Well Able or Not Able

Sunday Service | Mt. Zion Church | 8 Mar 2015 | WELL ABLE or NOT ABLE | Bilangan 13:30-31

 

Ada dua macam sikap orang Israel di saat mereka hendak memasuki tanah Kanaan – suatu tanah yang telah dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang bangsa Israel. Ada kelompok yang meragukan janji Tuhan, yaitu mereka yang berkata bahwa mereka tidak dapat maju menyerang (NKJV: we are not able to go up against the people) Bil13:31. Dan ada juga kelompok yang percaya penuh dan berpegang teguh akan janji Tuhan sehingga mereka berkata bahwa mereka pasti akan mengalahkannya (NKJV: we are well able to overcome it) Bil13:30. Catatan peristiwa tentang 12 pengintai ini diberikan kepada kita untuk menjadi contoh dan peringatan bagi kita yang hidup di zaman akhir supaya kita dapat mengambil pelajaran rohani, menjadi semakin waspada dan jangan sampai jatuh 1Kor10:11-12.

 

TANAH PERJANJIAN

 

Tanah perjanjian adalah suatu janji yang diberikan oleh Tuhan kepada umat Israel untuk diraih, direbut, dicapai, dan dimiliki Ulg1:8. Ketika Tuhan menjanjikan sesuatu kepada umat-Nya maka sebenarnya Tuhan juga akan memberikan kapasitas kepada umat-Nya untuk meraih janji itu. Sebab itu raja Daud berkata bahwa janji Tuhan itu MURNI karena Tuhan sanggup untuk menepati janji itu, janji yang diberikan Tuhan bukan sekedar untuk menghibur kita melainkan Tuhan benar-benar memberikan janji-Nya dengan suatu kesungguhan Maz12:7-8. Saat Tuhan memberikan janji-Nya untuk memberikan tanah Kanaan kepada umat Israel maka berarti Tuhan juga sanggup untuk menjaga, menyertai, dan memberikan kemenangan kepada orang Israel untuk memperoleh tanah Kanaan. Tuhan yang berjanji, maka Tuhan pula yang akan menepatinya.

 

Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini. Mazmur 12:7-8

 

Bagi kita saat ini, tanah perjanjian bisa berarti banyak hal. Tanah perjanjian bisa berarti surga kekal yang akan menjadi tempat perhentian kita untuk selama-lamanya. Namun tanah perjanjian juga bisa berarti janji-janji ilahi yang telah diberikan kepada kita dalam Firman-Nya. Ada begitu banyak janji ilahi di sepanjang Firman Tuhan, baik tentang berkat, pertolongan, keselamatan, kesembuhan, mujizat, penyertaan, dan masih ada begitu banyak janji lainnya yang diberikan oleh Tuhan kepada umat-Nya. Satu hal yang perlu kita selalu ingat adalah bahwa setiap janji-janji Tuhan di dalam Firman-Nya itu benar-benar TERUJI Maz119:140. Tidak ada satu janji pun yang akan terluput. Langit dan bumi akan berlalu tetapi Firman Tuhan akan tinggal tetap Luk21:33.

 

Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya. Mazmur 119:140

 

Saat Tuhan berjanji bahwa satu orang selamat maka seisi rumah juga bisa diselamatkan Kis16:31, maka janji itu sangat TERUJI. Saat Tuhan berjanji bahwa ada kesembuhan dalam bilur-bilur Tuhan Yesus di atas kayu salib 1Pet2:24, maka janji itu juga sangat TERUJI. Saat Tuhan berjanji bahwa tingkap-tingkap langit akan dibuka bagi orang yang setia mengembalikan perpuluhan Mal3:10, maka janji itu juga sangat TERUJI. Saat Tuhan berjanji bahwa akan ada damai sejahtera yang mengalir seperti sungai dan kebahagiaan yang berlimpah seperti gelombang laut bagi setiap orang yang memperhatikan perintah-perintah Tuhan Yes48:18, maka janji itu juga sangat TERUJI. Pendek kata, setiap janji Tuhan yang telah kita terima melalui Firman-Nya benar-benar teruji dan Tuhan sanggup untuk menepatinya! Dalam setiap segi hidup kita selalu ada janji-janji Tuhan bagi kita. Tuhan punya janji untuk pekerjaan kita Maz1:3. Tuhan punya janji untuk masa depan kita Yer29:11. Tuhan punya janji untuk anak-anak kita bahwa mereka juga bisa dipakai Tuhan dengan luar biasa Kis2:17. Tuhan juga punya janji untuk keluarga kita Maz128. Ada janji Tuhan untuk setiap segi hidup kita, yang mana kalau kita bisa melihatnya dengan mata rohani kita maka kita juga akan bisa mendapatkannya 2Raj2:10.

Sekalipun terkadang ada rintangan yang harus dihadapi, musuh yang menghadang, atau apapun juga yang menghalangi, asalkan Tuhan telah menjanjikan kepada kita dan kita tetap ada di pihak Tuhan, maka kita pasti akan dapat memperolehnya. Sebenarnya apa yang dilaporkan oleh kesepuluh pengintai itu adalah fakta yang benar-benar mereka lihat selama tugas pengintaiannya. Namun, yang menjadi masalah adalah kesepuluh pengintai tersebut tidak memiliki sikap yang benar dalam meresponi janji Allah. Oleh sebab itu kita harus belajar memiliki sikap yang benar dalam menerima janji-janji Allah.

 

MENYIKAPI JANJI ALLAH DENGAN BENAR

 

Yang membedakan antara kedua pengintai dan kesepuluh pengintai itu adalah sikap mereka dalam meresponi janji-janji Allah. Yang menjadi masalah dalam kesepuluh pengintai itu bukan hanya musuh yang tampaknya lebih banyak, lebih besar, dan lebih kuat melainkan masalahnya adalah mereka tidak mempercayai janji Allah sepenuhnya sehingga akhirnya timbul keragu-raguan dalam hati mereka. Mereka meragukan apakah Allah sanggup untuk menolong mereka menghadapi musuh yang begitu banyak dan besar. Dan semua keragu-raguan itu menyebabkan mereka menciptakan suatu kabar busuk yang pada akhirnya membawa kebinasaan bagi mereka Bil14:36-37.

Yosua dan Kaleb ternyata memiliki sikap yang benar dalam meresponi janji Allah. Mereka memiliki suatu perkataan iman dan berkata bahwa mereka pasti akan mengalahkannya Bil13:30. Dan di balik perkataan iman tersebut ternyata Yosua dan Kaleb memiliki suatu keyakinan yang luar biasa. (1) Yosua dan Kaleb yakin akan perkenanan Allah bagi umat Israel Bil14:8. Orang yang hidup di dalam perkenanan Allah akan memiliki suatu keyakinan iman akan janji-janji Allah. Sebab itu sangat penting bagi kita untuk tetap berada di dalam perkenanan Allah sehingga kita memiliki keberanian untuk meraih janji-janji Allah. Orang yang hidup di luar perkenanan Allah tidak akan memiliki keberanian untuk berjalan di dalam janji-janji Allah. (2) Selain itu, Yosua dan Kaleb juga memiliki keyakinan akan penyertaan Tuhan Bil14:9. Mereka sangat yakin bahwa Tuhan menyertai mereka sedangkan yang melindungi orang-orang Kanaan telah meninggalkan mereka. Selama kita ada di pihak Tuhan maka kita tidak perlu takut untuk menghadapi apapun juga karena Tuhan yang Maha Kuasa ada di pihak kita. (3) Yosua dan Kaleb juga mengikuti Tuhan dengan sepenuh hatinya sehingga tidak ada tempat bagi keragu-raguan untuk mempengaruhi hati mereka Bil32:12, Ulg1:36. Inilah yang menyebabkan Kaleb memiliki roh yang berbeda dengan kesepuluh pengintai lainnya Bil14:24. Sebab itu Tuhan selalu menyuruh kita untuk mengasihi dan mengikuti Dia dengan sepenuh hati sehingga tidak ada tempat lagi bagi suara negatif untuk menggoyahkan kita. Akan selalu ada suara-suara negatif yang berpotensi untuk menggoyahkan iman kita akan janji-janji Tuhan. Suara negatif itu bisa berasal dari pikiran kita sendiri, dari orang yang ada di sebelah kita, ataupun dari fakta-fakta lain yang terjadi di sekitar kita. Namun saat hati kita benar-benar dipenuhi oleh pribadi Tuhan saja maka tidak akan ada yang sanggup untuk menggoyahkan keyakinan kita terhadap janji-janji Tuhan. Bisa kita bayangkan apa yang dipercakapkan oleh kedua belas pengintai itu dalam perjalanan pulang mereka menuju ke perkemahan orang Israel. Apapun yang mereka percakapkan saat itu telah membuat kesepuluh pemimpin tersebut bersepakat untuk menonjolkan fakta yang menakutkan dan menciptakan suatu berita yang dianggap kabar busuk di hadapan Tuhan. Namun sekalipun demikian ternyata Yosua dan Kaleb tidak terpengaruh sama sekali. Mereka berani berdiri menentang arus yang salah sekalipun arus itu 5 kali lebih kuat daripada mereka (2 orang v.s. 10 orang). Dan hal itu dimungkinkan karena mereka benar-benar mengikuti Tuhan dengan sepenuh hatinya. Di akhir zaman ini akan ada semakin banyak hal yang dapat menggoyahkan iman kita terhadap janji-janji Tuhan Ef4:14, 2Tim3:1-5. Namun jangan sampai itu semua menggoyahkan iman kita. Kita harus tetap berdiri tegak dan yakin bahwa Tuhan akan memampukan kita untuk mengalahkan segala tantangan yang ada.

 

KESIMPULAN: DIPERLUKAN IMAN DAN KETEKUNAN

 

Setiap janji yang ada di dalam Firman Tuhan telah diberikan kepada kita untuk kita terima. Karena janji Tuhan itu murni maka kita bisa terus berharap akan janji-janji Tuhan itu. Milikilah karakter dan prinsip rohani seperti yang dimiliki oleh Yosua dan Kaleb. Jangan hanya hanyut dengan arus orang banyak, tetaplah berdiri di dalam jalan sempit dan di atas janji-janji Allah. Kitab Ibrani memberikan suatu pelajaran bagi kita untuk memiliki iman dan ketekunan untuk memperoleh segala sesuatu yang telah dijanjikan oleh Tuhan kepada kita.

 

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Ibrani 10:36

 

yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, Ibrani 11:33

 

Abraham juga menanti dengan sabar dan akhirnya Abraham memperoleh apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadanya Ibr6:15. Sekalipun tidak ada dasar fisik untuk berharap, namun Abraham tetap berharap juga dan percaya kepada apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadanya Ibr4:18. Iman Abraham tidak menjadi lemah sekalipun dia mengetahui bahwa tubuhnya sudah sangat lemah Ibr4:19. Abraham tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah Rom4:20. Abraham malah semakin dipenuhi dengan keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan, dan hal itu diperhitungkan oleh Allah sebagai kebenaran Rom4:21-22. Milikilah respon yang benar terhadap janji-janji Allah seperti Yosua dan Kaleb, juga Abraham, maka kita akan benar-benar memperoleh apa yang telah dijanjikan oleh Allah dalam Firman-Nya. We are well able to overcome it. AMIN.


Comments are closed.

Comments are closed.