18 JULY
Daily Bible Reading: Colossians 4, Psalms 20-22
SALTY WORDS
Believers are called to be the salt of the earth Mat.5:13. And as a good salt, we must have salty words. The Bible wrote: “Let your speech always be with grace, seasoned with salt, that you may know how you ought to answer each one Col.4:6.”
What is the salty words? There are two explanations about this. First, the salty words are full of grace. This is not about good words like a poem, but this is about the Word of God. The only thing that full of grace is the Bible itself. “And the Word became flesh and dwelt among us, and we beheld His glory, the glory as of the only begotten of the Father, full of grace and truth Jn.1:14.” Reading the Bible continually and faithfully every day will create a good fellowship with the Words so that our words will be salty and full of grace as well.
Second, giving a good answer is the evidence of true believers. Apostle Peter wrote: “But sanctify the Lord God in your hearts, and always be ready to give a defence (KJV: give an answer) to everyone who asks you a reason for the hope that is in you, with meekness and fear 1Pet.3:15.” Sometimes people may ask a question with an evil motivation, but as a good salt we must always practice self-control as the fruit of the Spirit at all time so that we will be able to give a good answer, the salty words, with love of God to everyone. Let’s pray so that Holy Spirit will teach and lead us to develop that salty words in our life.
PERKATAAN YANG ASIN
Orang-orang percaya dipanggil untuk menjadi garam dunia Mat.5:13. Dan sebagai garam yang baik, kita harus memiliki kata-kata yang asin. Alkitab menulis, ”Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang Kol.4:6.”
Apakah kata-kata yang asin itu? Ada dua penjelasan tentang hal ini. Pertama, kata-kata asin itu penuh anugerah. Ini bukan tentang kata-kata yang baik seperti puisi, melainkan tentang Firman Tuhan. Satu-satunya hal yang penuh kasih karunia adalah Alkitab itu sendiri. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran Yoh.1:14.” Membaca Alkitab secara terus menerus dan dengan setia setiap hari akan menciptakan persekutuan yang baik dengan Firman sehingga kata-kata kita akan menjadi asin dan penuh kasih karunia juga.
Kedua, memberikan jawaban yang baik adalah bukti dari orang percaya yang sejati. Rasul Petrus menulis, “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab (KJV: memberi jawab) kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat 1Pet.3:15.” Kadang-kadang orang mungkin mengajukan pertanyaan dengan motivasi jahat, tetapi sebagai garam yang baik kita harus selalu mempraktikkan pengendalian diri sebagai buah Roh setiap saat sehingga kita dapat memberikan jawaban yang baik, kata-kata yang asin, dengan kasih Allah untuk semua orang. Mari kita berdoa supaya Roh Kudus akan mengajar dan menuntun kita untuk menumbuhkan kata-kata yang asin dalam hidup kita.
Tags: col4, jul18