiapkan roti Firman Tuhan yang indah dan berkenan melalui hidup kita, Firman Tuhan yang sudah kita makan dan diolah sehingga menjadi daging dalam hidup kita, suatu persembahan pertunjukan yang akan menyenangkan hati Tuhan dan membawa hadirat-Nya lebih nyata lagi dalam hidup kita.

 

MEJA DARI EMAS

 

12 roti yang sudah diolah tidak boleh diletakkan sembarangan. Orang Israel harus menyiapkan meja yang berkenan, meja dari kayu penaga yang kemudian disalut dengan emas. Ini adalah meja hati yang suci, bukan meja yang najis! Meja ini dibuat dengan ukuran 2 hasta panjangnya dan 1 hasta lebarnya. Angka-angka ini mengingatkan kita akan hal-hal penting yang harus kita miliki supaya roti Firman Tuhan dapat dipersembahkan dengan baik di hadapan Tuhan. Angka 2 hasta mengingatkan kita pada 2 sikap penting yang harus dimiliki setiap kali membaca Firman: mendengar dan taat, menjadi pendengar dan pelaku Yak.1:22. Kedua sikap ini harus ada dalam hidup orang beriman supaya tersedia meja yang baik, yang layak di hadapan Tuhan, bukan menipu diri sendiri, melainkan menjadi umat yang berbahagia karena mau mendengar dan memelihara Firman Allah Luk.11:28. Sementara angka 1 hasta mengingatkan kita pada keutuhan hati dalam mencintai Tuhan, membaca dan menyelidiki Firman Tuhan karena kita mencintai Tuhan dengan segenap hati kita Mat.22:37.

 

CONCLUSION & CHALLENGE

 

What it’s all about?

Membangun Kemah Suci sebagai tempat yang layak untuk hadirat Tuhan dalam hidup kita. Tuhan ingin kita memiliki meja roti pertunjukan, hidup kita menjadi tempat untuk menyatakan keindahan Firman Allah pada orang di sekeliling kita, hidup yang seperti Kristus karena kita mau mencocokkan nilai dan prinsip kehidupan kita dengan standar kebenaran Firman Tuhan. Dan semuanya ini dilakukan dengan hati yang rela dan sukacita.

 

Insights and impressions:

Inilah kemerdekaan yang sesungguhnya, kebahagiaan yang sejati dan asli, yaitu ketika kita mendengar dan menaati Firman Tuhan. Inilah jalur yang luar biasa untuk masuk dalam hadirat Tuhan lebih dalam lagi, menikmati segala kebaikan dan kemurahan Tuhan yang telah dinyatakan sejak pertama kali dunia dijadikan sampai pada rencana kebesaran Tuhan di akhir zaman bahkan dalam kekekalan. Pembacaan Firman Tuhan adalah persekutuan yang begitu indah dengan Tuhan, mengenal isi hati Tuhan lebih baik dan lebih dalam.

 

Next steps:

Mari meneladani sida-sida Etiopia yang mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya. Mari mengatur 24 jam yang kita miliki dengan lebih baik lagi sehingga kita memiliki waktu yang indah dan berkualitas dengan Tuhan. Jangan biarkan manusia rohani kita menderita kelaparan! Kita harus mengatur dan menciptakan waktu untuk membaca Firman. Pembacaan Firman Tuhan yang dilakukan dengan terpaksa harus diubah dengan sukacita dan sukarela. Mari bertumbuh dalam kelimpahan Firman Tuhan sehingga perjalanan hidup kita tidak pernah menjadi terlalu berat. AMIN.

Tags: , ,

Comments are closed.

Comments are closed.