7 AUGUST
Daily Bible Reading: Luke 1:26-38, Psalms 72-73
THE HEART OF A SERVANT
A servant will definitely obey to what the master tells them to do. God had something to do and Mary got that favour from God. It was something difficult to understand, it was not easy to do, but Mary showed herself as someone who really had a passion to be a servant. The Bible told us: Then Mary said, “Behold the maidservant of the Lord! Let it be to me according to your word.” And the angel departed from her Luk.1:38.
All believers also need to have the same heart as Mary, the heart of a servant! We may not always understand the great plan of God because the Bible told us: “For as the heavens are higher than the earth, so are My ways higher than your ways, and My thoughts than your thoughts Isa.55:9.” A servant does not need to know all the reasons about something, even all the risks for doing that, because a servant will put their trust in the master who have their life.
Being a servant is the true evidence about how much we put our faith in God. Having the heart of a servant simply means having a passion to do what we read in the Bible, to walk in righteousness and holiness, to do the will of God, even though we may not fully understand how God will accomplish His plan in our life. Let’s say just like Mary that we are the servant of the Lord, and let it be to us according to God’s words.
HATI SEORANG HAMBA
Seorang hamba pasti akan menaati apa yang dikatakan oleh tuan mereka untuk dilakukan. Allah memiliki suatu rencana dan Maria mendapatkan perkenanan dari Allah. Sesuatu yang sulit untuk dipahami, sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan, namun Maria menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang yang benar-benar memiliki kerinduan untuk menjadi seorang hamba. Alkitab mencatat: Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia Luk.1:38.
Semua orang percaya juga harus memiliki hati yang sama dengan Maria, hati seorang hamba! Kita mungkin tidak selalu mengerti rencana Allah yang besar karena Alkitab berkata: “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu Yes.55:9.” Seorang hamba tidak perlu mengetahui semua alasannya, bahkan juga semua resiko untuk melakukan hal itu, karena seorang hamba akan menaruh kepercayaannya pada tuan yang memiliki hidupnya.
Menjadi hamba adalah bukti nyata tentang seberapa besar kita menaruh iman pada Tuhan. Memiliki hati seorang hamba berarti memiliki kerinduan untuk melakukan apa yang kita baca di Alkitab, berjalan dalam kebenaran dan kekudusan, melakukan kehendak Allah, meskipun kita mungkin tidak sepenuhnya memahami bagaimana Allah akan menyelesaikan rencana-Nya dalam hidup kita. Mari berkata seperti Maria bahwa kita adalah hamba Tuhan, dan biarlah terjadi pada kita menurut perkataan Tuhan.
Tags: aug7, luk1